Ini Engineer Indonesia Yang Terlibat Proyek Lexus dan Toyota FT1
JAKARTA, 26 November 2017 - Di balik hingar bingar Tokyo Motor Show (TMS) 2017 bulan November kemarin di Tokyo, Jepang, ada sebuah fakta yang menarik untuk dikuak. Seorang engineer dari Indonesia terlibat dalam proyek pembuatan mobil Lexus yang dipamerkan di pameran mobil bergengsi di dunia tersebut.
Ia adalah Wahyu Kusuma Danny. Pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tersebut membuat salah satu komponen yang terdapat di bagian depan mobil Lexus. Tapi Ia menolak menyebutkan nama elemen secara spesifik. Ia bahkan menolak menyebutkan nama mobil Lexusnya. “Saya tidak bisa menyebutkan nama model Lexusnya karena mobil itu belum dirilis versi produksinya,” ujar pria kelahiran Semarang tahun 1984 tersebut.
Carvaganza langsung menebak, “Apakah itu Lexus LS+ Concept yang dipamerkan di Tokyo Motor Show 2017 beberapa waktu lalu?” Danny hanya senyum-senyum. Ia tidak mengiyakan. Carvaganza semakin merasa bahwa mobil itu adalah Lexus LS+ Concept. Danny tetap bungkam, tak mau menyebutkan nama model dan elemennya.
Lexus LS+ Concept
Danny mulai terlibat di dalam proyek Lexus ketika bergabung dengan tim Toyota Design di Jepang. “Saya diajak untuk bergabung dengan tim desain Lexus waktu saya dikirim ke tim desain Toyota Jepang oleh Toyota Indonesia. Pada waktu bergabung dengan Lexus, saya diminta oleh bos saya untuk mendesain salah satu part atau elemen yang terdapat di bagian depan mobil yang belum dirilis versi produksinya tersebut,” ujar juara Pekan Ilmiah Nasional 2006 ini.
“Saya masuk tim ini adalah untuk belajar. Saya banyak mendapat masukan dari teman-teman satu tim dan juga dari supervisor saya yang sangat bagus dalam mementor saya dan tim. Supervisor saya, namanya Muro-san, dulu pernah tergabung dengan tim Lexus. Ia banyak mentransfer ilmu kepada saya untuk saya pelajari,” ujarnya kepada Carvaganza usai acara peluncuran Toyota All New Rush.
Pada waktu ia mengajukan karyanya, ia banyak mendapat masukan dari rekan-rekan satu tim di bawah bimbingan mentor. Akhirnya desain karyanya terpilih untuk diadopsi di mobil premium tersebut.
Lexus LS+ Concept
Danny terlibat dalam proyek Lexus sekitar 5 bulan secara intens di mana seluruh fokusnya dicurahkan bersama proyek tersebut. “Pada waktu saya membuat elemen untuk Lexus ini, fokus saya betul-betul 100 persen untuk Lexus.”
Sebelum terlibat bersama Lexus, Danny juga terlibat dalam proyek pengembangan mobil Toyota FT1, sportscar hasil kerjasama Toyota dengan BMW, tahun 2014. “Saat saya terlibat dalam proyek FT1 selama delapan bulan. Menurut saya ini kerjasama yang unik karena menggabungkan tim desain Toyota dengan pabrikan BMW. Di mana kedua tim harus bekerjasama mencapai satu kata dalam membuat sportscar yang diinginkan,” tambahnya. “Kedua pabrikan menginginkan mobil terlihat agresif, tetapi juga harus simpel.”
Toyota FT1
Hasil karya Danny pada mobil FT1 adalah engine cover (penutup mesin). “Mungkin banyak orang berpikir ini adalah elemen yang sederhana, namun justru elemen tersebut memiliki peran signifikan bagi konsumen di kelas ini," katanya.
"Berdasarkan riset kedua pabrikan, bagi konsumen engine cover adalah bagian penting dalam memilih dan membeli sportscar karena sportscar adalah mobil performance sehingga dapur pacu adalah bagian yang utama. Jangan sampai mesinnya bagus, tapi engine cover-nya jelek sehingga imej mobil jadi kurang baik. Oleh karena itu dibutuhkan desain yang betul-betul menarik dan matang untuk bagian ini,” pungkas engineer yang juga mensupervisi pengerjaan Toyota All New Rush yang baru saja diluncurkan.
Engine cover Toyota FT1
EKA ZULKARNAIN
Ia adalah Wahyu Kusuma Danny. Pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tersebut membuat salah satu komponen yang terdapat di bagian depan mobil Lexus. Tapi Ia menolak menyebutkan nama elemen secara spesifik. Ia bahkan menolak menyebutkan nama mobil Lexusnya. “Saya tidak bisa menyebutkan nama model Lexusnya karena mobil itu belum dirilis versi produksinya,” ujar pria kelahiran Semarang tahun 1984 tersebut.
Carvaganza langsung menebak, “Apakah itu Lexus LS+ Concept yang dipamerkan di Tokyo Motor Show 2017 beberapa waktu lalu?” Danny hanya senyum-senyum. Ia tidak mengiyakan. Carvaganza semakin merasa bahwa mobil itu adalah Lexus LS+ Concept. Danny tetap bungkam, tak mau menyebutkan nama model dan elemennya.
Danny mulai terlibat di dalam proyek Lexus ketika bergabung dengan tim Toyota Design di Jepang. “Saya diajak untuk bergabung dengan tim desain Lexus waktu saya dikirim ke tim desain Toyota Jepang oleh Toyota Indonesia. Pada waktu bergabung dengan Lexus, saya diminta oleh bos saya untuk mendesain salah satu part atau elemen yang terdapat di bagian depan mobil yang belum dirilis versi produksinya tersebut,” ujar juara Pekan Ilmiah Nasional 2006 ini.
“Saya masuk tim ini adalah untuk belajar. Saya banyak mendapat masukan dari teman-teman satu tim dan juga dari supervisor saya yang sangat bagus dalam mementor saya dan tim. Supervisor saya, namanya Muro-san, dulu pernah tergabung dengan tim Lexus. Ia banyak mentransfer ilmu kepada saya untuk saya pelajari,” ujarnya kepada Carvaganza usai acara peluncuran Toyota All New Rush.
Pada waktu ia mengajukan karyanya, ia banyak mendapat masukan dari rekan-rekan satu tim di bawah bimbingan mentor. Akhirnya desain karyanya terpilih untuk diadopsi di mobil premium tersebut.
Danny terlibat dalam proyek Lexus sekitar 5 bulan secara intens di mana seluruh fokusnya dicurahkan bersama proyek tersebut. “Pada waktu saya membuat elemen untuk Lexus ini, fokus saya betul-betul 100 persen untuk Lexus.”
Sebelum terlibat bersama Lexus, Danny juga terlibat dalam proyek pengembangan mobil Toyota FT1, sportscar hasil kerjasama Toyota dengan BMW, tahun 2014. “Saat saya terlibat dalam proyek FT1 selama delapan bulan. Menurut saya ini kerjasama yang unik karena menggabungkan tim desain Toyota dengan pabrikan BMW. Di mana kedua tim harus bekerjasama mencapai satu kata dalam membuat sportscar yang diinginkan,” tambahnya. “Kedua pabrikan menginginkan mobil terlihat agresif, tetapi juga harus simpel.”
Hasil karya Danny pada mobil FT1 adalah engine cover (penutup mesin). “Mungkin banyak orang berpikir ini adalah elemen yang sederhana, namun justru elemen tersebut memiliki peran signifikan bagi konsumen di kelas ini," katanya.
"Berdasarkan riset kedua pabrikan, bagi konsumen engine cover adalah bagian penting dalam memilih dan membeli sportscar karena sportscar adalah mobil performance sehingga dapur pacu adalah bagian yang utama. Jangan sampai mesinnya bagus, tapi engine cover-nya jelek sehingga imej mobil jadi kurang baik. Oleh karena itu dibutuhkan desain yang betul-betul menarik dan matang untuk bagian ini,” pungkas engineer yang juga mensupervisi pengerjaan Toyota All New Rush yang baru saja diluncurkan.
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature