Ini Awal Mula Hadirnya Klakson Mobil
Tren “om telolet om” yang sempat viral di media sosial memang sudah mulai pudar. Tapi topik itu berhasil membuat klakson mobil kembali menjadi perhatian. Bayangkan era ketika mobil belum dilengkapi perangkat safety tersebut. Pada 1865, regulator Inggris mengeluarkan peraturan bernama “The Locomotive Act” dan “Red Flag Act”.
Kedua regulasi tersebut mewajibkan setiap kendaraan bermotor didampingi oleh orang yang berjalan dengan membawa bendera atau terompet jika siang dan lentera di malam hari. Regulasi itu diterapkan untuk alasan keselamatan. Orang yang berjalan di depan kendaraan akan mengibarkan bendera atau membunyikan terompet untuk memperingati pengguna jalan lain.
Anda mungkin berpikir penumpang di dalam kendaraan bermotor akan sampai tujuan sama lambatnya dengan pejalan kaki yang mendampingi kendaraannya. So what’s the point in driving a motorized vehicle, right? Maka tak heran jika tak butuh waktu lama bagi para pemilik dan manufaktur kendaraan untuk menyadari bahwa klakson di dalam mobil jauh lebih efisien.
Klakson di era akhir 1800-an tak seperti sekarang. Saat itu hanya terdiri dari bel, peluit atau terompet seperti yang digunakan pedagang roti keliling saat ini. Dengan semakin kencangnya mobil dengan jumlah yang juga meningkat, maka dibutuhkan klakson bersuara lebih nyaring. Di awal 1900-an berbagai varian klakson bermunculan seperti Sireno yang bisa terdengar dari jauh karena begitu kerasnya, atau Gabriel yang menggunakan tenaga dari knalpot.
Ketenaran mereka pudar dengan munculnya Klaxon yang memiliki nada khas dan efektif. Varian ini merupakan hasil penemuan Miller Reese Hutchinson yang kemudian menjadi chief engineer Thomas Edison. Karena begitu terkenalnya, beberapa negara – Indonesia (klakson), Romania (claxon) dan Prancis (klaxon) – menggunakan kata itu untuk menyebutkan car horn. Kemudian seorang pria asal Inggris, Oliver Lucas, menciptakan klakson listrik standar. Kedua penemuan tersebut merupakan cikal bakal klakson mobil yang ada sekarang.
Klakson merupakan perangkat standar dan kita tak terlalu memikirkannya. Tapi jika melihat evolusinya yang begitu panjang, semoga kita jadi lebih menghargainya dengan tak membunyikannya saat kondisinya tidak berbahaya.
MIRAH PERTIWI
Kedua regulasi tersebut mewajibkan setiap kendaraan bermotor didampingi oleh orang yang berjalan dengan membawa bendera atau terompet jika siang dan lentera di malam hari. Regulasi itu diterapkan untuk alasan keselamatan. Orang yang berjalan di depan kendaraan akan mengibarkan bendera atau membunyikan terompet untuk memperingati pengguna jalan lain.
Anda mungkin berpikir penumpang di dalam kendaraan bermotor akan sampai tujuan sama lambatnya dengan pejalan kaki yang mendampingi kendaraannya. So what’s the point in driving a motorized vehicle, right? Maka tak heran jika tak butuh waktu lama bagi para pemilik dan manufaktur kendaraan untuk menyadari bahwa klakson di dalam mobil jauh lebih efisien.
Klakson di era akhir 1800-an tak seperti sekarang. Saat itu hanya terdiri dari bel, peluit atau terompet seperti yang digunakan pedagang roti keliling saat ini. Dengan semakin kencangnya mobil dengan jumlah yang juga meningkat, maka dibutuhkan klakson bersuara lebih nyaring. Di awal 1900-an berbagai varian klakson bermunculan seperti Sireno yang bisa terdengar dari jauh karena begitu kerasnya, atau Gabriel yang menggunakan tenaga dari knalpot.
Ketenaran mereka pudar dengan munculnya Klaxon yang memiliki nada khas dan efektif. Varian ini merupakan hasil penemuan Miller Reese Hutchinson yang kemudian menjadi chief engineer Thomas Edison. Karena begitu terkenalnya, beberapa negara – Indonesia (klakson), Romania (claxon) dan Prancis (klaxon) – menggunakan kata itu untuk menyebutkan car horn. Kemudian seorang pria asal Inggris, Oliver Lucas, menciptakan klakson listrik standar. Kedua penemuan tersebut merupakan cikal bakal klakson mobil yang ada sekarang.
Klakson merupakan perangkat standar dan kita tak terlalu memikirkannya. Tapi jika melihat evolusinya yang begitu panjang, semoga kita jadi lebih menghargainya dengan tak membunyikannya saat kondisinya tidak berbahaya.
MIRAH PERTIWI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature