GM Hentikan Penjualan Mobil di India dan Afrika Selatan
NEW DELHI, 19 Mei 2017 – Pabrikan mobil General Motors dari Amerika Serikat, pada hari Kamis kemarin (17/5) mengumumkan akan menghentikan penjualan mobilnya di India mulai akhir 2017, namun tidak menutup pabriknya di negeri tersebut. Pabrik tersebut nantinya hanya untuk kepentingan ekspor saja.
Stefan Jacoby, GM Executive Vice President & President, GM International, mengatakan bahwa alasan pabrikannya menutup penjualan di India disebabkan angka penjualannya di negara tersebut tidak mampu menutup nilai investasi yang begitu tinggi dan kurang menguntungkan dalam jangka panjang.
Selain melakukan perubahan di India, GM juga melakukan perubahan di Afrika Selatan dengan menjual sahamnya di pabrik pembuatan mobil niaga kepada Isuzu. GM juga akan menutup penjualan brand Chevrolet di Afrika Selatan pada akhir 2017.
Stefan Jacoby menambahkan bahwa investasi untuk mempertahankan pabrik di Afrika Selatan akan lebih baik dialihkan ke lokasi lain karena akan lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Karena perubahan kebijakan ini, GM memperkirakan akan mampu melakukan efisiensi biaya sekitar US$ 100 juta.
Sejak tahun 2013 lalu, GM memang mereview secara besar-besaran operasionalnya di seluruh dunia untuk lebih memokuskan investasi dan pembuatan mobilnya di pasar-pasar yang lebih menguntungkan dan jumlahnya pun lebih sedikit. Sejak itu, GM menghentikan penjualan Chevrolet di Eropa, menjual Opel kepada PSA Group dari Prancis dan menutup pabrikan mobilnya di Australia.
EKA ZULKARNAIN
Stefan Jacoby, GM Executive Vice President & President, GM International, mengatakan bahwa alasan pabrikannya menutup penjualan di India disebabkan angka penjualannya di negara tersebut tidak mampu menutup nilai investasi yang begitu tinggi dan kurang menguntungkan dalam jangka panjang.
Selain melakukan perubahan di India, GM juga melakukan perubahan di Afrika Selatan dengan menjual sahamnya di pabrik pembuatan mobil niaga kepada Isuzu. GM juga akan menutup penjualan brand Chevrolet di Afrika Selatan pada akhir 2017.
Stefan Jacoby menambahkan bahwa investasi untuk mempertahankan pabrik di Afrika Selatan akan lebih baik dialihkan ke lokasi lain karena akan lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Karena perubahan kebijakan ini, GM memperkirakan akan mampu melakukan efisiensi biaya sekitar US$ 100 juta.
Sejak tahun 2013 lalu, GM memang mereview secara besar-besaran operasionalnya di seluruh dunia untuk lebih memokuskan investasi dan pembuatan mobilnya di pasar-pasar yang lebih menguntungkan dan jumlahnya pun lebih sedikit. Sejak itu, GM menghentikan penjualan Chevrolet di Eropa, menjual Opel kepada PSA Group dari Prancis dan menutup pabrikan mobilnya di Australia.
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature