Dennis: Rio dari Dulu Bermental Pembalap
JAKARTA, 20 Februari 2016 -- Untuk menjadi pembalap tidaklah mudah. Uang dan mobil kencang saja tidak cukup. Seorang pembalap juga harus memiliki mental dan fisik yang mendukung. Ia menjadi satu paket di dalam sebuah balapan. Apalagi di balapan Formula 1 sebagai The Pinaccle of Motorsport.
Demikian ucap Dennis van Rhee, instruktur fisik Rio Haryanto yang sudah menggembleng pembalap berusia 23 tahun itu sejak 2008 lalu. “Sebagai instruktur fisik Rio nanti di F1, saya akan mengarahkan pelatihan fisik nantinya pada latihan kardio dan kekuatan. Terutama di bagian leher. Pembalap F1 harus memiliki kekuatan di otot leher karena tekanan gaya gravitasi yang begitu besar,” ujar pria kelahiran Belanda ini.
“Rio adalah seorang profesional. Sejak saya melatih dia tahun 2008 sampai dengan sekarang, saya mengetahui karakter dia. Sejak dulu ia memiliki disiplin tinggi dan attitudenya memang attitude pembalap,” ujar Dennis.
Menurut Dennis, selain latihan kardio dan strength (kekuatan fisik), saya juga akan melatih mentalnya. Rio bergabung dengan tim Manor Racing dan menjadi satu dari 22 pembalap yang akan berlaga di Formula 1 musim 2016. “Memang benar ia sudah memiliki mental yang kuat dan sudah terbangun sejak di GP3 dan GP2, namun ketika ia masuk ke balapan yang jenjangnya lebih tinggi, maka limit-nya juga harus naik,” tambahnya.
Setiap hari Rio, kata Dennis, akan menjalani latihan fisik dan mental 3 jam. “Bisa dua jam di pagi hari, dan 1 jam di sore hari. Tinggal dibolak-balik. Namun ketika race weekend tentu porsi itu harus dikurangi,” katanya.
Menurutnya, ia mengenal Rio ketika pembalap F1 tim Manor Racing itu mengikuti kejuaraan dunia go-kart di Italia tahun 2008. “Saya menggembleng fisik dan mental dia. Dan dengan berjalannya waktu, kami ternyata mengalami kecocokan. Saya melihat Rio ini memang pembalap di atas level rata-rata. Kalau saya tidak melihat ada potensi dari Rio, tentu saya tinggalkan. Saya tidak mau menggembleng orang yang tidak memiliki talenta, masa depan, fokus, disiplin, komitmen dan konsistensi. Ini anak sejak awal memang berbeda dengan pembalap kebanyakan.”
“Waktu Rio tinggal di Italia untuk balapan, saya menggembleng dia dengan latihan 4 jam setiap hari, kecuali hari Minggu. Dua jam pagi hari sebelum sekolah, dua jam di sore hari setelah ia pulang sekolah. Saya sih mau menggembleng hari Minggunya, tapi saya yang keletihan hahaha,” kata pria yang baru menikah dengan perempuan Indonesia itu.
EKA ZULKARNAIN
Demikian ucap Dennis van Rhee, instruktur fisik Rio Haryanto yang sudah menggembleng pembalap berusia 23 tahun itu sejak 2008 lalu. “Sebagai instruktur fisik Rio nanti di F1, saya akan mengarahkan pelatihan fisik nantinya pada latihan kardio dan kekuatan. Terutama di bagian leher. Pembalap F1 harus memiliki kekuatan di otot leher karena tekanan gaya gravitasi yang begitu besar,” ujar pria kelahiran Belanda ini.
“Rio adalah seorang profesional. Sejak saya melatih dia tahun 2008 sampai dengan sekarang, saya mengetahui karakter dia. Sejak dulu ia memiliki disiplin tinggi dan attitudenya memang attitude pembalap,” ujar Dennis.
Menurut Dennis, selain latihan kardio dan strength (kekuatan fisik), saya juga akan melatih mentalnya. Rio bergabung dengan tim Manor Racing dan menjadi satu dari 22 pembalap yang akan berlaga di Formula 1 musim 2016. “Memang benar ia sudah memiliki mental yang kuat dan sudah terbangun sejak di GP3 dan GP2, namun ketika ia masuk ke balapan yang jenjangnya lebih tinggi, maka limit-nya juga harus naik,” tambahnya.
Setiap hari Rio, kata Dennis, akan menjalani latihan fisik dan mental 3 jam. “Bisa dua jam di pagi hari, dan 1 jam di sore hari. Tinggal dibolak-balik. Namun ketika race weekend tentu porsi itu harus dikurangi,” katanya.
Menurutnya, ia mengenal Rio ketika pembalap F1 tim Manor Racing itu mengikuti kejuaraan dunia go-kart di Italia tahun 2008. “Saya menggembleng fisik dan mental dia. Dan dengan berjalannya waktu, kami ternyata mengalami kecocokan. Saya melihat Rio ini memang pembalap di atas level rata-rata. Kalau saya tidak melihat ada potensi dari Rio, tentu saya tinggalkan. Saya tidak mau menggembleng orang yang tidak memiliki talenta, masa depan, fokus, disiplin, komitmen dan konsistensi. Ini anak sejak awal memang berbeda dengan pembalap kebanyakan.”
“Waktu Rio tinggal di Italia untuk balapan, saya menggembleng dia dengan latihan 4 jam setiap hari, kecuali hari Minggu. Dua jam pagi hari sebelum sekolah, dua jam di sore hari setelah ia pulang sekolah. Saya sih mau menggembleng hari Minggunya, tapi saya yang keletihan hahaha,” kata pria yang baru menikah dengan perempuan Indonesia itu.
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature