Calon SUV Ferrari Dituntut, Terancam Harus Ganti Nama
MARANELLO, Carvaganza.com – Belum juga Ferrari membuat model SUV pertamanya, tuntutan legal justru sudah datang atas pemilihan nama Purosangue untuk Ferrari. Artinya, Ferrari terancam harus memikir ulang nama untuk calon SUV sebelum benar-benar mulai produksinya.
Tuntutan datang dari sebuah organisasi derma atau amal di Italia, yang memakai nama The Purosangue Foundation. Pasalnya, organisasi tersebut sudah lebih dulu memakai nama Purosangue cukup lama, sejak tahun 2013.
Ferrari, justru baru mengumumkan akan menggunakan nama Purosangue untuk calon SUV pertamanya, pada tahun 2018. Untuk model SUV ini, Ferrari mengincar segmen yang selama ini diramaikan oleh Porsche Cayenne.
Nama Purosangue memiliki makna ‘darah murni’ atau ‘keturunan asli’, yang seolah menunjukkan bahwa SUV tersebut akan menjadi produk murni dari Kuda Jingkrak. Sementara oleh The Purosangue Foundation, nama tersebut menunjukkan ‘darah yang bersih’, sesuai dengan tujuan yayasan yang bergerak di bidang anti-doping.
Menurut The Financial Times, Ferrari mengklaim bahwa tidak cukup menggunakan nama tersebut untuk kebutuhan komersial. Kondisi tersebut membuka proses hukum yang berlangsung di Bologna, dalam perebutan hak pemakaian nama Purosangue.
Saat mengetahui rencana Ferrari menggunakan nama Purosangue, yayasan kemudian mencoba menggagalkan usaha Ferrari. Pengacara dari Purosangue Foundation bahwa kerja sama branding dengan merek seperti Adidas sudah terjalin dengan yayasan, untuk kampanyekan gerakan anti-doping.
Ini bukan kali pertama Ferrari terlibat kasus hokum. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah saat Ferrari menuntut musisi Deadmau5, karena modifikasi mobill 458 dengan warna cat yang menurut Ferrari tidak layak.
Kontroversi SUV Ferrari
Di samping tuntutan hukum yang berlangsung, Purosangue sendiri sudah diselimuti kontroversi bahkan sejak diumumkan rencananya. Karena membuat SUV telah ditentang Ferrari sejak lama, dengan tidak ingin mengikuti pabrikan lain, yang akhirnya dilakukan juga.
Beberapa tahun lalu, mantan chairman Fiat Chrysler Automobiles dan CEO Ferari, Sergio Marchionne tegas menyatakan tidak akan membuat model SUV bermerek Ferrari. Marchionne mengatakan harus membunuh dirinya terlebih dulu kalau ingin melihat Ferrari membuat SUV.
Juli 2018, Marchionne meninggal dunia karena komplikasi dari operasi bahu dan kanker. Tidak lama pada September 2018, Ferrari akhirnya resmi mengumumkan akan membuat model SUV, sekaligus dengan nama Purosangue.
Pengumuman tersebut mendapat ragam reaksi dari publik pecinta otomotif, termasuk dari kaum purist Ferrari yang tidak setuju dengan keputusan itu. Tidak sedikit juga yang menyambut gembira keputusan kontroversial Ferrari satu ini.
Purosangue kabarnya akan menggunakan platform front-engine, penggerak roda belakang, yang akan memiliki trans-axle belakang dan opsi all-wheel drive. Sistem ini kemungkinan sama dengan GTC4Lusso, dengan gearbox depan terpisah.
Purosangue akan menjadi salah satu dari rangkaian model baru untuk diluncurkan sampai tahun 2022.
WAHYU HARIANTONO
Tuntutan datang dari sebuah organisasi derma atau amal di Italia, yang memakai nama The Purosangue Foundation. Pasalnya, organisasi tersebut sudah lebih dulu memakai nama Purosangue cukup lama, sejak tahun 2013.
Ferrari, justru baru mengumumkan akan menggunakan nama Purosangue untuk calon SUV pertamanya, pada tahun 2018. Untuk model SUV ini, Ferrari mengincar segmen yang selama ini diramaikan oleh Porsche Cayenne.
Nama Purosangue memiliki makna ‘darah murni’ atau ‘keturunan asli’, yang seolah menunjukkan bahwa SUV tersebut akan menjadi produk murni dari Kuda Jingkrak. Sementara oleh The Purosangue Foundation, nama tersebut menunjukkan ‘darah yang bersih’, sesuai dengan tujuan yayasan yang bergerak di bidang anti-doping.
Menurut The Financial Times, Ferrari mengklaim bahwa tidak cukup menggunakan nama tersebut untuk kebutuhan komersial. Kondisi tersebut membuka proses hukum yang berlangsung di Bologna, dalam perebutan hak pemakaian nama Purosangue.
Saat mengetahui rencana Ferrari menggunakan nama Purosangue, yayasan kemudian mencoba menggagalkan usaha Ferrari. Pengacara dari Purosangue Foundation bahwa kerja sama branding dengan merek seperti Adidas sudah terjalin dengan yayasan, untuk kampanyekan gerakan anti-doping.
Ini bukan kali pertama Ferrari terlibat kasus hokum. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah saat Ferrari menuntut musisi Deadmau5, karena modifikasi mobill 458 dengan warna cat yang menurut Ferrari tidak layak.
Kontroversi SUV Ferrari
Di samping tuntutan hukum yang berlangsung, Purosangue sendiri sudah diselimuti kontroversi bahkan sejak diumumkan rencananya. Karena membuat SUV telah ditentang Ferrari sejak lama, dengan tidak ingin mengikuti pabrikan lain, yang akhirnya dilakukan juga.
Beberapa tahun lalu, mantan chairman Fiat Chrysler Automobiles dan CEO Ferari, Sergio Marchionne tegas menyatakan tidak akan membuat model SUV bermerek Ferrari. Marchionne mengatakan harus membunuh dirinya terlebih dulu kalau ingin melihat Ferrari membuat SUV.
Juli 2018, Marchionne meninggal dunia karena komplikasi dari operasi bahu dan kanker. Tidak lama pada September 2018, Ferrari akhirnya resmi mengumumkan akan membuat model SUV, sekaligus dengan nama Purosangue.
Pengumuman tersebut mendapat ragam reaksi dari publik pecinta otomotif, termasuk dari kaum purist Ferrari yang tidak setuju dengan keputusan itu. Tidak sedikit juga yang menyambut gembira keputusan kontroversial Ferrari satu ini.
Purosangue kabarnya akan menggunakan platform front-engine, penggerak roda belakang, yang akan memiliki trans-axle belakang dan opsi all-wheel drive. Sistem ini kemungkinan sama dengan GTC4Lusso, dengan gearbox depan terpisah.
Purosangue akan menjadi salah satu dari rangkaian model baru untuk diluncurkan sampai tahun 2022.
WAHYU HARIANTONO
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature