Bugatti Tourbillon Lahir, Awal Sejarah Baru Dengan Banyak Kejutan

Menjadi model pertama bermesin V16 hybrid, dengan sentuhan artistik klasik.

  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-10.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-9.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-11.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-7.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-6.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-8.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-13.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-1.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-12.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-2.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-5.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-4.jpg
  • 2024/06/Bugatti-Tourbillon-3.jpg

MOLSHEIM, Carvaganza - Bugatti Tourbillon resmi diluncurkan. Ini adalah model flagship teranyar yang sejatinya bukan menjadi penerus dari Chiron. Ia benar-benar binatang berbeda, di mana mengaplikasikan struktur monokok, suspensi dan jantung mekanis baru.

Tampilannya memang menerapkan ciri khas Bugatti dan sekilas seperti keturunan dari Chiron. Siluet membulat dipadukan aksen garis dan siku tajam menyiratkan nuansa sporty buas. Air intake besar memanen udara untuk memberi makan mesin berperforma tinggi.

Sementara di belakang terdapat diffuser yang diungkapkan sudah menempel dari belakang jok. Rupa lampu belakang meliuk. Ini menjadi gaya khas Bugatti yang selalu menyajikan desain unik. Terpasang pula spoiler aktif yang terbuka ketika dibutuhkan. Pabrikan otomotif asal Perancis yang kini tergabung dalam grup Volkswagen menyematkan pintu membuka ke atas. Bak sayap besar yang memberikan nuansa spesial.

Bugatti Tourbillon

Daya tarik Tourbilion tersaji kuat pada presentasi interior. Konsep kompak diaplikasikan, tapi tetap mendapat sentuhan tatanan rumit karena banyaknya tombol. Konsol tengah yang mengalir dari atas dashboard ke samping jok dipenuhi tombol dan kenop yang mencuat. Ia seolah menjadi kontrol pusat di pesawat alien.

Baca Juga: Masuki Akhir Masa, Nissan GT-R Mulai Stop Produksinya

Untuk menyalakan mesin pun mengandalkan tuas tarik yang bisa menjadi inovasi menarik. Terdapat pula layar tersembunyi yang dapat keluar di atas konsol tengah ketika dibutuhkan. Ia dapat terhubung ke smartphone melalui konektivitas Apple CarPlay.

Mahakarya juga ditampilkan melalui panel instrumen model skeleton yang dibentuk lebih dari 600 komponen. Di mana berbagai material digunakan yaitu titanium, safir dan rubi. Desainnya pun berpotensi mendapat apresiasi dari pecinta jam analog. Pasalnya panel instrumen berupa tiga segmen radial dengan konektor metal menyerupai jeroan dari jam otomatis tanpa baterai atau tourbillon. Namun, layar di dalamnya merupakan digital untuk menghadirkan informasi lengkap. Menariknya, perangkat tersebut diposisikan rata dengan kemudi dan bersanding tombol klakson. Roda kemudi berputar mengitarinya yang bersifat statis.

Bugatti Tourbillon

Jantung mekanis yang sempat simpang-siur kini terbuka jelas. Di mana konfigurasi W16 kini digantikan V16 dengan sokongan motor listrik alias hybrid. Dapur pacu konvensional Tourbillon berkubikasi 8.3 liter hasil pengembangan bersama Cosworth. Tanpa imbuhan turbo, perangkat tersebut mampu menghasilkan 1.000 hp hingga putaran mesin 9.500 rpm. Meskipun mesin lebih besar dari W16, tapi nyatanya ia lebih ringan dengan bobot 251 kg. Sementara untuk torsinya mencapai 900 Nm.

Sementara motor listrik terdapat tiga. Dua berada di depan dan satu di belakang. Mereka disuplai baterai 25 kWh yang diposisikan di tengah badan. Berkatnya terdapat tambahan tenaga 800 hp, sehingga total yang dihasilkan Tourbilion mencapai 1.800 hp. Kemampuan melesat disokong penggunaan ban Michelin Pilot Sport Cup 2 yang mampu menerima siksaan tersebut. Mobil pun dapat bergerak dari posisi nol ke 100 km/jam dalam 2 detik.

Ketika pedal gas ditekan penuh, dibutuhkan 5 detik untuk bergerak hingga 200 km/jam. Sementara 300 km/jam diperoleh Tourbillon dalam 10 detik. Kecepatan tertinggi mobil mampu mencapai 379 km/jam yang dapat ditoreh dalam 25 detik.

Bugatti Tourbillon

Tourbillon bisa dikatakan mobil yang praktis dan inovatif. Walau menganut teknologi hybrid, Bugatti mengatakan ia lebih ringan dari Chiron. Selain itu, konfigurasi mesin V16 bisa tak digunakan di jalan agar lebih ramah telinga orang sekitar. Artinya mobil mampu memanfaatkan motor listrik secara independen dengan daya jelajah 60 km. Catu daya mendukung sistem 800V sehingga mengizinkan pengisian daya ultra-fast charging.

Walau mobil telah diperlihatkan, model ini baru akan dikirim ke konsumen pada 2026. Soalnya saat ini masih dalam tahap pengujian. Ditawarkan dengan harga awal sekitar $3,9 juta atau Rp60 miliaran, mobil hanya diproduksi sebanyak 250 unit.
(MUHAMMAD HAFID / WH)

Baca Juga: Mercedes-Benz EQE SUV Debut di Indonesia, Punya Fitur Off-Road Lengkap

Sumber: Wired

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature