7 Mobil Baru Bermesin Bensin dengan Turbo yang Termurah di Indonesia 2021

Mesin turbo, wuling

JAKARTA, Carvaganza – Jangan sombong pakai kaos beruliskan ‘Kami Suka Turbo’ kalau kemana-mana masih naik mobil non-turbo. Aslinya mobil bermesin turbo memang tak murah. Karena bantuan induksi turbo awalnya dibuat untuk menambah performa. Makanya biasanya dulu mobil bermesin bensin yang memakai turbo banyaknya mobil berperforma tinggi yang harganya juga tinggi.

Tapi kini jaman sudah berubah. Peranti turbo tak hanya disematkan pada mobil sport saja. Tetapi juga pada mobil perkotaan yang ditujukan untuk pemakian sehari-hari. Memang, tujuan utamanya tetap untuk menambah performa. Tetapi bedanya, mobil perkotaan dipasangkan turbo agar kapasitas mesinnya bisa diperkecil. Sehingga konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak) saat dibawa di lalu-lintas yang padat tak seboros mesin berkapasitas besar. Nah turbo tadi membantu performa mesin yang ringkas tetap dapat diandalkan saat melaju di kecepatan tinggi.

Berikut ini kami rangkum tujuh mobil bensin baru bermesin turbo termurah yang dijual di Indonesia tahun 2021.

1. DFSK Glory 560 Rp 202,5 juta – Rp 252,4 juta

DFSK Glory 560

Nama brand DFSK di Indonesia semakin mencuat dengan produk SUV Glory. Selama hampir empat tahun kehadirannya di sini, DFSK Glory 580 dan 560 menjadi andalan di pasar passenger car. Di commercial carnya, pabrikan Tiongkok ini mengandalkan DFSK Supercab.

SUV entry level mereka Glory 560 memang terbilang sukses. Pasalnya, menawarkan harga yang terjangkau dengan fitur-fitur dan teknologi yang tak kalah menarik dari kompetitornya. Pada 2019, Glory 560 terjual sebanyak 1.275 unit.

Kalangan engineer DFSK cukup strategis dalam menarik konsumen. Mereka membuat DFSK 560 terlihat enak dipandang. Fascianya apik dan bersih, tapi menyiratkan penampilan yang berani. Desain Wing-Shaped grille dan lampu depannya tegas, dikombinasi dengan lampu proyektor dan Daytime Running Light (DRL) LED.

Bagian atap dibuat tetap stylish dengan shark fin dan roof rail. Ban radial dengan Velg R17 bikin tampilannya semakin gagah. Ground clearance 200 mm (20 cm) membuat pengemudi lebih pede ketika melewati permukaan jalan tidak rata atau genangan air.

DFSK Glory 560

Menawarkan interior yang lapang dan bagasi yang cukup lega. Layoutnya modern dengan nuansa premium. Semua bagian kabin dari mulai dashboard, trim pintu, ceiling dan jok dibalut oleh material berkualitas dan lembut.

Menariknya lagi, tersedia 29 kompartemen penyimpanan barang. Jadi lebih enak buat perjalanan jauh, barang-barang kecil gampang disimpan. Untuk menambah kenyamanan perjalanan terdapat display 8 inci yang terkoneksi dengan Bluetooth, GPS, Smartphone Mirroring dan juga sebagai Rear View Camera.

Urusan di bawah bonetnya didukung mesin 4 silinder segaris 1,5 liter turbo (1.498 cc). Menyemburkan tenaga 150 ps dan torsi 230 Nm. Dikombinasi dengan transmisi CVT ke roda depan. Mesinnya halus dengan kerja transmisi yang lembut.

Biar tak kalah dengan kompetitor di kelasnya, DFSK mempersenjatai Glory 560 dengan fitur andalan. Sebagai SUV yang layak untuk diajak jalan keluar kota dengan jalanan menanjak, sudah dilengkapi dengan Hill Hold Control (HHC) untuk mencegah mobil ‘merosot’ di jalanan menanjak.

DFSK Glory 560

Agar mobil semakin stabil di tikungan, pabrikan menanamkan Electronic Stability Program (ESP). Berfungsi menjaga kestabilan mobil pada saat menikung dan ikut meminimalkan body roll kendaraan. Kestabilan kendaraan pada saat menikung juga semakin baik karena sudah mengadopsi Traction Control System (TCS). Bermanfaat sekali ketika Anda memasuki belokan medium maupun panjang.

Tak lupa juga dengan fitur Airbag, alarm system, sensor parkir, pengereman ABS, EBD dan dan Electronic Brake Assist (EBA). Fitur-fitur ini sangat membantu dalam pengereman sehingga pengemudi menjadi lebih percaya diri.

2. Nissan Magnite Rp 208,8 juta – Rp 238,8 juta

Nissan Magnite

Nissan Magnite berlabuh di pasar Indonesia Desember 2020. Harganya kompetitif sehingga bisa bikin konsumen tertarik merogoh kocek.

Harga tipe tertingginya dibanderol tak sampai Rp 250 juta. Fitur-fitur yang tertanam cukup oke di kelasnya. Apalagi kalau disandingkan dengan rival terkuat KIA Sonet.

Bungkusan harga ini sangatlah menarik melihat paket ditawarkan cukup lengkap. Malah tak lebih mahal dari LMPV (low Multi Purpose Vehicle) tipe tinggi, sehingga patut dijadikan opsi bagi yang bosan dengan populasi mobil 7-seater yang jamak. Lantas dengan harga segitu, apa saja yang bisa dinikmati konsumen. Kami memaparkan detail spesifikasinya.

Satu yang pantas diapresiasi adalah sikap Nissan tidak menganaktirikan varian Magnite. Kala trim mobil lain kerap dipilah soal fasilitas keamanan, tidak halnya dengan Magnite. Mereka memperlakukan setara, dari seri terendah ia bertabur perangkat penjaga laju. Bahkan tak sekadar di sektor deselerasi. Sampai elektronik penstabil manuver pun hadir.

Nissan Magnite Interior

Mulai dari paling dasar dan pasif, dual SRS Aribag senantiasa melindungi pengendara dan penumpang depan. Tentunya serta sabuk pengaman pretensioner dan load limiter di row depan. Sementara variabel pengereman, semua seri Magnite dilengkapi ABS, EBD dan Brake Assist hidrolis. Seharusnya, meski terjadi pengereman mendadak yang keras risiko ban depan terkunci begitu terminimalisir. Alhasil masih bisa dikendalikan.

Vehicle Dynamic Control (VDC) turut masuk dalam semua varian mobil. Oleh karena itu ketika bermanuver apalagi saat cuaca hujan tak perlu khawatir hilang kendali. Sistem elektronik bakal membantu pengendalian makin presisi. Plus, ada Hill Start Assist (HAS) berguna waktu mobil hendak melaju dari tanjakan. Perangkat akan menjaga supaya tak merosot ke belakang. Lumayan lengkap buat harga Rp 200 jutaan kecil bukan?

Kendati mesinnya tak begitu besar, Nissan juga menanamkan Traction Control System (TCS). Layaknya kontrol traksi pada umumnya, sensor membaca gerak roda depan dan belakang serta diproses ke ECU, supaya keduanya berputar seirama. Alhasil gejala hilang traksi tereduksi dari sistem begini. Nah, demi kenyamanan saat berkelana jauh bersama sang SUV kompak, ada satu perangkat tambahan di trim Premium. Dipasang fitur cruise control. Semisal mau menikmati jalur tol trans Jawa, kaki bisa beristirahat tenang berpuluh kilometer namun harus tetap siaga. Sebab tipenya masih konvensional, bukan adaptif.

Nissan baru melakukan pembedaan ketika masuk ruang kabin. Terasa ada perbedaan antara perlengkapan varian Upper dan Premium. Namun sebenarnya dapat ditoleransi. Toh variabel yang absen sifatnya hiburan, bukan fundamental. Alokasi seperti ini kami kira cukup pintar, dari pada mengurang-ngurangi perihal keamanan. Semua seri Premium punya around view monitor.

Nissan Magnite

Kita tahu hadirnya fitur begini sangat membantu cakup pandang mobil. Meski kecil, Nissan menyajikan visual depan, samping, serta belakang agar lebih mudah waktu masuk jalur sempit. Atau ketika hendak memarkir di situasi sulit. Mereka berdua pun, memiliki indikator tekanan ban, atau disebut Tire Pressure Monitoring System (TPMS). Alat komputasi membaca secara real time sehingga pengendara dapat memitigasi dengan cepat kalau-kalau ada tekanan angin tidak sesuai. Fitur ini diklaim jadi yang pertama dikelasnya.

Makin nyaman lagi, Magnite Premium dipasang arm rest pada konsol tengah. Dan tambahannya, adalah ventilasi AC khusus untuk baris kedua. Penyebaran suhu sejuk kabin tentunya lebih baik dan mencakup semua ketimbang varian bawah, lantaran hal ini tak masuk di paket murah. Namun, perihal layar hiburan dengan display TFT serta konektivitas gawai ada di semua. Berikut sistem kunci pintar dan mekanisme nyala mobil dengan Push Start/Stop Button. Atas itu kami rasa pembagiannya cukup adil. Tak membuat yang punya budget sedikit terlalu merana.

Nissan mengikuti tren global. Hari ini pabrikan memang tak lagi berlomba besar-besaran kubikasi. Justru sebaliknya, semakin memangkas volume silinder demi mengejar efisiensi. Sementara performanya diperbantukan teknologi induksi paksa alias turbo. Namun, Magnite menggendong jenis tiga silinder segaris 1.0-liter yang notabene sangat kecil. Bagaimana hasilnya?

Melihat catatan pabrik, output dikeluarkan terbilang memuaskan buat ukuran 999 cc. Daya maksimal mencatat 100 PS pada 5.000 rpm dan torsi maksimal menoreh 160 Nm di rentang 2.800 – 3.600 rpm, alias di putaran rendah. Itu untuk versi girboks manual. Yang CVT, perolehan torsi sedikit lebih kecil yakni 152 Nm, hanya saja digapai pada rentang 2.200 rpm – 4.400 rpm.

Nissan mengklaim respons akselerasi 50 persen lebih baik daripada mesin non-turbo sekelasnya. Berikut menghasilkan nilai konsumsi bahan bakar efisien – kendati belum ada angka klaim kongkritnya. Perlu pengetesan langsung untuk membuktikan kemampuan Magnite. Mengingat karakter 1.0-liter – apalagi tiga silinder – biasanya kurang memuaskan. Pula soal sejauh mana mereka sanggup mengatasi turbo lag.

Nissan Magnite Engine

Kompak, stylish, elegan, sekaligus sporty. Karakteristik desain Magnite boleh dikatakan menjawab selera konsumen masa kini pada sosok Crossover mungil. Sekeliling gurat tubuh proporsional dan cantik. Namun tetap menerapkan identitas maskulin, berkat tepian fender hitam yang bulky. Mereka juga kompak memakai pelek dengan alur blade 16-inci untuk mempermanis tampilannya.

Tak dibedakan antarvarian. Hingga aksesori semacam roof rail, juga menempel di atap dan tak hanya sekadar hiasan. Tentunya dapat difungsikan ketika butuh mengangkut barang tambahan. Pembeda varian bawah dan Premium, diterjemahkan lewat pemilihan warna. Yang trim tinggi secara eksklusif diberi pilihan tema two tone. Yakni bertajuk Flare Garnet Red & Onyx Black serta Pearl White & Onyx Black. Lantas buat yang satu tonasi, diberi tiga opsi: Blade Sliver, Onyx Black dan Storm White.

Tak tampak diferensiasi serius secara dimensi. Panjang totalnya 3.994 mm, lebar 1.758 mm, serta tinggi 1.572 mm. Dan jarak poros roda di kisaran 2,5 meter termasuk ringkas, harusnya sanggup mendapat radius putar baik. Tanpa beban, ground clearance-nya pun menyentuh 205 mm. Cukup untuk utilitas sehari-hari maupun kebutuhan eksplorasi agak ekstrem.

Kaki-kaki Magnite ditopang jenis MacPherson strut dengan lower transverse link serta stabilizer bar di depan. Untuk belakang, disangga twin tube telescopic shock absorber double acting. Sementara keempat roda berbungkus ban 195/60 R16 dan spare tyre dengan diameter satu inci lebih kecil dan profil kurus. Sudah dapat penjelasan lengkapkan, bagaimana menurut Anda?

3. Wuling Cortez CT Rp 213,8 juta – Rp 294,8 juta

Wuling Cortez CT

Mobil ini sudah dipasarkan di Indonesia sejak 15 Juli 2020. Berlabel medium MPV termurah, harganya hampir separuh dari kompetitor di kelasnya seperti Toyota Innova Reborn dan lainnya. Bahkan, Wuling Cortez CT Type S dijual lebih murah dari mobil di segmen low MPV seperti Mitsubishi Xpander. Menariknya, Cortez termurah justru punya sejumlah keunggulan dari MPV lain di rentang harga Rp 200 jutaan.

Sebagai perbandingan saja, Mitsubishi Xpander termahal yang dijual Rp 275,1 juta belum dilengkapi dengan lampu utama LED proyektor seperti Cortez CT Type S. Lampu DRL (Day-time Running Light) LED Cortez Type S juga menjadi kelebihan.

Biasanya fitur-fitur unggulan seperti kunci pintar dengan tombol Start-Stop hanya bisa dinikmati pemilik varian termahal. Tapi untungnya Wuling tidak pelit. Produsen mobil asal Cina yang punya pabrik di Jawa Barat ini berikan banyak fitur meski untuk varian termurahnya. Bukan hanya kunci pintar dengan tombol Start-Stop, lihat kabin mobil ini!

Jok kulit sintetis membungkus setiap kursi. Sistem multimedia layar sentuh berukuran 8-inci ditancapkan di tengah dashboard. Head unitnya ini bisa mirroring dengan smartphone dan ada tombol pengaturan audio serta bluetooth telephony di lingkar kemudi. Sistem multimedianya ini sekaligus berfungsi sebagai layar kamera parkir.

Wuling Cortez CT

Dashboardnya juga didesain menarik, tak polos. Ada motif pola dan dihiasi jam analog di tengah layaknya mobil Eropa berkelas. Layar Multi Information Display (MID) digital yang berukuran cukup besar menampilkan banyak informasi berkendara.

Paling membanggakan dari mobil ini ya konfigurasi kursinya. Mobil ini tersedia dalam dua pilihan, yakni 8-seater dan 7-seater dengan captain seat. Jelas lebih menggoda pilihan yang kedua. Karena selain lebih nyaman duduk terpisah di tengah, tujuh penunmpang tetap dapat diangkut dengan lega. Pilihan pertama sama menguntungkannya, karena bisa megangkut lebih banyak anggota keluarga.

Ini karena dimensi Wuling Cortez CT Type S memang berdimensi besar, bahkan lebih besar dari Toyota Innova. Panjangnya 4.780 mm, lebarnya 1.816 mm dan tingginya 1.755 mm. Hembusan AC pun menjangkau kursi baris ketiga karena tersedia outlet AC untuk penumpang baris kedua dan ketiga. Pengaturannya pun mandiri, lewat tombol dan indikator digital di belakang konsol tengah.

Dibantu induksi turbo, mesin berkapasitas 1,5 liter ini menghasilkan tenaga 141,9 PS (140 HP) pada 5.200 rpm dengan torsi puncak 250 Nm pada 1.600-3.600 rpm. Anda tahu berapa output mesin Toyota Innova bermesin bensin 2,0 liter? Tenaganya 139 PS pada 5.600 rpm dengan torsi puncak 183 Nm pada 4.000 rpm. Jelas ya, performanya tak usah diragukan lagi. Transmisi yang ditawarkan dua pilihan, yakni manual 6-speed dan otomatis CVT (Continuous Variable Transmission). Tersedia mode berkendara ECO untuk versi CVT.

4.Wuling Almaz Rp 269,8 juta – Rp 345,8 juta

Wuling Almaz

Wuling Almaz didukung mesin 4-silinder segaris berkapasitas 1,451 cc DOHC DVVT dengan turbocharger dari Honeywell. Performa mesin turbo dan transmisi CVT pada Cortez membuat performanya semakin dinamis dan semakin menggoda untuk diajak berkendara.

Varian mesin turbo untuk Cortez ini menyimpan kombinasi tenaga 140 Hp @ 5.200 rpm dan torsi mencapai 250 Nm yang didapatkan pada rentang putaran mesin @1,600-3,600 rpm. Tenaga ini disalurkan ke roda depan.

Selain mesin turbo, Almaz juga dibekali sistem multimedia canggih. Smart Multimedia 10.4 Inch Touchscreen memang menjadi salah satu fitur andalan Almaz, yang namanya diambil dari Bahasa Arab dan bermakna 'Berlian'. Berukuran besar, 10,4 inci, headunit yang berada di tengah-tengah dashboard langsung menarik perhatian saat masuk ke kabin.

Wuling Almaz

Dengan tampilan layar yang besar, head unit ini didukung beragam fasilitas hiburan, konektifitas dan banyak fitur lainnya yang membuat suasana berkendara menjadi begitu menyenangkan.

Kemampuan yang dimilikinya lengkap seperti pemutar musik, head unit Almaz menyediakan pilihan koneksi pemutar musik dari USB, Bluetooth, dan AUX.

Di head unit ini juga tersedia fitur Bluetooth Phone yang memudahkan pengemudi saat akan melakukan atau menerima panggilan telepon, sekadar mengecek nomor kontak di ponsel maupun memeriksa catatan panggilan melalui koneksi Bluetooth dengan ponsel pengguna. Almaz menyediakan tombol pengaturan telepon yang ditempatkan pada sisi kanan setir untuk memudahkan pengemudi saat akan mengaksesnya tanpa mengganggu konsentrasi berkendara.

Wuling Almaz

Pabrikan asal Tiongkok ini juga menghadirkan Wuling Link. Ini adalah layanan untuk menghadirkan interface (antarmuka) dari smartphone ke head unit melalui kabel dan menyalurkan suara melalui sambungan Bluetooth. Asyiknya, Wuling Link bisa terkoneksi ke berbagai aplikasi populer di smartphone. Misalnya, aplikasi Facebook, LINE, YouTube, Google, Gmail, Instagram, Google Maps, JOOX, Whatsapp, hingga Spotify.

Anda yang suka mendengarkan siaran radio untuk menyimak penyiar atau lagu favorit, Anda bisa memanfaatkan fitur radio yang menyediakan saluran frekuensi baik FM dan AM. Untuk head unit ini, Almaz menyediakan pilihan pengaturan berupa pilihan bahasa, waktu, tampilan, cahaya, suara, equalizer, dan koneksi Bluetooth.

Wuling Almaz RS

“Halo Wuling!” “Halo” “Buka sunroof.” “Oke, membuka sunroof.” Sunroof yang menutup atap Wuling Almaz, terbuka sendiri. “Halo Wuling!” “Hallo” “Eh, kok dingin ya?” “Oke, menaikan suhu satu derajat.” Ya, hebatnya lagi sistem multimedia Wuling Almaz bisa diajak berkomunikasi dan diperintah dalam bahasa Indonesia.

Tidak hanya menawarkan produk dengan banderol di bawah rata-rata sekelasnya, Wuling juga hadirkan gebrakan inovasi teknologi pada produknya. Fitur tersebut dinamakan WIND atau singkatan dari Wuling Indonesian Command.

Jangan lupa juga saat ini Wuling Almaz punya varian terbaru yang berlabel RS. Varian ini lebih keren lagi, karena selain punya muka baru, Almaz RS sudah mendapat fitur Wuling Interconnected Smart System (WISE). Fitur ini memungkinkan sejumlah operasional kendaraan dioperasikan lewat aplikasi smartphone. Keren kan!

5. DFSK Glory 580 Rp 289 juta – Rp 315 juta

DFSK Glory 580

Glory 580, Sport Utility Vehicle (SUV) berdimensi cukup besar dibanding kompetitornya. Hasil karya Dongfeng-Sokon (DFSK) ini memiliki panjang 4.680 mm, lebar 1.845 mm dan tinggi 1.715 mm. Jarak sumbu rodanya 2.780 mm.

Mobil ini bisa menampung tujuh orang di dalamnya dengan konfigurasi kursi 5+2. Artinya, bangku di baris ketiga, idealnya digunakan bukan untuk orang dewasa. Meski begitu, di bagian belakang kursi baris ketiganya masih menyisakan ruang yang cukup lapang untuk membawa barang. Kalau masih kurang, bangku baris ketiganya bisa dilipat, sehingga memberikan ruang lebih luas lagi untuk bagasi.

Di Indonesia, Glory 580 dipasarkan dalam 2 varian : comfort dan luxury. Kemungkinan besar akan bertambah menjadi empat varian, elite dan premium yang sedang mereka jajaki. Pun sudah diperkenalkan di Tanah Air pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 lalu.

Saat dipamerkan di GIIAS 2017, DFSK menyebut banyak calon konsumen yang berminat meminang Glory 580. Padahal, ketika itu produk yang dipamerkan masih mengadopsi sistem kemudi setir kiri. 

 

DFSK Glory 580

 

 

 

 

 

Saat mulai dipasarkan setahun kemudian, Glory 580 dijual mulai Rp 220 juta saja. Dengan fitur yang dimiliki serta tampilan yang modern, harga ini tentu menggiurkan. Salah satu alasannya, karena DFSK memutuskan untuk memproduksi mobil ini di Indonesia. Tepatnya, Glory 580 mereka produksi di pabrik yang terletak di Cikande, Banten.

Bukti bahwa mereka bukan pabrikan kacangan adalah kerjasama teknologi yang dijalin bersama aliansi Renault-Nissan. Melalui kerjasama ini mereka berencana untuk memproduksi mobil listrik yang canggih. Mereka juga bekerja sama dengan Honda untuk merakit CR-V di Cina.

Di dalam kabinnya, jok Glory 580 dilapisi bahan semi kulit. Katanya, kursi depannya juga dibuat menyesuaikan lekuk tubuh manusia sehingga penumpang merasa rileks.

Sistem hiburan, terpusat pada layar sentuh berukuran 10-inci yang dapat terkoneksi dengan smartphone. Kami lebih suka menyebutnya sistem infotainment tablet, saking besarnya layar ini. Layar tersebut juga berfungsi menampilkan gambar yang diproyeksikan oleh kamera parkir di bagian belakang mobil.

 

DFSK Glory 580

Fitur lain yang ada juga cukup lengkap mulai dari power window, audio steering switch, dual zone automatic AC, paddle shift sampai fitur kunci pintar. Fitur keselamatannya didukung kursi ISOFIX, rem Anti-lock Braking System (ABS), Brake Override System, Emegency Stop Signal, Hill Start Assist juga 6 Airbag.

Layar MID (Multi Information Display) yang terpampang di instrument cluster terlihat atraktif dan memuat informasi yang lengkap. Bahkan untuk varian yang dilengkapi pemantau tekanan angin ban (TPMS, Tire Pressure Monitoring System), akan di tampilkan di bagian ini.

Kami suka kualitas jok kulit yang digunakan. Saat diraba dan diduduki, terasa bahwa materialnya berkualitas. Ini memberikan sebuah value tambahan untuk mobil yang harganya paling mahal Rp 300 jutaan.

Tampilan mobil ini modern. Tak kalah ganteng dibanding Honda CR-V. Bagian depannya, menyerupai wajah elang dengan grille yang besar dan berlapis krom. SUV ini sudah memakai lampu utama model proyektor lengkap dengan Day-time Running Lights (DRL), terintegrasi di dalam rumah lampu. Tak lupa, lampu kabut LED tertanam di bemper depan. Velg yang digunakan berukuran 17-inci.

DFSK Glory 580 menawarkan dua pilihan mesin. Pertama, mesin berkapasitas 1,5 liter turbocharged bertenaga 149 PS. Diduga mesin disuplai oleh Honda karena di Cina, Honda dan Dongfeng saling bekerja sama. Varian ini dilengkapi pilihan transmisi manual dan otomatis CVT (Continuous Variable Transmission).

Pilihan kedua, mesin bensin dengan kode SFG18 berkapasitas 1,8 liter non turbo yang bertenaga 131 PS. Varian ini tak menawarkan pilihan transmisi otomatis, dan mentenagai Glory paling bawah.

6. KIA Seltos Rp 300 juta – Rp 360 juta

 

Kia Seltos

Kelahiran kembali Kia di Indonesia ditandai dengan kehadiran Kia Seltos. Tidak main-main bukan peran mobil ini. Didatangkan langsung dari India, penerangan Kia Seltos sudah memakai LED di semua tipe varian. Fitur lampu otomatis disisipkan untuk EX dan EX+. Lampu kabut E dan EX masih proyektor standar. Tipe EX+ paling mewah dengan LED berbentuk kotak-kotak kecil. Tersedia pilihan enam warna menarik untuk Kia Seltos: Glacier White Pearl, Aurora Black Pearl, Intelligency Blue, Intense Red, Steel Silver dan Punchy Orange.

Urusan dekorasi interior Seltos, jempolan. Konsumen mendapatkan lingkar kemudi berbalut kulit. Setir menggunakan model tilt and telescopic plus audio control. Tipe tertinggi (EX+) dibekali jok kulit sintesis. Sementara E dan EX masih fabric. Semua unit tersedia Wireless Charging, USB slot juga power outlet. Kemudian sistem audionya keren. Berlayar 8-inci, ada fitur konektivitas Apple Car Play dan Android Auto yang cuma ada di tipe EX dan EX+. Selain itu, ada sistem pendingin kabin yang sudah mendukung auto climate control, juga untuk tipe EX dan EX+. Khusus tipe termahal, Kia membekali sunroof untuk Seltos.

Kia Seltos

 

 

 

 

 

Lantas apakah mobil punya kelapangan kabin oke? Kia Seltos mempunyai panjang 4.315 mm, lebar 1.800 mm, tinggi 1.645 mm dan jarak sumbu roda 2.610 mm. Seharusnya cukup untuk mengakomodasi lima penumpang. Ia tidak begitu sempit, juga tak terlalu besar.

Tren engine turbo berkubikasi kecil sedang naik daun di pasar dunia dan mulai merambah Indonesia. Banyak opsi mesin tersedia. Namun produsen mobil asal Korea Selatan ini lebih mantap menjajakan Seltos dengan mesin 1,4 liter turbo. Torsi maksimal tersuguh 242 Nm di rentang 1.500 – 3.200 rpm. Embusan tenaga mesin bensin itu mencapai 140 PS pada 6.000 rpm. Transmisi mengandalkan tipe otomatis 7-speed DCT. Diklaim menyalurkan tenaga ke roda depan lebih mulus dan senyap.

 

 

 

 

 

 

Peranti keselamatan yang tertanam pada Seltos lengkap. Berupa enam airbag di bagian driver, passenger, side and curtain. Pengereman pakai cakram di depan dan drum di belakang. Sudah tersisip ABS, EBD, Electronic Stability Control, Hill Assist. Serta Cruise Control di EX+, memudahkan Anda saat berselancar di jalan bebas hambatan. Sebagai SUV kompak, ia menarik untuk dipinang. Si pendatang baru, memiliki kelengkapan guna bertarung bersama rival sekelas.

7. MG HS Rp 375,8 juta – Rp 435,8 juta

 

MG HS

HS menjadi model kedua yang diluncurkan Morris Garage Indonesia, merek asal Britania Raya yang kini dikelola perusahaan otomotif Cina, SAIC. Pertama kali hadir di semesta pada 2018, sebagai model konsep MG X Edition yang menyasar segmen SUV medium. Kelengkapan fitur menjadi keunggulannya dalam menarik minat konsumen. Di Indonesia, HS disuguhkan dalam dua varian. Excite dan Ignite

Masuk kabin dibuat praktis, karena memakai Smart Key. Cukup tekan tombol di gagang pintu untuk membuka-mengunci pintu. Begitu pula menyalakan-mematikan mesin. Ada tombol push start yang mudah dioperasikan dengan satu jari. Di dalam, nuansa sporty terpancar kuat. Memakai material kulit sintetis yang membalut seluruh area, termasuk jok bergaya semi bucket sporty. Susunan dasbor kompak dengan kombinasi lubang ventilasi AC berkisi-kisi horizontal dan turbin.

Head unit 10,1 inci duduk di tengah yang dapat dihubungkan ke smartphone. Keluaran suara melalui dua opsi sepiker (tergantung varian), ada empat dan enam buah. Di bawahnya tersemat pengatur AC dengan model tombol. Sudah berkemampuan dual zone. Pada sisi pengemudi, sejumlah gadget terpasang. Penyesuaian posisi jok misalnya, menganut elektrik enam arah. Fitur sama juga dibenamkan ke jok penumpang depan, tapi arahnya cuma empat. Praktis.

Kemudi dapat diposisikan ke empat arah (tilt dan teleskopik). Serta dipenuhi tombol pengontrol audio dan informasi multi information display. Di baliknya terdapat tiga tuas yang mengatur lampu, wiper dan cruise control. Sementara panel instrumen merupakan kombinasi odometer analog dengan MID 7 inci. Komponen itu bisa dimanfaatkan untuk mengetahui tekanan ban, karena diimbuhkan Tire Pressure Monitor System (TPMS).

MG HS

 

 

Ruangnya terbilang lapang, terutama di baris kedua yang bisa diseting joknya secara manual. Bagasi belakang pun mumpuni kapasitasnya. Dapat dimaksimalkan dengan melipat bangku belakang sepenuhnya. Jika ingin mengakses dari buritan, pengguna dimudahkan pintu hidrolik elektrik. Pengoperariannya lewat tombol. Masih ditunjang kompartemen di sana-sini untuk barang kecil. Menariknya, bak mobil premium, diselipkan lampu mood (ambient light).

Sabuk pengaman tiga titik dengan pretensioner dan force limiter terpasang di seluruh baris. Ini masih didukung kantung udara. Jumlahnya ada enam. Ada pula Emergency Stop Signal (ESS) yang memberikan proteksi ekstra. Mobil menyalakan hazard secara otomatis saat mendapati rem ditekan tiba-tiba atau terlibat insiden tak diinginkan. Sehingga pengemudi lain bisa lebih waspada dan menghindarinya.

Fitur simpel tapi krusial ada Autolock Door by Speed. Sesuai namanya, pintu terkunci otomatis pada kecepatan tertentu. Juga disokong door warning, yang mengetahui bila pintu ada yang belum rapat, kemudian mengingatkan pengemudi. Soal parkir dibuat mudah, kamera belakang menangkap imaji kondisi belakang mobil sebagai panduan pengemudi. Masih disokong sensor buritan yang memperingatkan lewat sinyal suara, ketika ada objek tersembunyi dekat mobil terdeteksi

Tubuhnya bongsor, memiliki panjang 4.574 mm, lebar 1.876 mm dan tinggi 1.664 mm. Disetel untuk mengangkut lima orang. Dimensi segitu baik untuk melintasi belantara perkotaan yang rapat. Sekaligus memberikan kelapangan di dalam, berkat jarak sumbu roda yang diseting 2.720 mm. Terkait ground clearance, tak terlalu tinggi, 145 mm. Sebagai SUV, ini menjadi kekurangannya. Karena bakal menjadi tantangan tersendiri ketika melintasi jalur kurang rata. Kemungkinan bodi bawah menggerus jalan bisa terjadi.

MG HS

Unit disuguhkan dalam empat pilihan kelir bodi : Scarlet Red, Black Knight, Silver Metallic dan Arctic White. Wajahnya punya tatanan berkelas. Grille tiga dimensi dengan corak bintang bertaburan dan logo besar mendominasi. Dipadukan lampu model proyektor yang dilingkupi daytime running light.

Penerangan utama sudah menganut fungsi auto on/off, memaksimalkan perlindungan saat melewati tempat gelap di siang hari. Termasuk Follow ME home Light yang tetap mengaktifkan pencahayaan, meski mesin sudah dimatikan. Di bawahnya terselip bumper meliuk yang diisikan foglamp dan underguard. Perangkat serupa juga menempel di belakang, memberikan proteksi. Buritan sendiri dibikin kompak dengan lampu kombinasi LED bulat memanjang.

Di atap tertanam panoramic sunroof yang ditemani roof rail dan antena sirip hiu. Di samping, kontur tegas mewarnai bodi. Lengkap dengan spion yang dapat melipat otomatis. Ditambah fender kontras yang menguatkan karakter SUV. Membungkus kaki-kaki yang tersuguhkan dalam dua dimensi : 17 dan 18 inci. Palangnya bergaya elegan sekaligus terkesan agresif dengan sepuhan abu-abu gelap.

Platform HS dihubungkan ke roda lewat suspensi Macpherson Strut (depan) dan Independent Multi-link dengan Stabilizer Bar (belakang). Memaksimalkan kenyamanan, sekaligus memastikan pengendalian tetap presisi. Hebatnya mode berkendara tak hanya mengatur kinerja mesin, tapi juga respon setir yang diperkuat Electronic Power Steering. Sistem aktif pun terlibat. Morris Garage memasukkan Stability Control System (SCS), Traction Control System (TCS), Curved Brake Control (CBC), Motor Control Slide Retainer (MSR) dan Anti Roll Program (ARP).

Menjelajah di medan terjal tak masalah, ramah pengemudi pemula. Karena ada Hill-start Assist System (HAS) yang menjaga mobil tetap di posisi ketika pengemudi memindahkan kaki dari pedal rem ke akselerasi. Lalu terdapat Hill Descent Control System (HDC) yang mengontrol pengereman secara otomatis saat menuruni jalan terjal. Perjalanan bisa dibikin praktis dan tak cepat melelahkan dengan menggunakan Cruise Control. Kaki bisa beristirahat dari menekan pedal akselerasi, karena sistem mengambil alih secara otomatis.

MG HS

Jantung mekanis di balik kap menganut teknologi turbo, untuk meningkatkan performa dan efisiensi bahan bakar. Berkubikasi 1.490 cc, dengan konfigurasi empat silinder DOHC yang diameter langkahnya disetel 64 x 86,6 mm dan rasio kompresi 10:1. Daya puncak tercipta sebesar 162 PS di putaran 5.600 rpm. Berkat penyempurnaan pembakaran, momen puntir dihasilkan mumpuni, 250 Nm yang keluar di rentang 1.700 hingga 4.400 rpm.

Tenaga disalurkan ke roda lewat sistem transmisi otomatis Twin Clutch Sportronic 7-speed, yang juga dapat diatur secara manual baik lewat tuas persneling atau paddle shift di belakang kemudi. Kinerja mesin dapat diatur sesuai kebutuhan melalui mode berkendara Eco, Normal, Sport, Custom dan Super Sport.

Morris Garage membenamkan perangkat penghela laju model cakram ke seluruh roda. Bagian muka mengandalkan tipe berventilasi, sementara butiran solid disk brake. Tak sendirian, teknologi penopang aktif turut membantu perlambatan mobil, sekaligus melindungi dari bahaya kehilangan kendali. Adalah Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brakeforce Distribution (EBD) dan Electronic Brake Assist (EBA). Ketika melewati tikungan, fitur Curved Brake Control (CBC) dan Electronic Differential System (EDS) menjaga kestabilan mobil. CARVAGANZA / RS

Baca juga: 5 Mobil Baru Termurah yang Pakai Sunroof di Indonesia 2021, Harga Rp 200 jutaan

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature