14 Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Mobil Esemka

14 Hal Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Mobil Esemka
JAKARTA, 14 November 2018 – Mobil Esemka dalam beberapa bulan terakhir ini menyedot perhatian publik. Namanya melambung kembali di masa-masa menjelang pemilihan presiden tahun 2019 mendatang karena memunculkan suara-suara pro dan kontra.

Mobil Esemka erat kaitannya dengan nama Joko Widodo atau Jokowi, yang sekarang menjadi Presiden Republik Indonesia. Dulu ketika  nama mobil Esemka booming, Jokowi yang saat itu masih menjadi Walikota Solo pernah ikut mempromosikan kendaraan yang diklaim karya para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo tersebut. Kendaraan ini juga ikut melambungkan nama Jokowi pada saat Walikota Solo, Jawa Tengah, itu mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama (Ahok).

Sejak di-promote ke permukaan dan bahkan pernah menjadi kendaraan dinas Jokowi sebagai walikota Solo pada tahun 2012, Esemka konon sudah dipesan oleh ribuan calon konsumen.

Lantas bagaimana perjalanan Esemka dari awal sampai sekarang yang penuh kontroversi itu? Carvaganza merangkum dalam 14 hal yang perlu Anda diketahui tentang mobil ini.

1. Asal-usul mobil ESEMKA

Muasalnya dari perakitan mobil program Direktorat SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SMKN 2 yang memiliki program keahlian otomotif terpilih untuk mengembangkan mobil Esemka pada tahun 2008. Sekolah yang berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional itu digandeng oleh PT Solo Manufaktur Kreasi untuk mengembangkan prototipe mobil Esemka yang siap diproduksi massal. Rakitan mobil Esemka generasi pertama dikerjakan oleh siswa SMKN 2, SMKN 5 dan SMK Warga Surakarta di bawah bimbingan Sukiyat, pemilik Bengkel Kiat Motor, yang menjadi mentor siswa SMK.

2. Esemka pertama

Mobil Esemka pertama yang diklaim sebagai karya pelajar SMK tersebut adalah Esemka Rajawali (generasi pertama) dan mobil ini menyita perhatian publik setelah Walikota Solo waktu itu Joko Widodo menggunakannya sebagai mobil dinas tahun 2012.

Rajawali adalah mobil SUV 7 penumpang dengan kapasitas mesin 1500 CC, multi point injection 4 silinder yang menghasilkan tenaga 105 hp pada 5500 rpm dan torsi 145 Nm pada 4100 rpm dikombinasikan dengan transmisi manual 5 kecepatan.

sumber foto: www.car.info

3. Lolos Uji Emisi

Pada Agustus 2012, Esemka Rajawali (4x2) M/T lulus uji emisi oleh Balai Thermodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) BPPT Serpong. Untuk merayakan ini, dilakukan kirab dari titik berangkat dari Solo Teknopark. Walikota Surakarta Joko Widodo bahkan beberapa kali duduk di atas kap mesin mobil.

4. Sempat tak lolos uji emisi

Pada tahun 2010, Esemka sempat tak lolos uji emisi dua kali  karena emisi gas buangnya dinilai masih terlalu tinggi. Namun pada tahun 2012, akhirnya lolos uji emisi. Mobil yang lolos uji emisi adalah Esemka Rajawali I, Esemka Rajawali R2 di mana keduanya berjenis SUV dan Esemka Bima 1.1 berjenis pick-up.

5. Esemka Rajawali R2

Merupakan pengembangan dari model Rajawali sebelumnya dengan jenis sama yakni SUV,  namun dibekali mesin lebih besar yaitu 1600 CC dengan kapasitas penumpang 5 orang.

6. Keraguan

Sejumlah kalangan, terutama pengamat otomotif maupun media otomotif, meragukan jika mobil Esemka adalah benar mobil buatan para pelajar Esemka di bawah bimbingan Sukiyat. Setelah dilakukan penelusuran, mobil tersebut memiliki kesamaan dengan mobil buatan China yang dilansir oleh Guangdong Foday Automobile. Misalnya, Esemka Rajawali 1 dan Rajawali R2 mirip dengan Foday Explorer 3 dan Foday Explorer 6.

7. Kemunculan Esemka Digdaya

Setelah model Rajawali generasi pertama dan Rajawali R2 (generasi kedua) nama Esemka sempat menghilang dari pembicaraan publik. Nama Esemka kembali menjadi buah bibir saat kemunculan Esemka Digdaya pada bulan September 2017 lalu. Carvaganza pernah menulis tentang mobil ini dan dari hasil penelusuran kami, mobil ini mirip dengan pick-up double cabin Foday Xiongshi F22 yang diproduksi oleh Guandong Foday Automobile, yang bermarkas di Foshan City Propinsi Guangdong, China.

Foday Xiongshi F22. Sumber foto: www.tempo.co

8. Bantahan

Salah satu inisiator Esemka, Sukiyat, seperti ditulis oleh web www.tempo.co pada 30 September 2017, menolak jika Digdaya dibilang mirip dengan Foday 22. “Kalau Mirip ya enggak lah. Mobil kalau dilihat, ya hampir mirip-mirip semua. Mikire gur diowahi ngene thok (memikirnya cuma diubah sedikit). Yang di dunia otomotif tentu sudah paham,” ujar Sukiyat kepada Tempo.

Atas: Esemka Digdaya. Sumber foto: www.autonetmag.com.
Bawah: Foday Xiongshi F22. Sumber foto: www.otospirit.com

9. Kerjasama dengan pihak luar.

PT. Solo Manufaktur Kreasi sebagai pemegang merek Esemka melakukan perluasan kerjasama dengan pihak lain. Pada tahun 2010 Esemka bermitra dengan Guangdong Foday Automobile dan sejumlah pabrikan China lainnya. Apakah kerjasama ini yang menghasilkan Rajawali I (SUV), Rajawali R2 (SUV) dan Didgaya (double cabin) yang kemudian diklaim sebagai mobil produksi Esemka?



10. Esemka Garuda 1

Pada triwulan pertama 2018, Esemka kembali membuat heboh ketika sebuah mobil putih berlogo Esemka tertangkap kamera sedang digendong di atas truk towing dengan nama Garuda 1 di belakangnya. Mobil tersebut diklaim banyak pihak mirip dengan Foday Landfort yang diproduksi oleh Guangdong Foday Automobile.

11. Pabrik Esemka

Kabarnya ada dua, yakni di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat dan di Boyolali, Jawa Tengah. Di Boyolali memiliki lahan lebih luas, dengan total 14 hektar.

Pabrik Esemka. Sumber foto: oto.detik.com

12. 8 Tipe Esemka lolos Uji Tipe

Pada Oktober 2018 lalu, Kepala Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJ-SKB) Caroline Noorida, mengatakan  ada delapan tipe mobil Esemka yang sudah melakukan pengujian di BPLI-SKB dan waktu pengujiannya berbeda-beda.

Kedelapan mobil Esemka yang lolos Uji Tipe itu adalah Bima 1.3 (4x2) M/T, Bima 1.8D (4x2) M/T, Niaga 1.0 (4x2) M/T, Digdaya 2.0 (4x2) M/T dan Borneo 2.7D (4x2) M/T yang diberikan pada Februari dan Maret 2016. Sedangkan yang paling baru mendapatkan Sertifikat Lulus Uji Tipe adalah Bima 1.0 (4x2) MT dan Bima 1.3 L (4x2) MT dan Garuda 2.4 (4x4) MT.

Esemka Bima. Sumber foto: www.kompas.com

13. Bendera Baru

Pada tahun 2016, Esemka berada di bawah bendera baru dengan lahirnya PT Adiperkasa Citra Esemka Hero (ACEH) yang merupakan gabungan dari PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL) dengan PT Solo Manufaktur Kreasi. Esemka pun sudah mendapat ijin produksi mobil pada 2016.

14. Kontroversi

Nama Esemka mencuat lagi pada saat Cawapres KH Ma’ruf Amin akhir September 2018 menyatakan bahwa mobil Esemka akan diluncurkan pada akhir Oktober 2018. Jagat otomotif nasional kembali heboh dan bahkan sejumlah media, termasuk Carvaganza melakukan penelusuran. Pabrik Esemka yang berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah, disambangi awak media namun pihak Esemka masih tetap menutup diri. Sampai tulisan ini diturunkan, Esemka belum juga meluncur ke publik seperti yang dimaksud Cawapres.

Sejak awal kehadiran Esemka, memang tidak ada keterbukaan dari pihak yang memproduksi mobil tersebut. Mobil ini layaknya ‘hantu’ yang timbul lalu tenggelam dengan sendirinya. Padahal sudah selayaknya sebuah pabrikan otomotif membuka diri tentang operasional dan proses pengerjaan mobil tersebut sehingga publik melalui media mengetahui dengan jelas pabrikan yang dimaksud dan produksi yang dihasilkan.

Kalau pun memang diproduksi oleh para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sejauh mana keterlibatan SMK di Indonesia, khususnya di daerah Solo, di dalam proses produksi mobil tersebut. Pasalnya, pabrikan-pabrikan seperti Toyota dan Daihatsu pun di Indonesia melibatkan tenaga kerja lulusan SMK untuk menghasilkan mobil-mobil yang berseliweran di jalan-jalan di Indonesia sekarang ini. Namun, mereka berada di bawah naungan pabrikan (Toyota dalam hal ini) dan memang dipekerjakan untuk memproduksi mobil dalam sebuah proses produksi yang betul-betul transparan.

Kalau pun mobil Esemka itu ternyata diproduksi oleh Guangdong Foday Automobile tak ada yang salah, tinggal diakui saja memang diproduksi oleh Foday atau oleh nama lain yang memang terlibat di dalamnya. Keterlibatan pabrikan mobil asal Cina di pasar Indonesia sudah ada selama tiga tahun terakhir ini. Misalnya kehadiran merek Wuling lewat PT SAIC General Motor Wuling (SGMW) Motors Indonesia dengan model yang dirilis Wuling Cortez dan Confero dan DFSK lewat agen pemegang merek (APM) PT Sokonindo Automobile yang merilis  Glory 580 dan Super Cab.

RAJU FEBRIAN & TIM CARVAGANZA

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature