Mazda SkyActiv-X akan Jadi Bagian dari Penggerak Mobil Hybrid

SAPPORO, 8 Maret 2018 – Mazda Motor Corporation (MMC) kembali memperkenalkan SkyActiv-X pada Mazda ASEAN Media Forum 2018 Winter yang berlangsung 5-7 Maret 2018. Sebelumnya manufaktur asal Hiroshima, Jepang, tersebut telah mengumumkan teknologi ini di Tokyo Motor Show 2017.
Cara kerja SkyActiv-X pada dasarnya merupakan crossover antara mesin bensin dan mesin diesel. Itulah sebabnya MMC menggunakan huruf “X”. Pada dasarnya, cara kerja SkyActiv-X adalah memadatkan campuran bahan bakar dengan udara sampai terbakar sendiri. Mirip dengan mesin diesel. Teknologi ini sudah ada sebelumnya dengan nama HCCI (Homogeneous Charge Compression Ignition).
Masalahnya, HCCI hanya bekerja dalam putaran mesin tertentu dan cenderung tidak stabil. Untuk menyiasati itu, Mazda mengendalikan pembakarannya dengan percikan api dari busi. Mereka menamakan teknologi ini dengan Spark Controlled Compression Ignition (SPCCI).
Nobuhiko Tanaka, Program Manager Powertrain Development Division MMC, mengatakan, “Mesin ini menggunakan busi biasa yang digunakan mesin bensin lainnya. Tak perlu busi khusus.”
Mazda mengklaim SkyActiv-X mampu meningkatkan efisiensi mesin sekitar 20-30 persen dari SkyActiv-G. Selain itu, SkyActiv-X juga efektif dalam range bobot kerja mesin dan rpm yang besar. Teknologi SkyActiv-X akan diterapkan di seluruh produk Mazda pada 2019.
Anda mungkin bertanya-tanya kenapa Mazda masih berkutat dengan mesin internal combustion ketika pabrikan lain sudah beralih ke mobil hybrid dan elektrik. Sebenarnya, MMC sudah berencana untuk memproduksi mobil mild hybrid pada 2019.
Nantinya, SkyActiv-X ini akan dipadukan dengan motor elektrik. Mengingat tingginya efisiensi mesin SkyActiv-X plus bantuan tenaga dari motor elektrik, sangat mungkin jika emisi yang dikeluarkan akan lebih rendah dari mesin hybrid lainnya.
MIRAH PERTIWI
Cara kerja SkyActiv-X pada dasarnya merupakan crossover antara mesin bensin dan mesin diesel. Itulah sebabnya MMC menggunakan huruf “X”. Pada dasarnya, cara kerja SkyActiv-X adalah memadatkan campuran bahan bakar dengan udara sampai terbakar sendiri. Mirip dengan mesin diesel. Teknologi ini sudah ada sebelumnya dengan nama HCCI (Homogeneous Charge Compression Ignition).
Masalahnya, HCCI hanya bekerja dalam putaran mesin tertentu dan cenderung tidak stabil. Untuk menyiasati itu, Mazda mengendalikan pembakarannya dengan percikan api dari busi. Mereka menamakan teknologi ini dengan Spark Controlled Compression Ignition (SPCCI).
Nobuhiko Tanaka, Program Manager Powertrain Development Division MMC, mengatakan, “Mesin ini menggunakan busi biasa yang digunakan mesin bensin lainnya. Tak perlu busi khusus.”
Mazda mengklaim SkyActiv-X mampu meningkatkan efisiensi mesin sekitar 20-30 persen dari SkyActiv-G. Selain itu, SkyActiv-X juga efektif dalam range bobot kerja mesin dan rpm yang besar. Teknologi SkyActiv-X akan diterapkan di seluruh produk Mazda pada 2019.
Anda mungkin bertanya-tanya kenapa Mazda masih berkutat dengan mesin internal combustion ketika pabrikan lain sudah beralih ke mobil hybrid dan elektrik. Sebenarnya, MMC sudah berencana untuk memproduksi mobil mild hybrid pada 2019.
Nantinya, SkyActiv-X ini akan dipadukan dengan motor elektrik. Mengingat tingginya efisiensi mesin SkyActiv-X plus bantuan tenaga dari motor elektrik, sangat mungkin jika emisi yang dikeluarkan akan lebih rendah dari mesin hybrid lainnya.
MIRAH PERTIWI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Mazda Pilihan
- Latest
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature