Toyota Prius 2016 Konsumsi BBM 40,8 km/liter

TOKYO, 10 Desember 2015 – Toyota resmi memasarkan The all-new 2016 Toyota Prius di Jepang, hanya tiga bulan setelah diperkenalkan di Las Vegas. Produsen mobil terbesar di dunia itu mengharapkan bisa menjual 12.000 unit generasi keempat dari mobil hybrid yang menjadi ikon Toyota tersebut.

Fokus utama Toyota Prius baru adalah konsumsi bahan bakar. Toyota mengkonfirmasi bahwa Prius melampaui target angka konsumsi bahan bakar 40 km per liter, dengan angka gabungan akhir 40,8 km per liter. Angka itu naik dari 32,6 km per liter yang dicapai pendahulunya.

Prius baru ini menggunakan mesin bensin 1.8 liter Atkinson-cycle VVT-i dengan mesin pembakaran internal yang paling efisien di dunia. Mesin ini menghasilkan tenaga 97 hp dan torsi 142 Nm. Kini mesin tersebut dikawinkan dengan sepasang motor listrik yang lebih kecil dan ringan dengan produksi output 71 hp dan torsi 163 Nm.

Model pertama dari Toyota New Global Architecture (TNGA), ini, Prius memiliki pusat gravitasi yang lebih rendah dari sebelumnya, dan kekakuan torsi hingga 60% lebih. Ada juga suspensi belakang double wishbone baru yang menggantikan setup torsion beam untuk meningkatkan kenyamanan, serta booster hidrolik aktif baru untuk membantu sistem pengereman.

Secara dimensi, Prius baru lebih panjang dan lebar namun lebih rendah dari model sebelumnya. Meskipun garis atap lebih rendah namun Toyota mengklaim ruang kepala dan ruang bagasi, serta visibilitas lebih baik.

Interior mendapat desain dashboard baru, konsol tengah yang lebih tegak dengan gloss hitam. Tambahan adalah instrument cluster yang lebih luas dengan dua layar 4,2 inci TFT LCD, head-up display baru serta S-flow air-con system.

Ada beberapa varian yang dibanderol mulai 2.429.018 yen hingga 3.107.455 yen. Fitur Toyota Safety Sense P dengan Pre-Collision System, Lane Departure Alert, Automatic High Beam dan Radar Cruise Control, Intelligent Clearane Sonar (ICS) yang mencegah tabrakan akibat penyalahgunaan pedal, plus Simple Intelligent Parking Assist dan Blind Spot Monitor.



RAJU FEBRIAN