Sikap Pemerintah dalam Hal Rio Mengambang
JAKARTA, 11 Februari 2016 - Sampai hari ini, Selasa, (11/2), sikap Pemerintah Indonesia dalam mendukung Rio Haryanto untuk masuk ke balap Formula 1 musim 2016 masih mengambang tanpa kepastian yang jelas. Padahal di awal, sikap pemerintah melalui Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mensupport Rio sudah jelas dengan mengeluarkan surat garansi pada 11 Desember 2015 kepada tim Manor Marussia F1.
Pada siang ini, Tim Manor yang diwakili Abdullah Boulsien telah mengadakan pertemuan tertutup dengan pihak Kemenpora dan Rio di Kantor Kemenpora di kawasan Senayan, Jakarta. Menurut informasi pertemuan ini membicarakan sejauh mana keseriusan Pemerintah Indonesia untuk mendukung penuh Rio untuk berlaga di F1 pada musim ini.
"Manor melihat Rio memiliki potensi yang besar yang tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri, mereka juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan pemerintah bersama semua pihak,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi seusai pertemuan.
Namun hingga hari ini Kemenpora belum juga memberikan bukti nyata terhadap dukungannya tersebut. Padahal seperti kita ketahui, tenggat waktu pemberian biaya perdana Rio kepada Tim Manor sudah lewat tempo tanggal 5 Februari lalu. Dan pihak Rio semestinya sudah membayarkan uang muka 3 juta euro pada tanggal tersebut. Namun pencairan dana dari pemerintah terkendala oleh birokrasi, sementara dana dari Pertamina bersifat dibayarkan kemudian.
Pemerintah belum juga memberikan kepastian kapan dana tersebut akan diserahkan. Seperti kita ketahui, Rio membutuhkan total dana 15 juta Euro untuk dapat bergabung dengan Tim Manor. Hingga kini baru terkumpul dana 5,2 juta Euro dari Pertamina dan tambahan Rp 100 miliar atau sekitar 6,5 juta Euro dari Kemenpora.
Dari dua slot kursi pembalap utama di tim Manor, satu kursi Manor sudah diisi oleh Pascal Wheirlen dan tinggal satu seat tersisa. Rio memperebutkan kursi itu dengan pembalap Amerika Serikat Alexander Rossi dan pembalap Inggris Will Stevens.
Jika Rio Haryanto gagal masuk ke F1 bisa menjadi preseden buruk bagi pembinaan olahraga motorsport ke depan. Prestasi, perjuangan dan biaya yang dikeluarkan oleh para penggiat motorsport Indonesia untuk maju ke level yang lebih tinggi kurang mendapat perhatian.
ARIE PRASTZ | EKA ZULKARNAIN | TITO LISTYADI
Pada siang ini, Tim Manor yang diwakili Abdullah Boulsien telah mengadakan pertemuan tertutup dengan pihak Kemenpora dan Rio di Kantor Kemenpora di kawasan Senayan, Jakarta. Menurut informasi pertemuan ini membicarakan sejauh mana keseriusan Pemerintah Indonesia untuk mendukung penuh Rio untuk berlaga di F1 pada musim ini.
"Manor melihat Rio memiliki potensi yang besar yang tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri, mereka juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan pemerintah bersama semua pihak,” ujar Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi seusai pertemuan.
Namun hingga hari ini Kemenpora belum juga memberikan bukti nyata terhadap dukungannya tersebut. Padahal seperti kita ketahui, tenggat waktu pemberian biaya perdana Rio kepada Tim Manor sudah lewat tempo tanggal 5 Februari lalu. Dan pihak Rio semestinya sudah membayarkan uang muka 3 juta euro pada tanggal tersebut. Namun pencairan dana dari pemerintah terkendala oleh birokrasi, sementara dana dari Pertamina bersifat dibayarkan kemudian.
Pemerintah belum juga memberikan kepastian kapan dana tersebut akan diserahkan. Seperti kita ketahui, Rio membutuhkan total dana 15 juta Euro untuk dapat bergabung dengan Tim Manor. Hingga kini baru terkumpul dana 5,2 juta Euro dari Pertamina dan tambahan Rp 100 miliar atau sekitar 6,5 juta Euro dari Kemenpora.
Dari dua slot kursi pembalap utama di tim Manor, satu kursi Manor sudah diisi oleh Pascal Wheirlen dan tinggal satu seat tersisa. Rio memperebutkan kursi itu dengan pembalap Amerika Serikat Alexander Rossi dan pembalap Inggris Will Stevens.
Jika Rio Haryanto gagal masuk ke F1 bisa menjadi preseden buruk bagi pembinaan olahraga motorsport ke depan. Prestasi, perjuangan dan biaya yang dikeluarkan oleh para penggiat motorsport Indonesia untuk maju ke level yang lebih tinggi kurang mendapat perhatian.
ARIE PRASTZ | EKA ZULKARNAIN | TITO LISTYADI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature