Perhatikan Kondisi Ban Mobil Sebelum Berangkat Mudik, Ini Tipsnya
Ban salah satu hal terpenting untuk diperhatikan kondisinya sebelum melakukan perjalanan jauh.

JAKARTA, Carvaganza - Mudik Lebaran menjadi momen yang dinanti banyak orang, meskipun perjalanannya dapat menjadi aktivitas yang menantang. Makanya diperlukan persiapan khusus, terutama untuk kendaraan. Pemudik harus memperhatikan kondisi kendaraannya, terutama pada bagian ban.
KEY TAKEAWAYS
Mengapa perawatan ban penting sebelum mudik?
Perawatan ban sangat penting karena ban adalah satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan jalan. Ban yang terawat dengan baik meningkatkan keselamatan berkendara, mengoptimalkan efisiensi bahan bakar, dan mengurangi risiko kecelakaan seperti aquaplaning.Berapa umur pakai ban sebelum harus diganti?
Menurut riset Michelin, usia ban bisa mencapai 10 tahun, tetapi dalam kondisi pemakaian normal, ban umumnya perlu diganti lebih cepat jika tapak alurnya mulai menipis atau terdapat kerusakan fisik.Ban menjadi komponen krusial lantaran menjadi satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Ia bekerja di bawah tekanan yang cukup intens, sehingga cenderung berpotensi mengalami kerusakan.
Adapun langkah pertama yang dilakukan adalah memilih ban yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan. Ban saat ini telah diperkuat dengan berbagai teknologi yang mendukung perjalanan pengemudi.

“Keselamatan dalam perjalanan merupakan prioritas utama kami dalam menciptakan pengalaman berkendara yang optimal, terutama menjelang mudik Idul Fitri. Oleh karena itu, Michelin terus berinovasi dalam menghadirkan ban berkualitas tinggi yang dapat digunakan baik pada kendaraan listrik maupun konvensional,” ucap President Director Michelin Indonesia, Ichayut Kanittasoontorn saat Michelin Media Gathering Iftar di Jakarta, Kamis (6/3) lalu.
Baca Juga: Mustang Jadi Salah Satu Model Baru Ford di Indonesia Tahun Ini?
Langkah kedua adalah memeriksa tekanan angin untuk memastikan kesesuaian dengan rekomendasi pabrikan. Ini sangat penting, soalnya tekanan yang tidak sesuai dapat mempengaruhi efisiensi bahan bakar dan keselamatan berkendara. Karena daya angkut kendaraan telah dihitung oleh produsen, maka sebaiknya tekanan ban selalu mengikuti rekomendasi yang telah ditetapkan. Lakukan pemeriksaan tekanan angin ini secara berkala dalam perjalanan mudik.
Jika sebelumnya mobil telah dipakai cukup lama, sebaiknya melakukan rotasi ban secara berkala. Ini bertujuan mencegah keausan yang tidak merata. Ban yang aus di salah satu sisi dapat mengurangi stabilitas kendaraan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Pengecekan kondisi fisik ban juga tidak boleh diabaikan. Pastikan kedalaman tapak ban tidak kurang dari batas minimum yang dianjurkan. Pemeriksaan sendiri dapat dilakukan dengan mengelilingi kendaraan searah jarum jam dan detail. Bila perlu lakukan perabaan, pasalnya beberapa kerusakan mungkin tidak terlihat secara kasat mata.
Dalam kondisi cuaca yang tidak menentu, ban yang sudah menipis atau memiliki retakan dapat meningkatkan risiko aquaplaning. Gejala aquaplaning terjadi saat ban kehilangan traksi dengan jalan akibat genangan air, yang dapat menyebabkan kendaraan kehilangan kendali. Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan kondisi ban dalam keadaan prima sebelum berkendara, terutama saat hujan.

Aquaplaning juga dapat disebabkan kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi. Pengemudi harus memperhatikan batas kecepatan yang telah ditetapkan. Meskipun ban dalam kendaraan baru, potensi ban mengalami aquaplaning tetap tinggi. Batas kecepatan 70 km/jam saat hujan ditetapkan karena pada kecepatan ini ban masih dapat menempel dengan jalan dengan baik. Ini mampu mengurangi kemungkinan tergelincir.
Hal berikut yang perlu diperhatikan terkait kondisi ban adalah tambalan. Pastikan tambalan ban yang digunakan aman dan sesuai standar. Banyak pengendara yang memilih tambalan model cacing untuk menutup kebocoran, padahal metode ini kurang dianjurkan. Adapun teknik terbaik yaitu menggunakan patch.
Patch memastikan area luka dapat tertutup dengan baik, sekaligus tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut seperti model cacing yang memerlukan penusukan untuk pengaplikasian. Bila ingin lebih sempurna lagi, gunakan patch atau penutup dengan model jamur. Perangkat tersebut soalnya memiliki bagian yang menonjol untuk menutup lubang. Namun, bila tak ada bisa mengombinasikan model cacing dengan patch.
Perlu diketahui, lubang kebocoran memiliki potensi menyebabkan ban lebih cepat rusak. Kawat yang terdapat di dalam ban dapat terekspos dan berisiko mengalami korosi atau kerusakan lebih lanjut. Selain itu, batas ban bisa ditambal adalah empat titik dengan pembagian empat kuadran.
Jarak antar tambalan pun tidak boleh terlalu dekat. Bila mendapati kondisi ban sudah tidak sesuai dengan penjelasan di atas, ada baiknya mengganti baru.

Selanjutnya adalah menjaga keseimbangan roda dan melakukan spooring atau wheel alignment. Keseimbangan yang tepat akan meningkatkan kenyamanan berkendara serta mencegah keausan ban yang tidak merata. Spooring yang tidak sesuai dapat membuat kendaraan sulit dikendalikan dan mempercepat keausan pada satu sisi ban, yang pada akhirnya mengurangi umur pakainya.
Urusan usia ban, menurut riset yang dilakukan Michelin bisa mencapai 10 tahun. Bila melewati waktu itu maka harus diganti. Meski demikian, lantaran penggunaan yang rutin tentunya waktu penggantian menjadi lebih cepat. Terutama saat melihat tapak alur ban sudah mulai halus atau kondisinya sudah tidak layak.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kondisi ban adalah semir. Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan adalah penggunaan cairan poles berbahan dasar minyak saat mencuci kendaraan. Minyak ini dapat merusak kualitas karet ban dan mempercepat degradasinya. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan poles ban berbahan dasar air yang lebih aman dan tidak merusak struktur ban.
"Perawatan ban sangat krusial untuk memastikan keamanan pengendara dan penumpang. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah perawatan ban yang tepat, pengemudi dapat mengurangi risiko kecelakaan serta meningkatkan efisiensi bahan bakar selama perjalanan mudik,” ucap Product Marketing Manager Michelin Indonesia, Mochammad Fachrul Rozi.
(MUHAMMAD HAFID / WH)
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature