Monaco, Sirkuit Favorit Philo Paz
JAKARTA, 10 April 2016 - Pembalap GP2 Series asal Indonesia Philo Paz Armand menyatakan Sirkuit Monaco sebagai sirkuit favoritnya, meskipun baru tahun lalu ia merasakan Monaco. Baginya balapan di trek jalan raya tersebut begitu membekas.
“Saya baru merasakan Monaco tahun lalu ketika balapan di Formula Renault 3.5 World Series. Waktu itu balapan saya menjadi supporting race F1,” kata Philo Paz di Jakarta Jumat (8/4) kemarin.
“Saya menyenangi treknya yang sempit. Dinding Armco di mana-mana. Rasanya kalau ngebut di trek itu kecepatannya dua kali lipat dari kecepatan mobil saya. Karena ketika melesat kencang, pemandangan seperti blur. Dinding Armco dan gedung terlhat seperti bayangan yang lewat saja,” ujar Philo.
Pembalap kelahiran Jakarta 1996 juga menikmati sensasi menikung di Sirkuit Monaco. Menurutnya, pembalap harus benar-benar presisi dan harus menghitung betul jarak nose mobil ketika masuk tikungan agar tidak menabrak dinding. Selain itu, katanya, ia merasa ada kebanggaan tersendiri ketika membalap di Monaco.
“Kita tahu historis balapan di Monaco dan gaya hidupnya. Semuanya itu menghanyutkan. Atmosfir balapnya betul-betul berbeda dengan sirkuit lainnya. Namun bagi saya, trek ini menjadi favorit saya karena begitu tricky. Tingkat kesulitannya berbeda. Run-off area hampir tak ada,” kata dia.
Untuk menghadapi musim 2016, Philo Paz balapan di GP2 Series dengan tim Trident Team dan mendapat dukungan kuat dari Jagonya Ayam. Ia telah menjalani tiga gelombang tes pra musim yaitu di Abu Dhabi bulan November 2015, di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol dan di Sirkuit Jerez, juga di Spanyol.
EKA ZULKARNAIN
“Saya baru merasakan Monaco tahun lalu ketika balapan di Formula Renault 3.5 World Series. Waktu itu balapan saya menjadi supporting race F1,” kata Philo Paz di Jakarta Jumat (8/4) kemarin.
“Saya menyenangi treknya yang sempit. Dinding Armco di mana-mana. Rasanya kalau ngebut di trek itu kecepatannya dua kali lipat dari kecepatan mobil saya. Karena ketika melesat kencang, pemandangan seperti blur. Dinding Armco dan gedung terlhat seperti bayangan yang lewat saja,” ujar Philo.
Pembalap kelahiran Jakarta 1996 juga menikmati sensasi menikung di Sirkuit Monaco. Menurutnya, pembalap harus benar-benar presisi dan harus menghitung betul jarak nose mobil ketika masuk tikungan agar tidak menabrak dinding. Selain itu, katanya, ia merasa ada kebanggaan tersendiri ketika membalap di Monaco.
“Kita tahu historis balapan di Monaco dan gaya hidupnya. Semuanya itu menghanyutkan. Atmosfir balapnya betul-betul berbeda dengan sirkuit lainnya. Namun bagi saya, trek ini menjadi favorit saya karena begitu tricky. Tingkat kesulitannya berbeda. Run-off area hampir tak ada,” kata dia.
Untuk menghadapi musim 2016, Philo Paz balapan di GP2 Series dengan tim Trident Team dan mendapat dukungan kuat dari Jagonya Ayam. Ia telah menjalani tiga gelombang tes pra musim yaitu di Abu Dhabi bulan November 2015, di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol dan di Sirkuit Jerez, juga di Spanyol.
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature