Krisis Pasokan, Jaguar Land Rover Ketahuan Servis Pakai Spare Part Bekas

Jaguar Land Rover

JAKARTA, Carvaganza – Beberapa bulan belakangan, ribuan mobil Jaguar Land Rover dikabarkan tertahan di bengkel servis karena pabrikan kekurangan suku cadang. Pada Oktober lalu, tercatat ada 10.000 kendaraan yang belum kembali ke konsumennya dan dealer kehabisan tempat untuk menyimpannya. Pihak internal JLR membenarkan kondisi tersebut dan diprediksi masih akan terjadi hingga awal tahun depan.

Ribuan kendaraan yang tengah menjalani servis sejak beberapa bulan lalu hingga saat ini belum ditangani sepenuhnya oleh teknisi. Hal tersebut dikarenakan pabrikan mengalami kekurangan suku cadang khususnya part regular yang umumnya diganti secara berkala. Namun hal mengejutkan terjadi saat beberapa pemangku kebijakan JLR dikabarkan menginstruksikan untuk menggunakan part non orisinal dan bekas pada kendaraan konsumen tersebut.

Dikutip dari Autocar, salah satu manajer senior JLR telah menyarankan teknisi untuk menggunakan suku cadang bekas untuk menangani krisis tersebut. Konsumen Range Rover Evoque yang mengalami kerusakan pada bagian mesin mencurigai kendaraannya diperbaiki tanpa melewati proses yang benar. Ia juga menyatakan bahwa dealer yang menangani kendaraannya telah menggunakan spare part bekas.

Dealer Jaguar Land Rover PIK

“Kami telah melakukan kesalahan dan masalah tersebut berasal dari keputusan perusahaan untuk mengkonsolidasikan 18 lokasi pasokan suku cadangnya menjadi satu gudang raksasa. Ini adalah sesuatu yang sangat tidak kami sukai, dan sama seperti tantangan pencurian kendaraan, ini adalah hal yang paling penting dalam organisasi ini,” kata CEO JLR Adrian Mardell.

Baca Juga: Lamborghini Masih Ragu Produksi Mobil Listrik, Tunda Pengembangan

Meski demikian, Mardell sudah memastikan bahwa perusahaan telah mengurangi kendaraan yang mengantre perbaikan dari 10.000 menjadi 5.000 unit pada akhir Oktober 2023. Pasalnya JLR telah menghubungi sejumlah dealer dan bengkel yang tadinya tutup untuk kembali beroperasi untuk mengatasi hal tersebut. Meski demikian, upaya tersebut belum dianggap cukup dan diprediksi kondisi ini masih berlanjut hingga awal 2024 mendatang.

Kondisi ini diakui oleh sejumlah pihak merupakan penangan terburuk yang pernah ada dan dialami oleh pabrikan sekelas Jaguar Land Rover. Apalagi ada keputusan untuk menggunakan suku cadang bekas dan tak memiliki standar jelas untuk kendaraan konsumen. Di samping itu, ada beberapa konsumen yang masih belum mendapatkan kejelasan tentang status kendaraannya sejak April 2023 lalu.

“Ini adalah transisi yang terencana namun transisi ini memerlukan waktu lebih lama dari yang kami rencanakan semula. Untuk lebih jelasnya, ini adalah sesuatu yang tidak diharapkan oleh siapa pun dan kami jelas memiliki tanggung jawab atas perubahan tersebut,” tambah Mardell.
(ALVANDO NOYA / WH)

Baca Juga: Soulnation Siap Digelar Bulan Ini, Gabungkan Otomotif dan Fashion di ICE BSD

Sumber: Autocar

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature