Kalau Mobil Anda Tidak Diservis Berkala, Begini Diceknya
JAKARTA, 13 Juni 2018 – Jika mobil Anda kerap diservis secara berkala dan rutin, mungkin tidak perlu terlalu mengkhawatirkan kondisi kendaraan karena sudah mendapatkan pemeriksaan berkala dari tim ahli di bengkel, apalagi di bengkel resmi. Namun, jika tidak mendapat servis berkala mungkin akan menjadi persoalan jikalau dipakai mudik tanpa diperiksakan terlebih dulu.
Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang, Jakarta Timur, kepada Carvaganza mengungkapkan bahwa Auto2000 tentunya sangat concern dengan hal ini agar kendaraan milik konsumen fit kembali sehingga pengguna dapat mengemudikan mobil dengan penuh rasa percaya diri. Mobil-mobil yang menjalani servis berkala secara rutin umumnya akan sangat fit dan hal itu bisa dibaca di buku servis atau di catatan yang ada di bengkel resmi.
Menurut Eko, jika kendaraan tidak diservis berkala maka pihak bengkel resmi seperti Auto2000 Kalimalang akan melakukan servis secara menyeluruh untuk menjamin keselamatan dan keamanan selama berkendara.
“Kami akan mengecek oli mesin, oli persneling, oli gardan dan jika waktunya ganti, diganti. Kami juga mengecek kondisi kopling pada mobil manual. Kopling itu vital apalagi untuk perjalanan jauh yang menanjak tajam dan turunan curam. Konsumen terkadang tidak mengetahui hal ini dan memang bisa dicek sendiri, tapi biasanya tidak maksimal. Maka saya menyarankan mobilnya dibawa ke bengkel," katanya.
“Kami juga melakukan pengecekan terhadap rem karena ini penting bagi keselamatan. Kami akan cek kanvas rem tipis atau belum dan jika waktunya diganti kami menyarankan diganti. Minyak rem juga bocor apa tidak, kami juga mengecek ban terutama kondisi ban. Apakah wallnya sudah retak-retak, ada benjolan dan lain-lain. Setelah itu juga cek tekanan ban,” tambah Eko.
Ia menambahkan bahwa biasanya para pemudik banyak yang mengabaikan tentang pentingnya memperhatikan tekanan ban. Apalagi, biasanya pada saat mudik beban yang dibawa kendaraan lebih berat daripada biasanya.
“Tekanan ban yang tidak sesuai dianjurkan oleh pabrikan bisa mengakibatkan petaka. Tekanan ban juga jangan terlalu keras karena bisa berbahaya. Dan otomatis, pengguna kendaraan juga harus memperhatikan beban yang dibawa mobil. Jangan sampai beban terlalu berlebihan. Misalnya mobil MPV, kapasitas 6 – 7 orang, ditambah beban mudik di atas dan di belakang terlalu banyak. Ini berbahaya. Untuk mudahnya melihat tekanan ban yang dianjurkan, terdapat di dudukan daun pintu bagian pengemudi,” pungkas Eko.
EKA ZULKARNAIN
Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang, Jakarta Timur, kepada Carvaganza mengungkapkan bahwa Auto2000 tentunya sangat concern dengan hal ini agar kendaraan milik konsumen fit kembali sehingga pengguna dapat mengemudikan mobil dengan penuh rasa percaya diri. Mobil-mobil yang menjalani servis berkala secara rutin umumnya akan sangat fit dan hal itu bisa dibaca di buku servis atau di catatan yang ada di bengkel resmi.
Menurut Eko, jika kendaraan tidak diservis berkala maka pihak bengkel resmi seperti Auto2000 Kalimalang akan melakukan servis secara menyeluruh untuk menjamin keselamatan dan keamanan selama berkendara.
“Kami akan mengecek oli mesin, oli persneling, oli gardan dan jika waktunya ganti, diganti. Kami juga mengecek kondisi kopling pada mobil manual. Kopling itu vital apalagi untuk perjalanan jauh yang menanjak tajam dan turunan curam. Konsumen terkadang tidak mengetahui hal ini dan memang bisa dicek sendiri, tapi biasanya tidak maksimal. Maka saya menyarankan mobilnya dibawa ke bengkel," katanya.
“Kami juga melakukan pengecekan terhadap rem karena ini penting bagi keselamatan. Kami akan cek kanvas rem tipis atau belum dan jika waktunya diganti kami menyarankan diganti. Minyak rem juga bocor apa tidak, kami juga mengecek ban terutama kondisi ban. Apakah wallnya sudah retak-retak, ada benjolan dan lain-lain. Setelah itu juga cek tekanan ban,” tambah Eko.
Ia menambahkan bahwa biasanya para pemudik banyak yang mengabaikan tentang pentingnya memperhatikan tekanan ban. Apalagi, biasanya pada saat mudik beban yang dibawa kendaraan lebih berat daripada biasanya.
“Tekanan ban yang tidak sesuai dianjurkan oleh pabrikan bisa mengakibatkan petaka. Tekanan ban juga jangan terlalu keras karena bisa berbahaya. Dan otomatis, pengguna kendaraan juga harus memperhatikan beban yang dibawa mobil. Jangan sampai beban terlalu berlebihan. Misalnya mobil MPV, kapasitas 6 – 7 orang, ditambah beban mudik di atas dan di belakang terlalu banyak. Ini berbahaya. Untuk mudahnya melihat tekanan ban yang dianjurkan, terdapat di dudukan daun pintu bagian pengemudi,” pungkas Eko.
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature