Ini Perubahan Renault F1 RS17 Hadapi Musim 2017

Ini Perubahan Renault F1 RS17 Hadapi Musim 2017
JAKARTA, 1 Maret 2017 - Setelah menuntaskan akuisisi tim Lotus, Renault langsung menutupi sejumlah kelemahan tim dan mobil meskipun pada musim kemarin hasilnya belum kelihatan. Perubahan tidak akan membawa hasil sekaligus, membutuhkan waktu dan kesabaran. Nah, untuk memperbaiki prestasi tim pada musim yang baru, Renault telah melakukan sejumlah evolusi pada mobil yang baru, termasuk juga membeli pembalap Nico Hulkenberg dari tim Force India.

Pada musim lalu, tim Renault agak kesulitan mengembangkan RS16 karena faktor waktu yang terbatas dan juga finansial. Jauh dari ideal. Dengan mesin Mercedes, mereka harus mengadaptasikannya dengan chassis dan ragam komponen buatan sendiri.

Tapi memasuki musim 2017, tim merasa optimistis bahwa mobil terbaru Renault F1 RS17 akan lebih baik dari RS16 berkat desain yang lebih kompeten. Tim mengklaim bahwa mobil yang terbaru telah jalur yang sudah disusun tim sehingga tim lebih mudah merekayasa teknologi power unit dan desain chassis sehingga bisa menyusun strategi dengan lebih baik.

Perubahan regulasi pada musim 2017, membuat perubahan pada jet darat tim Renault ini cukup detail. Tapi perubahan-perubahan itu tidak bersifat tetap, kemungkinan akan direvisi sehabis pengujian pertama pra musim balap atau sehabis race pertama dan kedua. Sektor-sektor yang akan berubah di antaranya sayap depan, brake duct,turning vane, area floor di depan ban belakang.

Mau tahu apa saja yang diubah oleh Enstone untuk RS17? Carvaganza menyajikannya berdasarkan pengamatan pakar teknik F1 Giorgio Piola.



Nose

Renault RS17 mewarisi nose model jempol dari pendahulunya (1), tapi model pada RS17 yang sekarang bukan karena ide sendiri seperti yang terjadi pada RS16, melainkan dipengaruhi oleh desain mobil tim lain. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan bentuk bagian ujung moncong mobil yang berinteraksi dengan bagian netral di bawah sayap depan sehingga aliran angin yang bergerak di bawah nose mobil akan bertambah besar.

Karena regulasi yang sekarang berlaku membuat tim harus memanjangkan nose 200 mm, RS17 harus dilengkapi bilah sayap yang lebih panjang dan lebih banyak lekukannya (2) untuk membantu mengalirkan angin di bagian tengah mobil. Nose juga dilengkapi dengan lubang berbentuk huruf ‘S’ yang berfungsi membantu mengalirkan angin dari bagian bawah nose/chassis (3), kemudian melewati lubang ‘S’ dan dikeluarkan lewat chassis (4). Dengan demikian aliran angin akan tetap teratur sehingga mudah untuk dijinakkan yang hasilnya adalah memperbesar aerodinamika mobil.

Bargeboard

Bargeboard adalah area di mobil yang diusulkan oleh tim agar mendapat perubahan besar-besaran sesuai regulasi baru yang berlaku dan diklaim sebagai perubahan terbesar sejak tahun 2009. Perubahan paling mendasar pada RS17 yang bisa dilihat kasat mata adalah struktur kotak yang cukup tinggi kalau dilihat dari samping (5). Namun kalau dilihat dari bagian depan, tim sudah melakukan perubahan tersebut dari bagian bawah chassis dan bentuknya mengurva keluar ke bagian depan upper edge.

Bargeboard juga memiliki bagian horizontal pada bagian bawah yang mengurva ke atas sehingga membentuk bagian vertikal, namun diduetkan dengan bargeboard yang ukurannya lebih kecil yang bersimpangan dengan axehead depan.



Floor and sidepod

Salah satu perubahan pada RS17 yang paling mencolok lainnya adalah bentuk bagian depan sidepod danfloor, karena ada bagian yang posisinya dimajukan bersinggungan dengan bargeboard (6). Tim ingin memaksimalkan aliran angin yang bergerak di bawah floor menuju diffuser dan di sekitaran sidepod yang masuk ke area bottle neck di dalam sidepod itu sendiri. Tim tampaknya ingin memberikan solusi aerodinamika yang lebih agresif seperti yang dilakukan oleh Mercedes, Red Bull dan Ferrari.

Sidepod sendiri dibuat lebih lebar untuk menutupi kerugian aerodinamika karena bagian luarnya berubah sehingga sistem pendinginan dan elektronika juga harus direposisi.

Sidepod diapit oleh sejumlah peranti aerodinamika (9) untuk agar mobil lebih aerodinamis, mulai dari twin stalk mirror dan cockpit vane horizontal yang meniru desain mobil Red Bull. Pada bagian atas sidepod terdapat sepasangvortex generator yang bekerja berbarengan untuk mengatur aliran angin yang mengalir di bagian atas sidepod.

Airbox/Rollover structure

Airbox merupakan struktur yang sangat kompak yang didesain untuk membatasi pengaruh aliran angin di seputaran mobil. Lubangnya sangat pendek tapi lebar yang terbagi ke dalam empat bagian karena tim memanfaatkan airbox untuk ragam sistem pendinginan di power unit.

Mungkin perubahan yang paling ekstrim di bagian ini adalah tim memodifikasi bagian bawah airbox (10), yang biasanya digunakan sebagai bagian yang menyuport airbox agar tahan terhadap benturan ekstrim.



Shark fin and rear wing

Desain sirip hiu (shark fin) dan sayap belakang (rear wing) setiap mobil tim nyaris sama karena engineer ingin mengatur aliran angin yang masuk dari tudung mesin (engine cover) ke sayap belakang, yang sekarang dibuat lebih pendek 150mm.

Pada bagian belakang engine cover terdapat pylon (bilah) yang menyuport sayap belakang (11), yang desainnya seperti tahun lalu dan posisinya bersilangan dengan exhaust. Fungsinya adalah membuat mobil tambah stabil dan mengatur asap yang keluar dari lubang knalpot. Regulasi juga membuat tim harus memposisikan pylon di atas mainplane sayap belakang.

EKA ZULKARNAIN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature