Grand Prix Baku, Sirkuit Terkencang F1
JAKARTA, 17 Juni 2016 – Sirkuit jalan raya kembali menyapa di kalender F1. Kali ini adalah Baku City Circuit di Azerbaijan, yang baru musim ini menjadi tuan rumah balapan F1 dengan nama Grand Prix Eropa.
Kenapa balapan di negara bekas pecahan Uni Soviet ini dinamai GP Eropa padahal sebagian besar wilayah Azerbaijan masuk kawasan Asia? Pertama karena memang Baku diposisikan untuk menggantikan posisi GP Eropa yang menghilang dari kalender pada tahun 2013, dengan balapan terakhir di Valencia, Spanyol pada musim 2012. Namun, kalau pun dinamai GP Eropa cukup masuk akal karena Azerbaijan terletak di persimpangan antara Asia Baratdaya dengan Eropa Tenggara.
Sirkuit jalan raya 6 km tidak searah jarum jam ini didesain oleh arsitek sirkuit F1 kenamaan Hermann Tilke. Lokasi startnya berdekatan dengan Azadliq Square, melewati kantor pemerintahan dan Maiden Tower. Kontur trek tidak semua rata, ada yang menanjak kemudian mengitari kota tua. Trek ini merupakan trek balap terkencang di dunia dan merupakan trek terpanjang kedua dalam kalender F1 2016 setelah Sirkuit Spa-Francorchamps di Belgia.
Pembalap McLaren Jenson Button mengkhawatirkan tingkat keselamatan di Baku Street Circuit karena kurangnya run-off area dan pitlane entrynya dianggap terlalu tricky. “Saya pikir keselamatan di beberapa area malah mundur, saya tak tahu kenapa,” ujar Button.
Menurut Button, tikungan-tikungan yang tidak memiliki run-off area adalah Tikungan 3, 7 dan 14 sehingga kalau pembalap terkena masalah di situ, mereka tak bisa berbuat apa-apa lagi. “Monaco memang sirkuit jalan raya, tapi bukan sirkuit jalan raya kecepatan tinggi seperti di Azerbaijan,” katanya.
Berikut ini adalah gambaran trek Baku, Azerbaijan: https://www.youtube.com/watch?v=EQgAET0KczI.
Baku City Circuit
GP Pertama: 2016
Jumlah lap: 51
Panjang sirkuit: 6, 003KM
Jarak balapan: 306.049KM
Lap Record: Belum ada
EKA ZULKARNAIN
Kenapa balapan di negara bekas pecahan Uni Soviet ini dinamai GP Eropa padahal sebagian besar wilayah Azerbaijan masuk kawasan Asia? Pertama karena memang Baku diposisikan untuk menggantikan posisi GP Eropa yang menghilang dari kalender pada tahun 2013, dengan balapan terakhir di Valencia, Spanyol pada musim 2012. Namun, kalau pun dinamai GP Eropa cukup masuk akal karena Azerbaijan terletak di persimpangan antara Asia Baratdaya dengan Eropa Tenggara.
Sirkuit jalan raya 6 km tidak searah jarum jam ini didesain oleh arsitek sirkuit F1 kenamaan Hermann Tilke. Lokasi startnya berdekatan dengan Azadliq Square, melewati kantor pemerintahan dan Maiden Tower. Kontur trek tidak semua rata, ada yang menanjak kemudian mengitari kota tua. Trek ini merupakan trek balap terkencang di dunia dan merupakan trek terpanjang kedua dalam kalender F1 2016 setelah Sirkuit Spa-Francorchamps di Belgia.
Pembalap McLaren Jenson Button mengkhawatirkan tingkat keselamatan di Baku Street Circuit karena kurangnya run-off area dan pitlane entrynya dianggap terlalu tricky. “Saya pikir keselamatan di beberapa area malah mundur, saya tak tahu kenapa,” ujar Button.
Menurut Button, tikungan-tikungan yang tidak memiliki run-off area adalah Tikungan 3, 7 dan 14 sehingga kalau pembalap terkena masalah di situ, mereka tak bisa berbuat apa-apa lagi. “Monaco memang sirkuit jalan raya, tapi bukan sirkuit jalan raya kecepatan tinggi seperti di Azerbaijan,” katanya.
Berikut ini adalah gambaran trek Baku, Azerbaijan: https://www.youtube.com/watch?v=EQgAET0KczI.
Baku City Circuit
GP Pertama: 2016
Jumlah lap: 51
Panjang sirkuit: 6, 003KM
Jarak balapan: 306.049KM
Lap Record: Belum ada
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature