BYD Berminat Bangun Moda Transportasi Sky Shuttle Di Kota-Kota Indonesia

Biaya pembangunan Sky Shuttle BYD ini diklaim 30 persen lebih murah daripada membangun kereta api subway.

BYD Sky Shuttle

SHENZHEN, Carvaganza – Perusahaan BYD (Build Your Dream) tergolong baru di kancah industri teknologi global. Baru berusia 29 tahun, tapi kiprahnya di bidang teknologi dan baterai listrik sudah mendunia. Ia tercatat sebagai produsen baterai lithium terbesar kedua di dunia dan produsen mobil listrik terbesar di dunia.

KEY TAKEAWAYS

  • Berapa total penjualan kendaraan listrik BYD sejak perusahaan berdiri?

    Mencapai 6 juta unit dan menempatkan BYD sebagai perusahaan mobil listrik dengan angka penjualan tertinggi di dunia. Dan menobatkan BYD sebagai produsen baterai listrik terbesar kedua di dunia.
  • Apakah BYD Sky Shuttle itu?

    Adalah moda transportasi berupa kereta ringan berbasiskan teknologi listrik yang dikembangkan oleh BYD. Biaya pembangunan diklaim hanya 30 persen dari biaya membangun kereta subway.
  • Angka penjualan mobil listrik merek BYD sejak perusahaan didirikan tahun 1994 mencapai 6 juta unit. Jumlah yang sangat fantastis jika dibandingkan dengan perusahaan mobil Jepang maupun Eropa. Dan semua unit yang terjual adalah mobil elektrifikasi (PHEV dan BEV) dengan pasar terbesar di dalam negeri Tiongkok.

    Selain berkunjung ke pabrik baterai dan pembuatan mobil listrik, salah satu agenda perjalanan OTO Media Group ke BYD Automobile Company di Shenzhen adalah melihat langsung kecanggihan pabrikan di dalam mengembangkan teknologi Sky Shuttle. Yakni sebuah solusi transportasi berupa kereta api layang ringan berbasiskan listrik.

    Stasiun BYD Sky Shuttle

    Sky Shuttle merupakan teknologi yang terintegrasi penuh yang diklaim sangat cocok untuk daerah perkotaan yang menginginkan moda transportasi dengan biaya pembangunan terjangkau. Bahkan Eagle Zhao selaku President Director PT BYD Motor Indonesia menyatakan bahwa biaya pembangunan Sky Shuttle hanya 30 persen dari biaya pembangunan kereta subway.

    “Keunggulan teknologi yang kami tawarkan selain berbasiskan listrik adalah moda transportasi kereta ringan ini sangat mudah dibangun. Tidak memakan lahan yang luas, tidak membutuhkan stasiun yang besar. Biaya pembangunannya pun lebih murah, hanya 30 persen dari biaya membangun subway,” ujar Eagle di sela-sela kunjungan kami ke stasiun Sky Shuttle dekat kantor pusat BYD di Shenzhen.

    Ia menambahkan bahwa Sky Shuttle tersebut sepenuhnya didesain, diproduksi, dipasang dan diuji coba oleh BYD. “Seluruh rangkaian gerbong pun kami yang produksi lengkap dengan teknologi komunikasi, kendali, traction power distribution. Untuk gerbongnya, bisa dua gerbong sampai delapan gerbong pun bisa. Sesuai dengan kebutuhan,” ujar Zhao.

    Baca juga: BYD Super Serius Garap Pasar Indonesia, Tapi Masih Tunggu Regulasi Yang Jelas

    Stasiun BYD Sky Shuttle Stasiun BYD Sky Shuttle

     

    “Sky Shuttle juga bisa dibangun di antara gedung-gedung perkantoran. Bahkan saking kompaknya teknologi yang dimiliki, stasiun Sky Shuttle dapat dibuat di antara gedung perkantoran,” imbuhnya. “Kami sudah membangun Sky Shuttle ini di Amerika Latin yaitu di Chili dan Brasil dan kami berharap kami bisa ikut serta membangun sistem transportasi ini di kota-kota Indonesia, terutama di ibukota Indonesia yang baru nanti, di IKN,” tutur Zhao.

    Sky Shuttle BYD atau orang juga menyebutnya Sky Rail mirip dengan MRT. Namun bentuknya lebih ramping dengan lebar gerbong 2,4 meter saja, lebar tapak rel 1,7 meter, tinggi gerbong 3,4 meter. Untuk tiang penyangga rel terbuat dari besi dan bentuk relnya tidak memakan lahan besar.

    Untuk membuktikan kecanggihan teknologi moda transportasi kereta api ringan berbasis listrik ini, kami pun diajak untuk merasakannya secara langsung di kantor pusat BYD Automobile Company di Shenzhen. Sebagai kantor pusat yang berbasiskan teknologi zero karbon, Sky Shuttle di sini melayani rute yang mengelilingi gedung-gedung perkantoran dengan total lima stasiun. Bahkan dua stasiun di antaranya berada di dalam gedung.

    Baca juga: Melihat Langsung Kecanggihan Teknologi Pabrik Mobil BYD Di Cina

    Menjajal BYD Sky Shuttle Menjajal BYD Sky Shuttle

     

    Di sini, bukan hanya menjadi lokasi kantor pusat saja. Juga mencakup kampus universitas BYD, asrama bagi tenaga pengajar dan mahasiswa serta pabrik. Makanya ketika kita pertama kali masuk ke Pingshan Headquarter Park, kita akan disuguhkan oleh gedung kampus yang maha luas lengkap dengan asrama.

    Kantor pusat BYD Automobile Company berlokasi di Distrik Pingshan dengan total luas lahan 2,3 juta meter persegi (230 hektar). Sekaligus menjadikannya sebagai kantor pusat perusahaan mobil pertama di Cina dengan zero karbon. Dibangun pada tahun 2006 dengan mempekerjakan lebih dari 50.000 karyawan. Pingshan Headquarters Park telah mampu mengurangi setara 245.681,89 ton karbon dioksida.

    Hal itu berkat inovasi BYD di dalam membangun sistem transportasi ramah lingkungan tiga dimensi. Yaitu melalui kendaraan energi baru, bus energi baru, jalur cloud dan lain-lain. Seluruh sarana moda transportasi di markas BYD berbasiskan listrik dari mulai forklift, kendaraan pembersih, truk berat, truk palet dan lain-lain. (EKA ZULKARNAIN)

    Baca juga:  Meluncur 2024, Spesifikasi SUV Listrik BYD Yuan Up Bocoran Duluan

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil Pilihan

    • Upcoming

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Advisory Stories
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Tips
    • Review
    • Artikel Feature