TWTW: Football Club Racing Car Seat
DEMAM ASIAN 2018 sempat merebak di Indonesia. Meski begitu, sebagai negara dengan popularitas sepak bola yang tinggi, Bundesliga musim 2018/19 – liga tim-tim papan atas Jerman yang akan dibuka pada akhir Agustus – tetap saja dinantikan. Bagi car enthusiast seperti Anda, tentunya menyadari jok sportscar yang berjajar di sideline lapangan hijau tersebut. Bagaimana ceritanya kursi-kursi mobil bisa “nyasar” ke tempat seperti itu?
Semua ini berawal di Jerman, rumahnya Bundesliga. Karl-Heinz Feldkamp, manajer FC Kaiserslautern di awal 1990-an, memiliki masalah dengan punggungnya. Ulrich Putsch, pemilik saham Recaro saat itu sekaligus salah satu dewan di FC Kaiserslautern, memberikan jok mobil balap Recaro ke Kalli (panggilan Karl-Heinz) pada 1990 agar ia bisa duduk sambil menyaksikan timnya bermain tanpa menyiksa punggungnya.
Rupanya para pemain tim menyukai kursi Kalli. Maka empat tahun kemudian, Ulrich memesan kursi custom yang terinspirasi dari jok sportscar tersebut untuk para pemain cadangan dan pelatih yang menunggu di sideline. Melihat tampilan dan kenyamanan yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kursi plastik keras yang digunakan sebelumnya, banyak yang tertarik.
Tak heran jika tim-tim lain di seluruh dunia mengikuti jejak FC Kaiserslautern. Produsen kursi lain dan bahkan perusahaan penerbangan ikut menyediakan kursi bagi tim yang disponsorinya. Pabrikan mobil pun tak ketinggalan, seperti Real Madrid yang mendapat kursi dari salah satu sponsornya, Audi.
Kini jok seperti Recaro sudah menjadi pemandangan biasa di lapangan sepak bola dunia. Selain nyaman, kursi-kursi tersebut juga dilengkapi pemanas sehingga pemain cadangan dan pelatih tak lagi kedinginan ketika rekan timnya berjuang mencetak gol saat musim dingin. Mungkin tim-tim sepak bola di Indonesia juga perlu kursi seperti itu supaya tak emosional ketika kalah.
MIRAH PERTIWI
Semua ini berawal di Jerman, rumahnya Bundesliga. Karl-Heinz Feldkamp, manajer FC Kaiserslautern di awal 1990-an, memiliki masalah dengan punggungnya. Ulrich Putsch, pemilik saham Recaro saat itu sekaligus salah satu dewan di FC Kaiserslautern, memberikan jok mobil balap Recaro ke Kalli (panggilan Karl-Heinz) pada 1990 agar ia bisa duduk sambil menyaksikan timnya bermain tanpa menyiksa punggungnya.
Rupanya para pemain tim menyukai kursi Kalli. Maka empat tahun kemudian, Ulrich memesan kursi custom yang terinspirasi dari jok sportscar tersebut untuk para pemain cadangan dan pelatih yang menunggu di sideline. Melihat tampilan dan kenyamanan yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kursi plastik keras yang digunakan sebelumnya, banyak yang tertarik.
Tak heran jika tim-tim lain di seluruh dunia mengikuti jejak FC Kaiserslautern. Produsen kursi lain dan bahkan perusahaan penerbangan ikut menyediakan kursi bagi tim yang disponsorinya. Pabrikan mobil pun tak ketinggalan, seperti Real Madrid yang mendapat kursi dari salah satu sponsornya, Audi.
Kini jok seperti Recaro sudah menjadi pemandangan biasa di lapangan sepak bola dunia. Selain nyaman, kursi-kursi tersebut juga dilengkapi pemanas sehingga pemain cadangan dan pelatih tak lagi kedinginan ketika rekan timnya berjuang mencetak gol saat musim dingin. Mungkin tim-tim sepak bola di Indonesia juga perlu kursi seperti itu supaya tak emosional ketika kalah.
MIRAH PERTIWI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature