Toyota GR Supra Kena Recall Karena Las-Lasan Seatbelt
JAKARTA, 2 Oktober 2019 – Di Indonesia Toyota baru saja mengumumkan harga resmi Toyota GR Supra yang dibanderol Rp 1,995 miliar (OTR Jakarta). Kondisi berbeda terjadi di Amerika Utara. BMW dikabarkan melakukan recall atau penarikan sedan sport ini.
Seperti dilansir paultan.org, BMW menarik kembali Toyota GR Supra 2020, setelah ada 7 unit yang terdampak. Menurut laporan resmi yang diposting oleh Badan Keselamatan Jalan Raya AS (National Highway Traffic Safety Administration atau NHTSA), penarikan ini dilakukan karena masalah sabuk pengaman pada pengemudi yang tidak di las sesuai dengan spesifikasi.
Kondisi ini jelas menimbulkan bahaya keselamatan. Jika terjadi tabrakan, dudukan mungkin menjadi rusak dan tidak bisa menahan pengemudi secara memadai, sehingga meningkatkan risiko cedera pada pengemudi.
Laporan itu juga menyatakan bahwa cacat ini kemungkinan terjadi pada 26 Juni 2019, ketika BMW menyebutkan adanya titik-titik pengelasan yang berpotensi hilang di loop sabuk pengaman pengemudi. Dalam investigasinya terungkap jika pemasok secara terbalik menggunakan bagian yang tidak memadai untuk alat las yang dipasang di sabuk pengaman.
Baca juga: Nyaris Rp 2 Miliar, Apa Saja Keunggulan Toyota GR Supra? Baca juga: Sah, Toyota GR Supra Dijual Rp 1,995 Miliar!
Meski demikian, sejauh ini, belum ada laporan kecelakaan atau cedera yang terkait dengan masalah ini.
BMW memproduksi Supra (bersama dengan Z4) di Pabrik Graz Magna Steyr di Austria. Pabrikan asal Jerman itu yang bertanggung jawab untuk melakukan laporan kepada NHTSA. "BMW membangun Supra di Magna Steyr, Graz Plant di Austria; oleh karena itu mereka melakukan pengarsipan dengan NHTSA," kata seorang perwakilan Toyota kepada Motor1.
Tidak ada perbaikan untuk cacat ini, karena seluruh mobil harus segera diganti dengan unit yang baru. Sejauh ini, Toyota Amerika Utara telah mengganti empat dari tujuh kendaraan yang terkena dampak.
RAJU FEBRIAN
Seperti dilansir paultan.org, BMW menarik kembali Toyota GR Supra 2020, setelah ada 7 unit yang terdampak. Menurut laporan resmi yang diposting oleh Badan Keselamatan Jalan Raya AS (National Highway Traffic Safety Administration atau NHTSA), penarikan ini dilakukan karena masalah sabuk pengaman pada pengemudi yang tidak di las sesuai dengan spesifikasi.
Kondisi ini jelas menimbulkan bahaya keselamatan. Jika terjadi tabrakan, dudukan mungkin menjadi rusak dan tidak bisa menahan pengemudi secara memadai, sehingga meningkatkan risiko cedera pada pengemudi.
Laporan itu juga menyatakan bahwa cacat ini kemungkinan terjadi pada 26 Juni 2019, ketika BMW menyebutkan adanya titik-titik pengelasan yang berpotensi hilang di loop sabuk pengaman pengemudi. Dalam investigasinya terungkap jika pemasok secara terbalik menggunakan bagian yang tidak memadai untuk alat las yang dipasang di sabuk pengaman.
Baca juga: Nyaris Rp 2 Miliar, Apa Saja Keunggulan Toyota GR Supra? Baca juga: Sah, Toyota GR Supra Dijual Rp 1,995 Miliar!
Meski demikian, sejauh ini, belum ada laporan kecelakaan atau cedera yang terkait dengan masalah ini.
BMW memproduksi Supra (bersama dengan Z4) di Pabrik Graz Magna Steyr di Austria. Pabrikan asal Jerman itu yang bertanggung jawab untuk melakukan laporan kepada NHTSA. "BMW membangun Supra di Magna Steyr, Graz Plant di Austria; oleh karena itu mereka melakukan pengarsipan dengan NHTSA," kata seorang perwakilan Toyota kepada Motor1.
Tidak ada perbaikan untuk cacat ini, karena seluruh mobil harus segera diganti dengan unit yang baru. Sejauh ini, Toyota Amerika Utara telah mengganti empat dari tujuh kendaraan yang terkena dampak.
RAJU FEBRIAN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Toyota Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature