Tidak Laku, Infiniti akan Tinggalkan Eropa Tahun Depan
LONDON, 14 Maret 2019 – Nama Infiniti tengah meredup di pasar otomotif premium saat ini, yang akhirnya membuat mereka mengambil keputusan berani, yaitu akan meninggalkan pasar Eropa mulai tahun 2020 mendatang.
Merek mewah milik Nissan ini akan menghentikan seluruh operasinya di Benua Biru tahun depan, untuk lebih fokus pada pasar di Amerika Utara dan China. Selain itu, keberadaan Infiniti dipastikan tetap ada di wilayah Eropa Timur, Timur Tengah dan Asia.
Keputusan ini adalah bagian dari restrukturisasi global yang lebih luas oleh Infiniti, bersamaan dengan diumumkannya “permulaan baru” dari Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi setelah skandal Carlos Ghosn. Salah satu keputusan besarnya adalah menutup pabrik di Sunderland, Inggris, basis produksi Q30 dan QX30.
Infiniti mengatakan bahwa alasan terbesar keputusan ini adalah karena tidak ada cara lebih baik untuk berinvestasi pada jenis teknologi untuk mengurangi emisi kendaraannya di Eropa. Investasi Infiniti akan ditekankan pada kendaraan berelektrifikasi atau bertenaga listrik, khususnya di Eropa seperti kebanyakan pabrikan premium lain.
Dengan tingginya dana investasi dibutuhkan pada R&D, serta lemahnya daya beli dan ketatnya tuntutan regulasi emisi CO2 di Eropa semakin memperkuat keputusan ini. Untuk penjualan, produksi model SUV akan semakin ditingkatkan dan diutamakan, terutama di negara China dan Amerika Utara.
Dampak akan ditutupnya pabrik di Inggris, sekitar 250 pegawai Infiniti nantinya akan disebar ke penjuru Eropa oleh Nissan agar tidak kehilangan pekerjaan. Bersamaan dengan penutupan pabrik tahun depan, Infiniti pastikan layanan purnajual tetap tersedia untuk para konsumen di Eropa.
Kejadian serupa telah lebih dulu terjadi di Indonesia pada tengah tahun lalu, dengan Infiniti menghentikan kegiatan penjualannya dan tetap sediakan layanan purnajual. Sama seperti di Eropa, penjualan Infiniti di Indonesia terus melemah dalam tiga tahun terakhir.
WAHYU HARIANTONO
Merek mewah milik Nissan ini akan menghentikan seluruh operasinya di Benua Biru tahun depan, untuk lebih fokus pada pasar di Amerika Utara dan China. Selain itu, keberadaan Infiniti dipastikan tetap ada di wilayah Eropa Timur, Timur Tengah dan Asia.
Keputusan ini adalah bagian dari restrukturisasi global yang lebih luas oleh Infiniti, bersamaan dengan diumumkannya “permulaan baru” dari Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi setelah skandal Carlos Ghosn. Salah satu keputusan besarnya adalah menutup pabrik di Sunderland, Inggris, basis produksi Q30 dan QX30.
Infiniti mengatakan bahwa alasan terbesar keputusan ini adalah karena tidak ada cara lebih baik untuk berinvestasi pada jenis teknologi untuk mengurangi emisi kendaraannya di Eropa. Investasi Infiniti akan ditekankan pada kendaraan berelektrifikasi atau bertenaga listrik, khususnya di Eropa seperti kebanyakan pabrikan premium lain.
Dengan tingginya dana investasi dibutuhkan pada R&D, serta lemahnya daya beli dan ketatnya tuntutan regulasi emisi CO2 di Eropa semakin memperkuat keputusan ini. Untuk penjualan, produksi model SUV akan semakin ditingkatkan dan diutamakan, terutama di negara China dan Amerika Utara.
Dampak akan ditutupnya pabrik di Inggris, sekitar 250 pegawai Infiniti nantinya akan disebar ke penjuru Eropa oleh Nissan agar tidak kehilangan pekerjaan. Bersamaan dengan penutupan pabrik tahun depan, Infiniti pastikan layanan purnajual tetap tersedia untuk para konsumen di Eropa.
Kejadian serupa telah lebih dulu terjadi di Indonesia pada tengah tahun lalu, dengan Infiniti menghentikan kegiatan penjualannya dan tetap sediakan layanan purnajual. Sama seperti di Eropa, penjualan Infiniti di Indonesia terus melemah dalam tiga tahun terakhir.
WAHYU HARIANTONO
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature