Mobil Berumur? Jangan Termakan Iklan Menggunakan Radiator Coolant
JAKARTA, 17 Februari 2016 – Anda pengguna kendaraan yang sudah berumur? Setiap hari hanya menggunakan air keran untuk mengisi radiator? Tak perlu khawatir. Ppastikan Anda tidak termakan iklan atau bisikan teman dengan menggantinya dengan radiator coolant atau cairan radiator. Kenapa?
Karena salah-salah bukan keuntungan yang Anda dapat malah menjadi awal petaka kerusakan pada mesin. Penyebabnya ada dua, kondisi mesin juga kandungan yang ada pada cairan radiator coolant.
Dari sisi mesin, biasanya posisi jalur air di silinder head kendaraan Anda sudah terjadi korosi atau karat akibat penggunaan air keran. Dan itu hal yang wajar. Sementara dari sisi radiator coolant, biasanya memiliki kandungan kimia untuk anti karat atau Anti Rush.
Kerusakan akan terjadi saat cairan tersebut digunakan otomatis akan mengikis karat yang ada pada jalur air silinder head mesin mobil. Karat-karat tersebut selanjutnya akan rontok menyisakan lubang antara jalur air dengan jalur aliran oli.
Akibatnya akan terjadi campuran air dan oli pada mesin mobil Anda. Dapat terlihat jelas saat Anda memeriksanya melalui dipstick oli, akan terlihat warna kecoklatan pada oli seperti warna kopi susu.
Jika hal ini terjadi dan Anda tidak sadari, gejala awalnya akan terjadi overheating atau temperature mesin naik pada indikator. Karena otomatis air radiator kosong karena semua masuk ke dalam mesin. Dan selanjutnya tentu mobil Anda akan mogok.
Tentunya Anda tidak ingin merogoh kocek lebih dalam karena hal-hal yang tak perlu seperti kejadian ini. Karena untuk memperbaikinya dibutuhkan langkah overhaul atau yang paling buruk adalah mengganti silinder head. Hal ini tidak berlaku untuk mobil keluaran terbaru karena memang sudah menggunakan radiator coolant sejak awal keluar dari dealer.
ARIE PRASTZ
Karena salah-salah bukan keuntungan yang Anda dapat malah menjadi awal petaka kerusakan pada mesin. Penyebabnya ada dua, kondisi mesin juga kandungan yang ada pada cairan radiator coolant.
Dari sisi mesin, biasanya posisi jalur air di silinder head kendaraan Anda sudah terjadi korosi atau karat akibat penggunaan air keran. Dan itu hal yang wajar. Sementara dari sisi radiator coolant, biasanya memiliki kandungan kimia untuk anti karat atau Anti Rush.
Kerusakan akan terjadi saat cairan tersebut digunakan otomatis akan mengikis karat yang ada pada jalur air silinder head mesin mobil. Karat-karat tersebut selanjutnya akan rontok menyisakan lubang antara jalur air dengan jalur aliran oli.
Akibatnya akan terjadi campuran air dan oli pada mesin mobil Anda. Dapat terlihat jelas saat Anda memeriksanya melalui dipstick oli, akan terlihat warna kecoklatan pada oli seperti warna kopi susu.
Jika hal ini terjadi dan Anda tidak sadari, gejala awalnya akan terjadi overheating atau temperature mesin naik pada indikator. Karena otomatis air radiator kosong karena semua masuk ke dalam mesin. Dan selanjutnya tentu mobil Anda akan mogok.
Tentunya Anda tidak ingin merogoh kocek lebih dalam karena hal-hal yang tak perlu seperti kejadian ini. Karena untuk memperbaikinya dibutuhkan langkah overhaul atau yang paling buruk adalah mengganti silinder head. Hal ini tidak berlaku untuk mobil keluaran terbaru karena memang sudah menggunakan radiator coolant sejak awal keluar dari dealer.
ARIE PRASTZ
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature