FIRST DRIVE: All New Mitsubishi Triton GLS Bisa Diandalkan Lahap Off-Road

BOGOR, Carvaganza - Hadirnya All New Mitsubishi Triton di pasar Indonesia membuat penasaran akan performanya sebagai kendaraan pelahap medan berat. Menyusul peluncurannya di GIIAS 2024 lalu, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengajak kami untuk menjajal kemampuan Triton terbaru melahap off-road.

Uji coba dilakukan di Desa Pelangi, Bogor, memakai Triton varian GLS yang populer di kalangan pengguna fleet market karena spesifikasi teknisnya yang sesuai untuk pertambangan dan perkebunan dengan medan yang berat. Yuk, kita telusuri lebih jauh kemampuan mobil seharga Rp449 juta (OTR Jakarta) ini.

Sesi pertama dimulai dengan pengenalan bersama instruktur untuk mempelajari fitur-fitur Triton GLS DC MT. Pada tahap ini, peserta berada sebagai penumpang sambil diberi penjelasan tentang perangkat yang digunakan serta cara menangani berbagai kondisi jalan. Instruktur juga menjelaskan teknik berkendara yang tepat agar terhindar dari kesalahan. Cuaca saat itu sangat cerah dengan jalur off-road yang kering, berdebu, dan hanya sedikit genangan lumpur.

Setelah menunggu giliran, akhirnya tiba saatnya untuk test drive. Pengemudi segera memasuki kabin dan menyesuaikan posisi duduk. Pengaturan jok pada Triton GLS DC MT masih manual dan berbahan fabric, sesuai dengan fungsinya sebagai kendaraan pekerja yang lebih fokus pada kegunaan di lapangan ketimbang gaya. Setelah memahami fitur off-road, seatbelt dipasang dan mobil siap diuji.

Baca Juga: Mitsubishi Kenalkan All New Triton Varian Termurah, Simak Spek Lengkapnya

Menariknya, tipe GLS ini sudah dilengkapi dengan Easy Select 4WD dengan model kenop putar, berbeda dengan tipe HDX yang masih menggunakan tuas. Karena medan yang akan dilalui cukup berat, penggerak langsung diatur ke mode 4L. Setelah pedal kopling ditekan dan gigi satu dimasukkan, mobil perlahan mulai melaju di jalan yang licin tanpa perlu banyak menggunakan rem, karena sistem deselerasinya berfungsi dengan baik. Triton dengan mantap melintasi tanah kering.

Namun, baru beberapa detik bergerak, cuaca berubah drastis. Langit Desa Pelangi mendung dan hujan deras turun, membuat jalur berdebu seketika berubah menjadi lahan berlumpur. Instruktur yang duduk di sebelah kiri memberi arahan untuk tetap tenang dan tidak panik. Mengendarai kendaraan 4x4 manual di medan off-road saat kering saja sudah menantang, apalagi ketika hujan, yang membuat pengendalian setir dan penilaian kondisi jalan berubah.

Kekuatan Mesin

Medan tanjakan yang licin berhasil dilalui dengan Triton GLS merayap perlahan, hanya sedikit menekan pedal akselerator dan tidak lebih dari 1.000 rpm. Mesin 4N16 Euro 4 DOHC 16 valve menghasilkan torsi 330 Nm pada 1.500 - 3.000 rpm, dengan tenaga maksimal 150 PS pada 3.500 rpm. Meskipun mobil ini memiliki transmisi manual 6-speed, selama uji coba, sebagian besar perjalanan dilakukan di gigi satu karena medannya yang sangat menantang.

Meskipun lintasan hanya sekitar 1 km, waktu tempuh menjadi lebih dari 30 menit karena hujan lebat. Terkadang, pengemudi harus berhenti untuk menjaga jarak dengan mobil di depan. Instruktur juga mengomentari cara berkendara peserta lain yang panik sehingga ban selip dan merusak jalur, membuatnya lebih sulit bagi mobil berikutnya. Pesan instruktur jelas: tetap tenang dan kendalikan gas dengan konstan.

Saat medan semakin sulit, differential lock diaktifkan, dengan tombolnya terletak di konsol tengah dekat tuas transmisi. Fitur ini mengunci differential di gardan tengah dan belakang, sehingga ban berputar dengan kecepatan yang sama, membantu mobil melintasi rintangan dengan lebih stabil. Namun, saat diff-lock aktif, pengemudi harus lebih berhati-hati dalam mengoreksi setir.

Pada salah satu tanjakan licin, instruktur menyarankan untuk menambah tenaga hingga 1.500 rpm secara konstan. Akhirnya, mobil berhasil melewati tanjakan dan mencapai garis finis. Pengalaman ini terasa mendebarkan, terutama karena ada peserta lain yang gagal mendaki dan harus ditarik oleh kendaraan penyelamat. Setelah itu, sesi uji coba dihentikan karena medan semakin berat dan demi faktor keselamatan.

Pengalaman Sebagai Penumpang

Saat duduk sebagai penumpang di baris kedua, pengalaman terasa berbeda. Jok double cabin memang lebih tegak untuk memberi ruang lebih pada kargo di belakang, dan suspensinya terasa keras karena dirancang untuk membawa beban di medan berat. Triton GLS dilengkapi suspensi depan double wishbone independent dengan coil spring dan suspensi belakang rigid leaf spring empat lapis, yang membuatnya lebih kaku.

Dengan dimensi panjang 5.265 mm, lebar 1.865 mm, tinggi 1.765 mm, dan ground clearance 222 mm, Triton GLS cukup besar, dengan kapasitas kargo 1.475 mm x 1.545 mm x 525 mm. Ruang kaki di baris kedua cukup memadai, meski tidak terlalu luas. Namun, saat mencoba duduk di All New Triton Ultimate AT, perbedaan kenyamanan terasa jelas. Suspensi lebih lembut karena hanya menggunakan tiga lapis leaf spring, membuat perjalanan lebih nyaman.

Fitur-fitur Triton GLS Double Cabin MT cukup sederhana, dengan sistem pengereman cakram dan tromol, serta beberapa teknologi keselamatan seperti ABS, EBD, BA, Emergency Stop Signal (ESS), Hill Start Assist, dan Active Stability & Traction Control (ASTC). Kabin dilengkapi head unit 2 DIN yang mendukung AM/FM, MP3, USB-A, dan Bluetooth, cukup memadai untuk kendaraan komersial ringan. Berdasarkan uji coba keseluruhan, Triton GLS layak mendapatkan 4,5 dari 5 bintang.
(ANJAR LEKSANA / WH)

Baca Juga: Bedah Luar Dalam Fitur Baru Milik New Toyota Fortuner 2024