Desainer Hyundai Stargazer: Ini Bukan Tiruan Xpander!
JAKARTA, Carvaganza - Hyundai Stargazer menampilkan diri secara utuh pada acara media experience, Kamis (21/7/2022) lalu. Impresi perdana berhadapan langsung dengan model low multi purpose vehice (LMPV) terbaru ini menimbulkan beragam kesan.
Banyak yang pro dan kontra terkait desain juga fitur yang ditawarkan. Ini hal yang wajar untuk sebuah produk baru yang akan bermain di kolam yang sudah ramai dengan kompetitor.
Paling banyak ada kesan bahwa Stargazer memiliki aura yang sama dengan produk Mitsubishi Xpander. Simon Loasby, Head of Hyundai Style Hyundai motor Company, menanggapi langsung lewat telekonferensi dari Inggris. Menurutnya Stargazer memiliki tipologi desain yang unik dan merupakan hal yang wajar jika ada orang yang suka atau tidak suka.
“Ini nantinya akan jadi kompetitif. Saat Anda melihat dua mobil itu berdampingan, Stargazer di sebelah Xpander, tentu kami benar-benar melihat dengan hati-hati para kompetitor dan apa yang terjadi adalah kami punya kualitas maupun desain yang unik. Jadi kami sangat percaya diri dengan desain Stargazer,” ucap Simon.
Baca Juga: FIRST DRIVE: Hyundai Stargazer, Prioritaskan Kualitas Pengendalian dan Kenyamanan
Simon menambahkan desain Stargazer diciptakan menjadi “scene stealer” di jalan raya. Orang akan melihat dan langsung tahu bahwa kendaraan ini berbeda.
Proses desain Stargazer juga merefleksikan kondisi yang ada di Indonesia. Ada cuaca tropis. kondisi jalan yang beragam serta kemacetan panjang dan mobilitas tinggi. Ini yang kemudian membuat bahasa desain sleek one box dipilih selain trendy dan juga SUV yang tangguh.
Soal desain yang menarik perhatian ini, Simon juga merujuk pada Creta yang memiliki DRL parametric. Contoh lainnya, horizontal DRL milik Stargazer mengambil ide dari mata robot atau cyborg yang mengesankan gaya modern. Garis-garis desainnya juga menggunakan pendekatan emosional dan dinamis. Stop lamp yang menghasilkan bentuk H berukuran besar menjadi pembeda bahkan di malam hari.
Masuk ke bagian dalam, desain interiornya menggunakan pendekatan practical dan caring. Ini karena banyak pengguna low MPV menghabiskan banyak waktu di jalan berada dalam mobil. Artinya, Stargazer dibuat untuk memenuhi kenyamanan selama berkendara lewat hadirnya ruang penyimpanan yang tersebar di kabin serta desain kabin yang mendukung rasa aman dan nyaman di jalan raya.
“Kami fokus pada ruang interior, aerodinamika, tampilan tangguh dan gagah. Jadi saya tidak percaya kalau mobil ini nantinya akan terlihat seperti kompetitor lainnya. Saya rasa mobil ini berada satu atau dua langkah di depan,” ucap Simon.
Praktisi desain, Joshua Simanjuntak yang juga hadir dalam acara mengungkapkan respons masyarakat terhadap Stargazer akan bertahap. Awal mula mungkin tidak terasa langsung revolusioner namun akhirnya menjadi beyond, jauh dari kondisi saat ini.
“Desain itu bertahap. Perubahan desain mobil jika ada kemiripan dengan produk dahulu mungkin saja. Mungkin dengan model lainnya. Tapi yang kita perhatikan karena desain itu sebenarnya tidak bicara saat ini, tapi nanti. Desain itu beyond. Ini yang dikejar sama Stargazer,” ucap Joshua.
Joshua mengungkapkan, pemikiran tentang desain itu hadir sebagai proses empati terhadap suatu masalah. Desain menjadi pemecah masalah tersebut. Kalau tidak berempati, maka tidak mengetahui masalah yang ada. Stargazer menjawab hal tersebut.
“Siapa yang dituju? Ya calon pengguna Stargazer, keluarga indonesia. Desain menjadi persepsi masing-masing. Tapi untuk pasar MPV ini mencuri perhatian. Selain itu, selama ini untuk kelas kendaraan premium, desain itu menjadi alasan nomor satu beli kendaraan. Sekarang, desain oke, harga oke untuk kelas low MPV. Itu jadi keunggulannya,” ucap Joshua.
Sliding Door
Desain Stargazer yang mirip dengan Staria menimbulkan pertanyaan lanjutan. Jika dalam desain Staria yang mengedepankan bentuk van menggunakan pintu geser atau sliding door, mengapa tidak di Stargazer?
Simon menjawab, dalam pengembangan desain, pintu geser menjadi salah satu hal yang didiskusikan oleh timnya. Selain itu pihaknya juga melihat kekurangan dan kelebihan fitur tersebut.
“Akhirnya kami menemukan keseimbangan terbaik pada pintu konvensional. Ini karena Stargazer adalah mobil berukuran kompak sehingga tidak memerlukan ruang luas untuk membuka pintu,” ucap Simon.
Stargazer menawarkan dimensi panjang 4.460 mm, lebar 1.780 mm, tinggi 1.690 mm dengan jarak sumbu roda 2.780 mm. Mobil tiga baris ini juga memiliki jarak overhang depan sejauh 800 mm dan overhang belakang 880 mm. Di atas kertas, ukuran ini tidak berbeda jauh dengan rival-rival di kelasnya yang memang juga tidak menggunakan opsi pintu geser.
Simon mengungkapkan penggunaan pintu konvensional juga membuat desainnya semakin apik. Penggunaan pintu konvensional menghasilkan sudut yang lebih baik dilihat dari luar.
Kemudian soal sentuhan ketangguhan SUV yang hadir lewat garis-garis tegas pada bodi samping dan rumah roda serta skidplate, apakah ada kemungkinan hadir tambahan model yang akan melawan Xpander Cross? Produk Mitsubishi tersebut menggunakan basis low MPV Xpander yang kemudian diberikan sentuhan di sisi eksterior untuk mendapatkan model SUV yang lebih tangguh.
Menjawab hal ini Simon menjawab semuanya itu memerlukan waktu. Tentunya pengembangan produk Stargazer ke depan bergantung pada penerimaan masyarakat dan tim riset akan memutuskan mana yang terbaik.
“Tentunya rencana ke depan kami tidak bisa saya ungkapkan. Tapi semakin Anda (media) sering menulis tentang hal tersebut dan smeakin sering untuk membantu kami tentang desain, dan membuat masyarakat meminta Hyundai untuk membuat model corssline, kemungkinan besar itu bisa saja datang,” ucap Simon.
(SETYO ADI / WH)
Baca Juga: Ini Ragam Promo Menarik dan Layanan Purna Jual Hyundai Stargazer
Pelajari lebih lanjut tentang Hyundai Stargazer
Mobil Hyundai Lainnya
Don't Miss
Hyundai Stargazer Promos, DP & Monthly Installment
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Hyundai Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Pilihan mobil untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature