Deretan Sedan Kencang Penembus 320 Km/jam

Deretan Sedan Kencang Penembus 320 Km/jam
JAKARTA, Carvaganza.com - Kecepatan mobil sekarang makin tinggi. Baik itu supercar, sport car sampai sedan eksekutif mewah. Coba sebut saja sedan racikan Mercedes-AMG dan M Division milik BMW. Semuanya memiliki figur akselerasi 0-100 km/jam dibawah 5 detik. Bahkan segmen eksekutif S-Class dan 7-Series sekalipun. Tapi tidak semuanya mampu menembus angka keramat 200 mph (320 km/jam). Tak banyak, setidaknya kami menemukan 7 sedan di pasaran yang punya kemampuan menembus batas itu.

Bentley Flying Spur W12

Derajatnya sebagai flagship jajaran lini Flying Spur. Sekaligus Bentley empat-pintu paling bertenaga dan yang pertama mampu menembus kecepatan 320 km/jam. Tampilannya tampak lebih sporty namun tetap kalem dengan paket aerodinamika tersembunyi yang tidak mencolok. Lebih menekankan aksen hitam dibanding krom agar tampil sporty seperti di grille radiator, area sekitar fog lamp, diffuser belakang, kaca spion dan pelek. Opsi material serat karbon tersedia guna menambah kesan dramatis dan performa tinggi. Output mesin raksasa W12 6,0-liter twin-turbo makin berwibawa. Tercipta tenaga 635 PS dan torsi 900 Nm. Torsi masif sudah tersedia sejak putaran masih 2.000 rpm. Membuat sedan besar ini ‘terbang rendah’ tanpa kesulitan sama sekali. Sesuai tradisi Bentley, seluruh tenaga tersalur menuju keempat roda (All-Wheel Drive) dengan sistem pembagian 40:60. Ditemani transmisi dual-clutch 8-speed keluaran ZF, kecepatan puncak tercatat 333 km/jam dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 3,8 detik.

Aston Martin Rapide AMR

Saat dikenalkan, grand tourer mewah asal Inggris ini mengalami peningkatan pada performa, efisiensi bahan bakar dan emisi gas buang. Selain itu menjadi model Aston Martin pertama yang mengusung transmisi baru Touchtronic III otomatis 8-kecepatan selain Aston Martin Vanquish. Sangat berperan pada peningkatan performa dan efisiensi bahan bakar. Tidak hanya lebih ringan tiga persen dibanding transmisi sebelumnya, juga menawarkan perpindahan lebih cepat hanya 130 milidetik, menghasilkan penyaluran tenaga dan torsi semakin sempurna. Mesin tetap konfigurasi V12 berkapasitas 6,0-liter dengan keluaran tenaga 603 PS dan torsi 630 Nm. Figur akselerasi pun tereduksi signifikan. Sprint 0-100 km/jam butuh 4,4 detik dengan kecepatan puncak melebihi 330 km/jam berkat revisi pada rasio final gear. Personalisasi visual mengacu One-77 yang hanya tersedia satu-satunya. Tapi Rapide AMR dibuat lebih banyak, walau dibatasi 210 unit saja.

Cadillac CTS-V

CTS-V merupakan model paling bertenaga sepanjang sejarah 116 tahun berdirinya pabrikan asal Amerika ini. Pengembangan sangat serius di segmen sedan dengan varian CTS sehingga berhasil masuk dalam jajaran sedan mewah berperforma tinggi. Pada dasarnya pengembangan CTS-V seperti menggabungkan dua mobil menjadi satu. Sebuah sedan yang nyaman dikendarai, dengan mobil sport berkemampuan hebat di atas sirkuit. Tersematlah mesin V8 6,2-liter supercharger dilengkapi fitur launch control dan Performance Algorithm Shifting. Sebagai penyalur tenaga ialah transmisi otomatis 8-kecepatan lengkap dengan paddle shift di balik kemudi. Besaran tenaga dihasilkan mencapai 640 hp (649 PS) dengan torsi 854 Nm. Angka-angka itu melampaui mesin V8 biturbo racikan AMG dan mesin V8 TwinPower turbo di BMW M-Series. Akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh 3,7 detik dan kecepatan puncak 322 km/jam. Sayang, produksinya sudah berakhir tahun lalu. Posisinya digantikan CT5-V yang tidak sedahsyat CTS-V.

Dodge Charger SRT Hellcat Redeye

Lagi-lagi brand asal Amerika yang telah melegenda sebagai ‘muscle car’ selain Ford Mustang, dan Chevrolet Camaro. Namun SRT Hellcat Redeye benar-benar seperti sedan yang berasal dari neraka. Mesin HEMI V8 6,2-liter supercharged menghasilkan tenaga dahsyat 797 hp (808 PS) dan torsi 959 Nm tertanam di balik kap mesin. Menjadikannya sebagai sedan produksi massal paling bertenaga di dunia. Mesin Hellcat terbaru pertama kali digunakan oleh Dodge dan SRT. Memiliki crankshaft dengan bahan forged-steel yang kuat dengan lapisan bearing induction-hardened sehingga mampu menerima tekanan sampai 110 bar (1.595 psi). Jika diumpamakan, tiap piston mampu menahan bobot lima mobil sedan sekaligus setiap dua kali revolusi. Dan crank damper telah teruji kekuatannya hingga 13.000 rpm. Seluruh tenaga dan torsi disalurkan dengan sempurna melalui transmisi otomatis ZF 8-speed. Catatan waktu akselerasinya sungguh impresif. Sprint 0-400 meter hanya 10,6 detik, akselerasi 0-160-0 km/jam dibawah 13 detik, dan kecepatan puncak 326,4 km/jam.

Alpina B7 xDrive

Model terbaru B7 yang mengambil basis 750Li facelift, dikenalkan 11 Februari tahun lalu. Tanpa perlu menunggu varian terkuat BMW 7 Series, Alpina B7 xDrive sudah menawarkan opsi itu. Tak hanya menjanjikan kemewahan kelas atas, namun di balik tubuhnya terdapat kemampuan super. Mesin N63M30 V8 4,4-liter twin-turbo turut tertanam, tapi sudah dimodifikasi Alpina. Bagian paling penting, inlet dan outer turbo twin-scroll diperbesar. Sehingga butuh kompresor baru untuk menghadapi tekanan 1,4 bar. Piston standar diganti MAHLE yang lebih kuat, bersama busi NGK khusus, intercooler baru dan merevisi sistem pendinginan. Hasilnya luar biasa. Daya dihasilkan 600 hp (608 PS) serta momen puntir maksimal 800 Nm yang tersedia mulai 2.000 rpm. Lari menuju 100 km/jam tercatat 3,6 detik dan terus beranjak hingga 330 km/jam.

Alpina B5 Sedan

BMW 5-Series generasi G30 dengan potensi nyaris setara M5 Competition untuk menaklukkan Autobahn. Itulah yang dilakukan Alpina. Unit N63 V8 4,4 liter twin-turbo menorehkan keluaran tenaga 621,5 PS dibarengi torsi sekuat 800 Nm. Seluruh putaran mesin kemudian disalurkan menuju keempat roda melalui transmisi otomatis 8-speed. Kurang lebih mengimbangi angka 625,5 hp dan torsi 750 Nm milik M5 Competition. Akselerasi ke 100 km/jam cuma butuh 3,4 detik untuk sedan. Memang kalah dari M5 Competition yang hanya 3,1 detik. Meski begitu, Alpina B5 ditujukan sebagai penakluk Autobahn. Itulah mengapa sanggup menembus angka 330 km/jam untuk B5 sedan. Bukan hanya dipersiapkan terbang rendah jarak jauh. Ketajaman handling juga ditingkatkan untuk melahap sirkuit. Disokong ulir per rendah dan kaku, turut menurunkan pusat gravitasi. Kelincahan disokong variable sport steering system berikut rear wheel steering – ban belakang bisa berbelok sampai 2,3 derajat. Kalau ingin kemampuan tambahan, ada opsi limited-slip differential (LSD) mekanikal guna membatasi diferensiasi putaran roda kiri dan kanan demi traksi ekstra.

Jaguar XE SV Project 8

Special Vehicle Operations (SVO), sebuah tim khusus di Jaguar Land Rover. Mendedikasikan pekerjaan mereka untuk meningkatkan performa dan kapabilitas Jaguar dan Land Rover. Terbaru, SVO merilis sedan paling bertenaga berbasis Jaguar XE. Dirancang untuk menaklukkan sirkuit keramat Nurburgring Nordschleife, dan dibuktikan dengan torehan waktu tercepat. Enjin V8 berkapasitas 5.0-liter supercharger diperas agar mampu mengeluarkan 600 hp dan torsi 700 Nm. Angka ini melebihi F-Type SVR yang hanya 575 hp. Girboks otomatis 8-speed dikalibrasi ulang agar mampu berpindah secepat 200 milidetik. Seluruh daya tersalur menuju keempat roda (AWD) untuk menghasilkan akselerasi 0-100 km/jam 3,5 detik saja. Angka 320 km/jam pun mampu ditembus. Agar tercipta rasio power-to-weight terbaik, SVO hanya menyisakan panel atap dan kulit pintu depan yang masih standar Jaguar XE. Sisanya dibuat ulang dengan material serat karbon mulai dari bemper depan, kap mesin side skirt, splitter depan, bemper belakang sampai rear diffuser. Semua itu demi mendapat bobot 1.745 kg. ANINDIYO PRADHONO

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature