Beberapa Fitur Ini Tidak Ada di Toyota Avanza Versi Indonesia

Beberapa Fitur Ini Tidak Ada di Toyota Avanza Versi Indonesia
JAKARTA, Carvaganza.com – Toyota Avanza hadir sejak 2003. Low atau Small Multi Purpose Vehicle (MPV) ini diproduksi di Indonesia oleh pabrikan Astra Daihatsu Motor yang dipasarkan dalam dua merek dan nama yaitu Toyota Avanza dan kembarannya Daihatsu Xenia. Setelah generasi pertama diluncurkan pada Gaikindo Auto Expo 2003, kepopulerannya menyebar ke banyak negara. Nama "Avanza" berasal dari bahasa Italia, Avanzato, yang berarti peningkatan. Faktanya, arti kata ini diterjemahkan di dunia nyata. Mobil ini diekspor ke beberapa negara dunia. Dari tetangga terdekat Malaysia, sampai sejauh Meksiko di Benua Amerika dan juga Afrika. Tentunya di tiap negara kebutuhan dan spesifikasi khusus yang berbeda. Tak salah jika kemudian ada fitur beda dengan Avana yang dipasarkan di Tanah Air. Berikut fitur dan varian Avanza yang tidak kita temui di showroom Indonesia.

Vehicle Stability Control

Perangkat Vehicle Stability Control (VSC) berperan penting untuk menjaga sikap manuver saat berbelok. Melalui VSC, gejala-gejala selip seperti oversteer maupun understeer dapat diminimalisir. Peranti ini cukup krusial untuk Avanza, lantaran memiliki ground clearance dan profil tubuh tinggi. Salah kendali tanpa VSC bisa berakibat selip, bahkan berujung fatal seperti terguling. Sayang kita tak kebagian fitur itu. Namun beda cerita di Uni Emirat Arab. Dari tiga varian ditawarkan – SE, GLS, GLX – semua sudah menganut peranti kontrol stabilitas. Melengkapi fitur pengereman anti-lock braking system (ABS) dan Electronic Electronic Brake Force Distribution (EBD) agar tiap manuver terkendali dengan baik. Dual Airbag dihadirkan sebagai tambahan perlindungan kala celaka tak terhindari. Avanza berbekal VSC ini dijajakan oleh Al-Futtaim Motors mulai dari 63.500 Dirham atau setara Rp 286 jutaan. Uniknya Avanza di sini masuk kategori commercial vehicle alias kendaraan komersia bukan passenger car. Tidak seperti di Indonesia, di sana hanya terdapat satu opsi mesin 1.500 cc. Tanpa varian ekstra sejenis Veloz atau apapun itu. Baca juga: Ini 10 Mobil Terlaris Januari 2020, Toyota Avanza Masih Juara

Front Camera, Blind Spot Monitor, Rear Cross Traffic Alert

Mendengar fitur seperti Blind Spot Monitor ditambah Rear Cross Traffic Alert, pasti terbayang mobil berkelas. Mau itu crossover premium seperti Mazda CX-30 sampai jajaran Mercedes umumnya disematkan peranti ini. Tidak terbayang eksis di Avanza. Namun jangan iri, Avanza di Malaysia sudah menganut fitur keselamatan lengkap rasa premium. BSM dan RCTA bantu menginformasikan kepada pengemudi terkait rintangan yang tak terlihat di samping belakang. Indikator pada kaca spion bakal menyala ketika ada mobil berdekatan di samping belakang. Juga bakal memberitahu saat akan keluar mundur dari tempat parkir misalnya. Bukan sekadar imajinasi kalau mengharapkan fitur safety ala mobil mewah Eropa hadir di model sekelas Avanza. Avanza di Malaysia juga dibekali dashcam bawaan. Front Digital Video Recorder merekam seluruh kegiatan di hadapan mobil, dapat diakses suatu waktu jika dibutuhkan bukti rekaman. Kelengkapan ini ditawarkan pada varian tertinggi 1.5 S+. Dilego UMW Toyota Motor Sdn Bhd RM 87.888, sekitar Rp 329 jutaan. Baca juga: Pangsa Pasar Toyota Naik 32,2%, Avanza Masih Dominan

Salah Posisi Setir

Fitur safety seperti tadi bisa saja diadopsi kala Avanza disegarkan. Atau mungkin saat nanti berganti generasi. Namun, satu fitur di Mexico tidak mungkin hadir di Indonesia: salah posisi setir alias setir kiri. Ya, salah dan benar memang soal persepsi, tapi sampai kapanpun rasanya tidak mungkin Avanza setir kiri resmi masuk Indonesia. Kendati begitu, ini membuka pandangan bahwa Avanza turut diminati sampai negara yang berbeda orientasi jalur. Bayangkan ekspor Avanza sudah sampai ke Benua Amerika. Di samping Meksiko, Guatemala turut mengimpor Avanza dari Indonesia. Jangan heran bila sedang berada di Amerika Serikat dan melihat Avanza di jalan. Di Meksiko, Avanza dipasarkan dalam dua tingkatan trim: LE dan XLE. Paling murah varian LE Manual dijual 258.600 peso, setara Rp 169 jutaan. Tipe teratas XLE dilabeli 283.100 peso, atau setara Rp 188 jutaan. Opsi dapur pacu hanya tersedia mesin 1.500 cc. Ada satu warna unik ditawarkan yakni Sand, berkelir putih kekuningan bak mobil klasik. Baca juga: Ini Dia Fitur Toyota New Agya yang Tidak Dimiliki Lawannya  

Panel Van

Avanza di Indonesia lebih ada kendaraan penumpang. Hampir tak pernah terlintas di kepala sebuah Avanza berwujud panel van komersial nan utilitarian. Paling banter mobil operasional Toyota Home Service, itu pun tampaknya Avanza biasa dibungkus polet THS bukan panel van murni. Tapi beda cerita di Afrika Selatan. Varian terendah 1.3 S dijual dalam dua jenis bodi: mobil penumpang dan komersial perkotaan. Total sebanyak tiga tingkatan trim diniagakan Toyota South Africa Motors (Ply) Ltd. Diantaranya model S, SX, dan TX. Mesin 1.300 cc hadir di kasta bawah S dan SX. Sementara itu, pemacu 1.500 cc digendong juga oleh SX dengan tambahan TX sebagai kasta tertinggi. Toyota Afrika selatan menjajakan Avanza mulai 243.000 Rand sampai 313.700 Rand, lebih kurang Rp 227 sampai Rp 293 jutaan. Untuk Panel Van sendiri dibanderol lebih mahal ketimbang versi penumpang, yakni 248.400 Rand (Rp 232 jutaan). Baca Juga: Fitur dan Varian Toyota Avanza Ini Tidak Ditemukan di Indonesia AHMAD KARIM | RAJU FEBRIAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature