Banyak Pabrikan Supercar Beralih ke Hybrid, Pagani Tidak Tertarik
Disebut Horacio Pagani tidak banyak konsumen yang tertarik dengan mesin hybrid.
MODENA, Carvaganza - Tren kendaraan ramah lingkungan yang terus berkembang tentunya mempengaruhi banyak pabrikan. Tak terkecuali brand otomotif produsen supercar atau mobil eksotis. Lantaran aturan emisi yang semakin ketat, ini membuat mereka banyak yang melakukan redukasi kubikasi mesin atau bahkan mengadopsi teknologi elektrifikasi salah satunya hybrid. Namun, hal tersebut nyatanya tak berlaku bagi Pagani.
Bagaimana tidak, produsen mobil asal Italia ini belum lama ini merilis Utopia yang menggendong dapur pacu V12 tersokong turbocharger ganda. Kubikasinya pun mencapai 6.0 liter dan tanpa imbuhan teknologi elektrifikasi atau hybrid. Menurut sang bos, Horacio Pagani, hal ini didorong tak adanya konsumen Pagani yang menginginkan hybrid.
Tak seperti pesaingnya, yaitu Gordon Murray T.50 dan Koenigsegg Jesko yang sudah mengikuti perkembangan zaman. Ditambah lagi Aston Martin Valkyrie dan Bugatti Tourbillon baru yang disematkan mesin naturally aspirated masif tapi diimbuhkan motor listrik. Banyak pabrikan menggangap bahwa solusi untuk meningkatkan performa sekaligus efisiensi dengan menggabungkan kedua teknologi (ICE dan elektrifikasi). Namun, bagi Pagani hal itu justru menjadi masalah.
"Kenyataannya tidak ada yang tertarik dengan mobil hybrid. Saya sendiri memiliki hybrid dalam koleksi saya, seperti Porsche 918 dan beberapa lainnya. Tapi ketika tiba waktunya saya berkendara dengan Porsche, saya lebih memilih mengghnakan 911R atau Carrera GT. Konsumen kamj pun berpikiran sama," ucap Pagani saat pembukaan tabir Utopia Roadster di Amerika Serikat.
Baca Juga: Kia Carens Bakal Punya Versi Listrik di India, Debut Tahun Depan
“Saya percaya bahwa jika Anda bertanya kepada orang-orang, sebagian besar akan mengatakan bahwa mobil hybrid adalah sesuatu yang luar biasa karena memiliki semua masalah mobil listrik dan semua masalah mobil berbahan bakar minyak, ditambah biaya yang lebih tinggi,” ucapnya.
Sebenarnya Pagani turut menaruh perhatian pada mesin hybrid dan listrik sepenuhnya. Tapi waktunya belum tepat. Enijn V8 hybrid menjadi pertimbangannya, tapi ini membuat kendaraan menjadi lebih berat sekitar 400 sampai 500 kg. Dan konsumen tak ingin hal tersebut.
"Kami harus membangun apa yang akan dibeli oleh klien dari kami. Pada tahun 2017, kami membentuk tim untuk bekerja pada kendaraan listrik. Seluruh tim fokus dan bersemangat, termasuk saya dan kami mendefinisikan konsep untuk mobil ini. Kami mulai bekerja dengan Mercedes-AMG dan mitra lainnya. Kami bahkan mulai bekerja dengan Lucid yang memiliki teknologi luar biasa di dunia kendaraan listrik. Tetapi kemudian inilah yang terjadi, pelanggan tidak tertarik,” ungkap mantan pegawai Lamborghini itu.
Lebih lanjut, keberadaan V12 tampaknya bakal bertahan lama. Soalnya Pagani telah menghomologasi unit 6.0 liter twin-turbo hingga 2031. Ini artinya akan ada model-model baru ke depan bermesin tersebut.
(MUHAMMAD HAFID / WH)
Baca Juga: Ada Kunjungan Paus Fransiskus 3 Hari ke Depan, Simak Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta
Sumber: Carscoops
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature