TEST DRIVE: Mencoba Wuling Almaz Smart Enjoy Transmisi Manual
JAKARTA, Carvaganza - Wuling Motors dalam waktu dekat akan memperkenalkan Almaz RS. Dari tampilan dan bocoran harganya, ini akan menjadi tipe tertinggi dari keluarga SUV (Sport Utility Vehicle) andalan Wuling di Tanah Air. Ada 6 tipe yang akan dipasarkan mulai dari 5 seater, 7 seater, juga ada pilihan ring 18 inci dengan transmisi manual atau CVT. Nah, biasanya ketika memutuskan membeli, kemungkinan besar konsumen memilih varian tertinggi. Atau paling tidak trim tengah bertransmisi otomatis. Lantaran untuk meminangnya pun tidak perlu mengocek kantong dalam. Begitu ekonomis buat ukuran SUV sepanjang 4,6 meter lebih.
Apakah menguntungkan? Tergantung keinginan dan kebutuhan Anda tentunya. Tapi dari tipe yang ada saat ini, seri Smart Enjoy 6MT bertransmisi manual, mungkin menjadi pilihan paling jarang dilirik. Padahal meski jadi trim terendah senilai Rp 269,8 juta OTR Jakarta, ada sensasi berbeda ketika mengendarainya. Dan juga, selisih Rp 76 juta lebih murah dibandingkan tipe tertinggi, tak membuat fiturnya terpangkas berlebihan.
Ya, sesaat kami coba - memindahkan ke gigi satu dan melaju perlahan - sudah terasa bedanya. Mesin turbo di balik kap bak siap menerjemahkan injakan pedal gas dengan instan. Menyentuh agak dalam lansung mengayun. Karakteristiknya berubah kalau dibandingkan versi girboks CVT (Continuous Variable Transmission).
Benar saja, saat masuk jalan raya, kami injak lebih dalam dan Almaz manual melesat. Lepas 2.000 rpm turbo mulai bekerja. Terus mengisi hingga putaran atas. Pindah ke gear dua masih terus mengisi. Tiga, empat dan seterusnya. Tak butuh waktu lama untuk tahu betapa menyenangkannya transmisi manual ini. Akselerasi begitu responsif.
Memang, seri CVT bukan tak bertenaga. Namun lantaran sudah diatur secara otomatis kita tak bisa menyesuaikan dengan keinginan. Pengaturan manual jadi makin mengasyikkan, momentum putaran mesin bisa Anda atur sesuka hati. Tanpa diganggu sistem otomasi. Impresi terhadap tuas perseneling dan perpindahan gear pun terasa solid. Jauh dari ekspektasi sebuah mobil Tiongkok. Alias tidak murahan.
Nafasnya juga sangat panjang. Jarang kami menyentuh redline untuk sekadar kencang di kota. Dari nol sampai seratus tidak begitu terasa buat ukuran SUV bongsor. Dan di jalan layang kosong, mudah untuk menyentuh angka 170 kpj pada speedometer. Patut diacungi jempol.
Baca juga: Bocor! Harga Wuling Almaz RS Terbaru Mulai Rp 369,8 Juta
Jawaban Penggemar Driving
Dan asal tahu saja, girboks manualnya pakai tipe enam percepatan. Kalau ditanya apakah sudah merasakan satu demi satu gigi sampai rpm maksimal? Kami bahkan tak punya waktu dan tempat cukup untuk merasakannya. Di dalam kota agak sulit menguji hal itu. Lagi pula sudah cukup memuaskan.
Hal yang juga unik – karena diisi enam speed – posisi tuas mundur seperti mobil Eropa. Ke kiri atas. Dengan cara sembari menarik ring di pergelangan stik. Bagi Anda yang tak bisa mungkin bikin kagok. Tapi tenang, tak butuh adaptasi banyak perihal seperti ini.
Di samping sensasi turbo yang kian maksimal, transmisi ini turut menambah kesan fun to drive dari Almaz. Seakan ada jiwa baru nan bergairah merasuk ke dalam. Ya, karena ketika memakai CVT ia hanyalah sebuah SUV nyaman. Tingkat kepresisian kendali terbilang menunjang, bukan spesial. Dan girboks manual itu mengobati.
Betul, kalau bertemu kemacetan pasti tidak sepraktis mobil otomatis. Kendati begitu, koplingnya cukup nyaman. Tidak terlalu berat maupun enteng. Pas. Bahkan ada penunjang bawaan dari versi varian atas: Auto hold dan electronic parking brake.
Agak bingung bagaimana memakainya? Sama. Pada awalnya kami pun begitu. Rasanya aneh mengemudi dengan girboks manual tapi rem parkirnya elektronik. Seiring waktu, ternyata hal itu soal pembiasaan saja. Tidak bakal tiba-tiba kehilangan momentum. Apalagi ada Auto Vehicle Holding (AVH). Di mana bakal terus menahan sampai kopling diangkat dan gas diinjak. Tanpa harus mengaktifkan rem tangan. Praktis.
Fitur ini bisa diaktifkan terus menerus atau dimatikan. Sesuai keinginan saja. Kalau sedang berfungsi, begitu Anda berhenti dan injak rem agak keras pasti langsung menahan posisi mobil. Akan muncul di indikator bahwa sistem sedang aktif. Jangan khawatir, di permukaan agak menanjak pun ia tetap kuat.
Tak Banyak Dipangkas
Sebagai informasi, spesifikasi dapur pacu tidak dianaktirikan. Persis, seragam semua varian. Berkonfigurasi empat silinder segaris, 1.451 cc DOHC DVVT Turbocharger. Di atas kertas, Almaz sanggup memuntahkan tenaga 140 Hp di 5.200 rpm serta torsi 250 Nm dalam rentang 1.800 – 3.600 rpm. Lebih dari cukup.
Perihal suspensi, juga tidak terasa beda. Kaki-kaki Almaz cukup lembut untuk melibas jalan-jalan rusak atau polisi tidur. Nyaman. Tidak ada bantingan berlebihan. Hanya saja memang soal akurasi manuver tidak spesial. Biasa saja.
Variabel safety, tidak mereka pangkas sedemikian rupa. Yang tidak ada sekadar airbag di samping. Trim Smart Enjoy cuma punya dual SRS Airbag. Sisanya komplet. Dari seat belt tiap baris, notifikasi sabuk pengaman, ISOFIX, Child-Proof Rear Door lock, Emergency Stop Signal, Empat disc brake dengan ABS + EBD + BA, sampai Hill Hold Control masuk paket. Electronic Stability Control dan Traction Control System juga ada. Hingga hal kecil semacam immobilizer, alarm dan auto door lock. Bagus.
Masuk ke ranah perlengkapan kenyamanan dan hiburan, kami kira ia dipangkas habis-habisan fiturnya. Lantaran selisih harga lumayan jauh. Nyatanya tidak begitu. Head unit superbesar tetap menempel di tengah. Dengan kemampuan membaca banyak format file. Koneksi ke ponsel pintar pun tetap bisa dilakukan, lewat cara apapun. Sampai ke Android Auto. Komplet.
Hanya saja, suara diterjemahkan 6 titik speaker. Bukan sembilan buah merek infinity seperti di trim atas. Tapi itu pun sudah cukup. Lantas translasi visual kamera belakang juga hadir. Beserta sensornya. Jika belum tahu, varian atas punya kamera 360 serta sensor parkir tambahan di depan.
Pasti ada yang mengira juga, kecanggihan perintah suara absen. Anda salah, fitur yang disebut WIND (Wuling Indonesian Command) itu tetap ada. Anda bisa menyuruh kecerdasan buatan untuk membuka kaca melalui ucapan berbahasa Indonesia. Hal yang tidak dimiliki mobil lain di Tanah Air. Pun untuk menyalakan atau mematikan AC, menaik-turunkan suhu dan lainnya. Menyenangkan.
Memang, tidak ada pengaturan jok elektrik, Tire Pressure Monitoring System (TPMS), panoramic sunroof, cruise control, smart key dan push start/stop button, AC otomatis, atau interior kulit. Tapi rasanya sangat masih bisa ditolerir. Semua benda di dalam kabin cukup menunjang kebutuhan harian. Bahkan lebih. Dan nuansa fabric di dalam, justru memberi aksen menarik. Tidak menjadikannya terlihat murahan.
Soal desain, kami tak mau bicara banyak. Sepenuhnya dipersilakan menilai sesuai preferensi. Yang pasti, bentuknya tidak banyak berbeda dengan varian atas. Malah cuma hal minor yang absen. Semisal DRL LED di sisi kap mesin, tidak difungsikan. Alias kosong. Lalu beberapa aksen krom hilang didominasi silver doff. Dan pelek, palangnya lebih sederhana. Itu saja.
Kesimpulan
Lupakan jika sensasi mengemudi bukan tujuan utama Anda membeli Almaz. Tapi jika merasa ingin menggabungkan kenyamanan dengan sedikit pengendalian bernyawa, varian Smart Enjoy manual sangat kami rekomendasikan. Di samping taji mesin turbo makin tampak, bekalan fiturnya juga tergolong memadai Plus, harga jual sangat-sangat ekonomis. Buat ukuran SUV sebesar ini. HELMI ALFRIANDI
Baca juga: ROAD TEST: Volkswagen Tiguan Allspace, Seperti Apa Rasanya?
Pelajari lebih lanjut tentang Wuling Almaz
Mobil Wuling Lainnya
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Wuling Pilihan
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature