Terinspirasi Le Mans, Racing Diehard Bikin Replika Mobil Balap Bentley
CONTENTS
CHESIRE, carvaganza - Kisah heroik para pecinta motorsport yang membuat sendiri mobil kesayangan sudah banyak sekali. Dan selalu terjadi berulang. Di Indonesia sendiri, mengkreasi replika mobil balap kesayangan sudah terjadi beberapa kali. Bahkan ada yang bikin prototipe mobil F1 dan diberi kelir tim Ferrari. Bukan mobil balap saja, di sini juga ada yang memproduksi mobil balap tiruan.
Meskipun terjadi berulang, meniru produk bagus buatan orang lain selalu menarik. Apalagi kalau dibuat sendiri secara hand-made. Untuk membuatnya tidak mudah. Butuh waktu, biaya dan kecerdasan untuk mengerjakan sampai mobil yang ditiru selesai. Semangat para kreator ini patut diacungi jempol.
Di Inggris ada seorang petrolhead dan racing diehard yang membangun mobil Bentley yang turun di ajang balap ketahanan Le Mans. Ia bangun dari nol dan bentuk bodi mobilnya benar-benar identik.
Bentley memang pernah berkibar di balap ketahanan pada akhir 1920-an. Namun pada pertengahan abad ke-20, pabrikan premium asal Inggris itu akhirnya mengundurkan diri karena balapan Le Mans tak lagi jadi fokusnya.
Bentley akhirnya masuk lagi Le Mans tahun 2001 dengan mobil prototipe LMGTP (Le Mans Grand Touring Prototype) yang mendapat sebutan Speed 8. Kendaraan ini cukup kuat dipengaruhi oleh saudara kandungnya sendiri, Audi, karena sama-sama di bawah Volkswagen (VW). Pada musim balap 2003, duo Bentley Speed 8 menyingkirkan Audi R8 Prototipe dengan menyabet posisi finish 1 dan 2.
Baca juga: Replika Rolls-Royce Cullinan, 1:8 dan Bisa Bespoke
Sepuluh tahun kemudian, keluar replikanya yang dibuat sendiri dengan susah payah oleh seorang fan setia. Alexander Charles Buckley mau menghabiskan waktu enam tahun untuk membangun Bentley Le Mans. Itu pun belum juga jadi secara utuh. Masih banyak yang perlu dibuat dan ditingkatkan.
Pria yang tinggal di Chester, Chesire, Inggris ini mendesain dan membuat bodi mobil dari nol. Bodinya terbuat full dari serat karbon, sangat menyerupai Speed 8. Setiap bagian bodi serat karbon kemudian ia baut sehingga menyatu. Kaca depan double-laminated untuk melindungi interior mobil. Namun sayang, interiornya belum jadi. Yang bertengger di kabin hanya jok bucket yang speknya sama dengan yang dipakai Bugatti Veyron. Dashboard dan setir belum terpasang, tapi Alex sudah punya komponen itu semua. Tinggal memasangnya.
Menurut Alex, Ia tidak memakai komponen orisinal seperti yang dipakai oleh Speed 8. Hampir semuanya barang-barang copotan dari mobil lain. Misalnya damper, wishbone suspensi. Velg centerlock dan lampu depan. Semuanya ia cari dan mirip dengan aslinya. Meskipun banyak komponen tidak asli, kualitasnya bukan abal-abal. Contoh, suspension knuckle (persendian suspensi), pushrod dan as rodanya berasal dari stok F1. Untuk pengereman memakai AP Racing yang terbuat dari bahan titanium. Kalau vinilnya orisinal dari program Bentley di Le Mans.
Proyek Speed 8 hand-made ini baru diketahui orang banyak karena Alex menjual proyeknya di eBay dan Facebook dengan harga 30.500 pound. Apakah ada yang tertarik? Banyak, tapi untung ada yang meyakinkan dia agar proyeknya jangan dijual. Lebih baik diselesaikan sampai tuntas sehingga kelihatan hasilnya. Padahal untuk sampai sini saja, Ia menghabiskan waktu sampai enam tahun. Mau berapa tahun lagi Ia harus habiskan?
Sumber: www.thedrive.com
EKA ZULKARNAIN
Meskipun terjadi berulang, meniru produk bagus buatan orang lain selalu menarik. Apalagi kalau dibuat sendiri secara hand-made. Untuk membuatnya tidak mudah. Butuh waktu, biaya dan kecerdasan untuk mengerjakan sampai mobil yang ditiru selesai. Semangat para kreator ini patut diacungi jempol.
Di Inggris ada seorang petrolhead dan racing diehard yang membangun mobil Bentley yang turun di ajang balap ketahanan Le Mans. Ia bangun dari nol dan bentuk bodi mobilnya benar-benar identik.
Bentley memang pernah berkibar di balap ketahanan pada akhir 1920-an. Namun pada pertengahan abad ke-20, pabrikan premium asal Inggris itu akhirnya mengundurkan diri karena balapan Le Mans tak lagi jadi fokusnya.
Bentley akhirnya masuk lagi Le Mans tahun 2001 dengan mobil prototipe LMGTP (Le Mans Grand Touring Prototype) yang mendapat sebutan Speed 8. Kendaraan ini cukup kuat dipengaruhi oleh saudara kandungnya sendiri, Audi, karena sama-sama di bawah Volkswagen (VW). Pada musim balap 2003, duo Bentley Speed 8 menyingkirkan Audi R8 Prototipe dengan menyabet posisi finish 1 dan 2.
Baca juga: Replika Rolls-Royce Cullinan, 1:8 dan Bisa Bespoke
Bodi full serat karbon
Sepuluh tahun kemudian, keluar replikanya yang dibuat sendiri dengan susah payah oleh seorang fan setia. Alexander Charles Buckley mau menghabiskan waktu enam tahun untuk membangun Bentley Le Mans. Itu pun belum juga jadi secara utuh. Masih banyak yang perlu dibuat dan ditingkatkan.
Pria yang tinggal di Chester, Chesire, Inggris ini mendesain dan membuat bodi mobil dari nol. Bodinya terbuat full dari serat karbon, sangat menyerupai Speed 8. Setiap bagian bodi serat karbon kemudian ia baut sehingga menyatu. Kaca depan double-laminated untuk melindungi interior mobil. Namun sayang, interiornya belum jadi. Yang bertengger di kabin hanya jok bucket yang speknya sama dengan yang dipakai Bugatti Veyron. Dashboard dan setir belum terpasang, tapi Alex sudah punya komponen itu semua. Tinggal memasangnya.
Menurut Alex, Ia tidak memakai komponen orisinal seperti yang dipakai oleh Speed 8. Hampir semuanya barang-barang copotan dari mobil lain. Misalnya damper, wishbone suspensi. Velg centerlock dan lampu depan. Semuanya ia cari dan mirip dengan aslinya. Meskipun banyak komponen tidak asli, kualitasnya bukan abal-abal. Contoh, suspension knuckle (persendian suspensi), pushrod dan as rodanya berasal dari stok F1. Untuk pengereman memakai AP Racing yang terbuat dari bahan titanium. Kalau vinilnya orisinal dari program Bentley di Le Mans.
Proyek Speed 8 hand-made ini baru diketahui orang banyak karena Alex menjual proyeknya di eBay dan Facebook dengan harga 30.500 pound. Apakah ada yang tertarik? Banyak, tapi untung ada yang meyakinkan dia agar proyeknya jangan dijual. Lebih baik diselesaikan sampai tuntas sehingga kelihatan hasilnya. Padahal untuk sampai sini saja, Ia menghabiskan waktu sampai enam tahun. Mau berapa tahun lagi Ia harus habiskan?
Sumber: www.thedrive.com
EKA ZULKARNAIN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature