Renault-Nissan Berduet Bangun Mobil Tanpa Pengemudi
TOKYO, 9 Januari 2016 -- Suka atau tidak, driverless car atau mobil tanpa pengemudi menjadi tren baru dalam bisnis otomotif. Para pabrikan berlomba-lomba menyatakan akan segera memiliki mobil yang bisa berjalan sendiri ini. Salah satunya aliansi Renault-Nissan, yang mengumumkan akan meluncurkan lebih dari 10 mobil driverless dalam empat tahun ke depan.
Aliansi ini mengungkapkan produk mereka akan memiliki kemampuan otonom di Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan, Cina, pada tahun 2020. Teknologi ini diklaim memiliki harga terjangkau karena akan dipasang pada mobil produksi massal .
Carlos Ghosn, Chairman dan CEO Nissan Alliance menyatakan Nissan-Renault juga akan meluncurkan serangkaian aplikasi konektivitas yang akan membantu orang tetap terhubung dengan pekerjaan, hiburan atau media sosial.
"Renault-Nissan Alliance berkomitmen untuk meraih dua tujuan kembar nol 'emisi dan nol kematian' . Itulah sebabnya kami mengembangkan autonomous deriving dan konektivitas untuk pasar massal, kendaraan mainstream di tiga benua."
Nissan sudah memulainya pada 2010 ketika mereka menjualn mobil listrik Nissan LEAF di San Fransisco, Amerika Serikat. Hingga saat ini Nissan sudah menjual hampir 300.000 unit Nissan LEAF. Tahun lalu aliansi ini meluncurkan kendaraan dengan "single-lane control," fitur yang membantu mobil mengemudi sendiri di jalan tol, bahkan di lalu lintas yang padat.
Selanjutnya mereka menargetkan pengenalan “multiple-lane control”, “intersection autonomy”, “Alliance multimedia system”, dan Vistual Personal Assistant”. Mereka menyediakan dana US$ 5 miliar dan pusat penelitian di Jepang, Perancis, Michigan dan California, serta India, Brasil, Rumania, Turki dan Cina.
RAJU FEBRIAN
Aliansi ini mengungkapkan produk mereka akan memiliki kemampuan otonom di Amerika Serikat, Eropa, Jepang, dan, Cina, pada tahun 2020. Teknologi ini diklaim memiliki harga terjangkau karena akan dipasang pada mobil produksi massal .
Carlos Ghosn, Chairman dan CEO Nissan Alliance menyatakan Nissan-Renault juga akan meluncurkan serangkaian aplikasi konektivitas yang akan membantu orang tetap terhubung dengan pekerjaan, hiburan atau media sosial.
"Renault-Nissan Alliance berkomitmen untuk meraih dua tujuan kembar nol 'emisi dan nol kematian' . Itulah sebabnya kami mengembangkan autonomous deriving dan konektivitas untuk pasar massal, kendaraan mainstream di tiga benua."
Nissan sudah memulainya pada 2010 ketika mereka menjualn mobil listrik Nissan LEAF di San Fransisco, Amerika Serikat. Hingga saat ini Nissan sudah menjual hampir 300.000 unit Nissan LEAF. Tahun lalu aliansi ini meluncurkan kendaraan dengan "single-lane control," fitur yang membantu mobil mengemudi sendiri di jalan tol, bahkan di lalu lintas yang padat.
Selanjutnya mereka menargetkan pengenalan “multiple-lane control”, “intersection autonomy”, “Alliance multimedia system”, dan Vistual Personal Assistant”. Mereka menyediakan dana US$ 5 miliar dan pusat penelitian di Jepang, Perancis, Michigan dan California, serta India, Brasil, Rumania, Turki dan Cina.
RAJU FEBRIAN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Renault Pilihan
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature