Presiden Mitsubishi Bicara Soal Peluang Kembalinya Lancer Evolution
TOKYO, Carvaganza – Di antara banyak mobil sport pabrikan Jepang yang pernah eksis di masa jayanya, Mitsubishi Lancer Evolution adalah salah satu yang paling banyak penggemarnya. Bahkan, sejak disetop produksinya pada tahun 2017, Lancer Evolution tetap dinanti dan diharap bisa kembali diproduksi. Namun, pihak Mitsubishi ternyata tetap teguh pada pendiriannya soal status sedan sport tersebut.
Beredar selama sekitar 24 tahun, Lancer Evolution hadir dalam sepuluh versi generasi dan kuat identitasnya dengan dunia reli. Belum lama ini, Mitsubishi mengumumkan akan dibangkitkannya lagi Ralliart sekaligus kemungkinan untuk kembali ke motorsport. Tapi kabar tersebut tidak termasuk untuk mengembalikan Evo ke lini produksi.
Dilansir oleh media asal Jepang, Response, bahwa Presiden dan CEO Mitsubishi Motors Takao Kato menyatakan tidak ada rencana untuk menawarkan kembali Lancer Evolution. Kembalinya Ralliart akan lebih ditekankan pada menyediakan pilihan aksesori genuine untuk model produksi yang ada di line up Mitsubishi.
Meski begitu, beberapa pemegang saham di Mitsubishi Motors sendiri juga ada yang secara spesifik meminta agar bisa rival Subaru Impreza WRX itu dibuat kembali. Namun saat ini untuk menggarap lagi Lancer Evo dianggap tidak memungkinkan, karena biaya pengembangan yang akan sangat tinggi. Apalagi saat ini Tiga Berlian sedang sangat menaruh fokus dalam perluasan elektrifikasi ke lebih banyak model.
Baca Juga: Aston Martin Vantage Roadster A3 Rayakan 100 Tahun Kelahiran Model Pertama
“Elektrifikasi memakan banyak biaya dan perusahaan saat ini sedang tidak cukup kuat. Kami mengalami defisit besar di tahun fiskal sebelumnya dan prioritas kami adalah untuk membangkitkan kembali perusahaan terlebih dahulu dan baru kemudian meluncurkan mobil yang ditunggu-tunggu penggemar,” jelas Kato.
Saat ini Mitsubishi sedang mengejar target untuk membuat semua produknya terlektrifikasi pada tahun 2030, baik itu hybrid maupun full electric. Rencana tersebut tentunya menuntut perusahaan untuk mengerahkan dana banyak. Dan di saat bersamaan, saat ini pionir mobil listrik Mitsubishi, yaitu i-MiEV kesulitan untuk bisa laku di pasar internasional. Begitu juga dengan Outlander PHEV yang terlalu mahal dan tidak tersedia dalam opsi listrik murni.
Padahal jika melihat para saudaranya di aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, tersedia sejumlah model elektrik yang terjangkau dan berhasil diminati oleh pasar. Sebut saja Nissan Leaf, Note, Kicks, lalu Renault Zoe dan Twizy. Sementara model yang berbagi platform di dalam aliansi, ada Nissan Ariya, Renault Megane E-Tech dan Mitsubishi Airtech yang memanfaatkan platform CMF.
Saat ini Mitsubishi tengah mempersiapkan model mobil listrik dengan harga terjangkau, yaitu dua model yang akan diproduksi oleh Renault. Model tersebut akan mengisi segmen C dan D, yang membuka kemungkinan untuk diwujudkan dalam wujud sedan. Namun dengan kenyataan semakin turunnya minat model sedan empat pintu, sepertinya lebih baik simpan dalam-dalam harapan soal Lancer Evolution kembali.
Sejauh ini, kenyataan terdekat nama Evolution dihadirkan kembali adalah ketika Mitsubishi menghadirkan sosok konsep crossover listrik bernama e-Evolution. Namun untuk saat ini konsep tersebut tidak ada tanda-tanda pasti masuk ke jalur produksi. Tapi siapa tahu, Eclipse saja berhasil disulap menjadi crossover sekarang sebagai Eclipse Cross.
WAHYU HARIANTONO
Baca Juga: BMW M3 dan M4 Siap Sapa Tanah Air Pekan Ini, Harganya Kira-kira Segini
Sumber: Carscoops
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Mitsubishi Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature