Maxpro Kaca Film Gunakan Teknologi Penolak Blue-Light

JAKARTA, 9 Desember 2016 – Pasar kaca film di Indonesia bakal makin ramai dengan kehadiran pemain baru asal Amerika Serikat, Maxpro Window Films (Maxpro). Brand ini resmi masuk ke pasar otomotif Indonesia dan bermain di segmen premium. Kaca film yang hadir di bawah bendera PT Maxpro Adi Perkasa selaku distributor di Indonesia memiliki produk andalan yang siap ditawarkan kepada konsumen di Indonesia.

“Produk Maxpro punya keunggulan yang menjadi kunci dalam memasuki persaingan bisnis kaca film di Indonesia. Kualitas superior serta harga kompetitif jadi modal Maxpro agar diterima konsumen," ujar Andre Susanto, Direktur PT Maxpro Adi Perkasa di Jakarta, Kamis (8/12).

Maxpro menawarkan dua produk andalannya yaitu Pro HP dan Eyecare yang menawarkan tingkat cahaya masuk atau Visible Light Transmission mulai dari 4%-48%. Pro HP memiliki keunggulan dengan material lapisan metal serta mampu meminimalisir pantulan cahaya.

Sedangkan Eyecare merupakan kaca film nano ceramic yang mampu mereduksi infra merah 97% dan sinar UV hingga 99% dengan teknologi Advance Blue-Light Reduction Filters. Dengan teknologi penolak Blue-Light, tingkat cahaya bisa direduksi maksimal sehingga potensi kerusakan retina jadi kecil. Efek Blue-Light lainnya adalah mudah menghilangkan konsentrasi, mudah mengantuk, kelelahan dan sakit kepala.

Untuk penyebarannya di Indonesia, PT Maxpro Adi Perkasa sebagai distributor resmi kaca film Maxpro telah menyiapkan beberapa kota di antaranya Medan, Lampung, Jakarta, Bandung, Joga, Solo dan Surabaya.

"Kami memperkenalkan produk kaca film asal Amerika yang memiliki keunggulan dan tidak dimiliki oleh kompetitor. Kami yakin Maxpro dapat diterima oleh masyarakat di Indonesia," kata Andre Susanto.

Maxpro akan mulai beroperasi di Indonesia dan memulai penjualan retail pada Januari mendatang. Kedua produk yang dijual berkisar di harga Rp.1-3 Jutaan. . "Sebagai jaminan kualitasnya, konsumen Maxpro mendapatkan garansi 5 tahun terhadap pemudaran, pengelupasan dan retak pada film," tutup Andre.

ALVANDO NOYA