Inden Supercar Ferrari 296 GTS sampai 2 Tahun, Konsumen Mesti Sabar

JAKARTA, Carvaganza - Selain harus punya uang, pembeli mobil mewah Ferrari di Indonesia juga harus memiliki kesabaran. Sabar yang dimaksud adalah menunggu kedatangan unit tiba di garasi rumah.
KEY TAKEAWAYS
Berapa lama waktu tunggu untuk mendapatkan Ferrari 296 GTS?
Menurut General Manager PT Eurokars Prima Utama, Nini Chiandra, bisa sampai 2 tahun.Di mana alamat kantor pusat Ferrari Indonesia di bawah APM Eurokars?
Di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dengan menempati gedung berluas lahan 5.000 meter persegi yang terdiri dari 4 lantai dan 1 lantai basement.General Manager PT Eurokars Prima Utama, Nini Chiandra selaku pihak distributor dan diler resmi Ferrari di Tanah Air mengatakan, waktu tunggu atau inden dari Ferrari 296 GTS yang baru saja meluncur disebutkan hingga 2 tahun.
"Tetap (inden) karena jalur kita harus waiting list. Ya, untuk waktu tunggunya sama seperti mobil lain kira-kira 1 tahun kan mereka. Untuk yang ini (Ferrari 296 GTS) kurang lebih 2 tahun," kata Nini di diler resmi Ferrari Eurokars di Menteng, Jakarta Pusat belum lama ini.
Lebih lanjut, menurutnya, seluruh lini produk yang dijual termasuk Ferrari 296 GTS didatangkan secara utuh langsung dari negara kelahiran yakni Italia. Pihak prinsipal juga membatasi kuota unit pengiriman sehingga produk dari Ferrari berlabel eksklusif.
Nini juga menjelaskan membeli mobil Ferrari bisa dijadikan investasi yang menggiurkan. Kembali lagi pada status unit yang sulit didapat dan jumlah peredarannya yang tak sebanyak mobil produksi masal.
"Mobil ini untuk mendapatkannya juga tidak gampang. Ya, mungkin buat mereka bisa menjadi investasi karena mobil ini bukan mass product," imbuhnya
Sementara dari sisi konsumen, pembeli sports car Ferrari di Indonesia saat ini didominasi oleh pelanggan dari merek mobil mewah lain. "Kebanyakan iya dari konsumen merek lain pindah ke Ferrari. Karena kita sekarang sudah banyak varian baru dan mostly dari brand lain beli Ferrari," ucapnya.
Baca juga: Ferrari 296 GTS Meluncur di Indonesia, Mesin Sadis Tapi Ramah Lingkungan
Mengacu laman resmi jualan Eurokars Prima Utara mereka menjual secara resmi 12 model Ferrari. Di antaranya adalah Ferrari 296 GTS, 296 GTB, Icona Series, Special Series, Portofino, Roma, Spider, F8 Spider, F8 Tributo, SF90 Spider, SF90 Stradale, 812 GTS, dan Purosangue.
Menariknya pelanggan mobil Ferrari di Tanah Air juga ada yang membeli mobil ini dengan skema kredit alias dicicil. Kendati demikian porsinya tak sebanyak dengan konsumen yang membeli secara tunai.
"Semua kembali lagi kepada konsumennya, kalau mereka mau membeli dengan cara cicil itu kembali lagi ke kantong masing-masing. Ada memang tapi tidak banyak," pungkasnya.
Ferrari di Bawah Bendera Eurokars
Napas Ferrari Indonesia hidup kembali setelah aktivitas bisnis dan purna jualnya dipegang oleh Eurokars Prima Utama sejak awal 2021 lalu. Sebelum Eurokars, lisensi penjualan mobil berlogo Kuda Jingkrak ini dipegang oleh PT Citra Langgeng Otomotif yang merupakan anak usaha dari MRA Group.
Markas Ferrari di bawah kendali Eurokars kini berlokasi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Diler yang terletak di Jalan Proklamasi tersebut dirancang sesuai standar identitas Ferrari Global. Luas areanya 5.000 meter per segi yang terdiri dari 4 lantai dan 1 lantai basement.
Diler terbaru ini menghadirkan layanan lengkap berupa 3S (Sales, Service, dan Spare Parts). Tak cuma itu, fasilitas tersebut juga dilengkapi dengan area show unit di lantai 1 serta lounge bernuansa mewah yang menampilkan histori dari Ferrari. (BANGKIT JAYA/EK)
Baca juga: Ferrari Janjikan 296 GTB Tetap Berkarakter Khas, Awal Dari Masa Depan Elektrifikasi
Pelajari lebih lanjut tentang Ferrari 296 GTS
Mobil Ferrari Lainnya
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Ferrari Pilihan
- Popular
Pilihan mobil untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature