Hyundai dan PLN Tandatangani Sertifikat Energi Terbarukan

Pabrik Hyundai Cikarang

BEKASI, Carvaganza - Kendaraan elektrifikasi terus berkembang. Merupakan upaya dalam mencapai netralitas karbon yang terus digalakkan pemerintah maupun global. Meski begitu, tujuan tersebut tidak bakal tercapai bila sumber energi listrik masih bersifat konvensional.

KEY TAKEAWAYS

  • Pabrik Hyundai di Indonesia tegaskan komitmen terhadap pelestarian lingkungan

    Akan sepenuhnya beroperasi pakai energi terbarukan mulai 2023
  • Atas dasar itu, Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN) menandatangani perjanjian untuk mendapatkan Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC). Ini turut menjadi upaya brand dalam mendukung terciptanya RE100 (Renewable Energy 100%).

    REC merupakan sertifikat yang menunjukkan pemegangnya menggunakan listrik dari sumber energi terbarukan. Sementara RE100 adalah kampanye yang dipromosikan sejak 2014 oleh oleh organisasi nirlaba global The Climate Group dan Carbon Disclosure Project (CDP), sebuah lembaga sertifikasi manajemen lingkungan global. Di mana misinya mencakup 100% penggunaan daya perusahaan dengan energi terbarukan pada tahun 2050.

    Pabrik Hyundai Pakai Energi Terbarukan 2023

    Sebelumnya pada 2021, HMMI telah memasang pembangkit tenaga terbarukan sebesar 3,2 megawatt. Pabrikan juga sudah mengonversi 5% total penggunaan listrik memakai sistem pembangkit fotovoltaik.

    Baca Juga: Gelar StarHunter, Hyundai Siapkan Lima Stargazer untuk Pemenang Beruntung

    Penandatangan dilakukan di HMMI Mobility Innovation Center di Bekasi oleh Choi Yoon-seok, Presiden Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan Zamzami, Manajer PLN UP3 Cikarang. Guna mencapai RE100 pada 2023, HMMI berkomitmen mengaplikasikan REC yang mewakili atribut lingkungan dari pembangkitan energi satu megawatt hour (MWh) oleh sumber terbarukan. Sekaligus mendukung usaha pemerintah dalam memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). 

    "Oleh karena itu, mulai 1 Januari 2023, 100% listrik di pabrik HMMI akan berasal dari sumber energi terbarukan dan produk kami akan dibuat dengan 100% energi terbarukan." kata Choi Yoon-seok dalam keterangan resmi.

    Hyundai Stargazer

    Fasilitas tenaga surya menjadi yang pertama di Indonesia bagi HMMI. Itu mampu menyuplai sebagian energi. Sebagiannya lagi dilengkapi pembangkit tenaga panas bumi. Dengan begitu, HMMI menyelesaikan rantai nilai produksi ramah lingkungan dari awal hingga produk akhir pada Maret tahun lalu.

    Adapun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dimanfaatkan yakni PLTP Kamojang. Berlokasi di Bandung, Jawa Barat, fasilitas memanfaatkan panas yang dihasilkan bumi untuk diubah menjadi listrik. Total kapasitas produksi mampu mencapai 140 MW, berasal dari tiga pembangkit yang turbinnya digerakkan oleh uap dari kedalaman 500 m hingga 2.000 m.

    Mulai Juli 2021, empat perusahaan Hyundai Motor Group, Hyundai Motor, Kia, Hyundai Mobis, dan Hyundai Wia, telah mengumumkan partisipasi mereka dalam RE100 dan menerima persetujuan akhir dari "Komite RE100 Korea" pada April tahun ini.
    (MUHAMMAD HAFID / WH)

    Baca Juga: Ada Fitur Baru Buat Hyundai Ioniq 5, Bisa Melaju Miring

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil Hyundai Pilihan

    • Upcoming

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Review
    • Artikel Feature