Enaknya Mudik Ke Cirebon Susuri Jalur Alternatif Bersama Wuling Almaz Hybrid
Pengalaman asik dengan mobil hybrid. Iritnya dapat, performa tetap handal dan kenyamanan peace of mind terjamin.
CIREBON, Carvaganza - Mudik telah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia. Menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga di kampung halaman. Jutaan pemudik akan memadati jalur utama. Mulai jalan tol, nasional hingga jalanan arteri.
KEY TAKEAWAYS
Berapa mode berkendara yang ditawarkan Wuling Almaz Hybrid?
Tiga mode berkendara. EV, Series, dan Parallel. Ketiganya diatur secara cerdas oleh komputer kendaraan, melihat kebutuhan pengemudi.Apa powertrain yang dipakai oleh Wuling Almaz Hybrid?
Memakai mesin ICE 2.000 cc dengan tenaga 123 hp dan torsi 168 Nm yang dipadupadankan dengan motor listrik dan baterai berkapasitas 1,8 kWh yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 174 hp dan torsi 320 Nm.Apa kelebihan yang dimiliki oleh kendaraan bermesin hybrid?
Irit bahan bakar dibandingkan mobil bermesin ICE, performa tetap handal, tetap nyaman dan peace of mind dan tidak perlu banyak mengubah gaya hidup dalam hal berkendara.Pada mudik kali ini, OTO Media Group (OTO.com, Carvaganza.com dan Zigwheels.co.id) berkesempatan untuk menyusuri rute-rute utama. Program untuk menjelajahi rute mudik tersebut kami beri nama “Electria Mudik Dengan Mobil Hybrid”.
Salah satu kendaraaan yang kami pilih di dalam Program Electria ini adalah Wuling Almaz Hybrid dengan tujuan ke Kota Cirebon. Di sini kami ingin memberikan gambaran tentang kenyamanan peace of mind bepergian jauh dengan mobil yang powertrainnya mengombinasikan baterai listrik dan mesin konvensional.
Dari titik berangkat di Jakarta, kami mengambil rute tol layang MBZ dan setelah itu baru menyusuri Pantura. Cirebon adalah salah satu kota utama tujuan mudik bagi masyarakat Indonesia, di mana Kemenhub memprediksi jumlah pemudik tahun ini 193,6 juta jiwa. Atau setara dengan 71,7 persen jumlah penduduk Indonesia.
Wuling Almaz Hybrid sebagai SUV menawarkan kabin luas dengan konfigurasi 7-seater, ruang bagasi besar, dengan beragam fitur canggih untuk berkendara di jalur Pantura. Terpenting fitur teknologi hybrid-nya.
Model ini menawarkan sensasi berkendara kendaraan elektrifikasi tanpa khawatir mencari tempat untuk pengisian daya. Ini adalah keunggulan tersendiri dari teknologi Hybrid. Rasa khawatir hilang berkat teknologi hybrid pada Wuling Almaz Hybrid yang menghadirkan pengalaman berkendara yang menyenangkan sekaligus tetap berkontribusi kepada lingkungan dengan produksi emisi yang lebih rendah.
Berikut laporan lengkap perjalanan Electria Lebaran Drive bersama Wuling Almaz Hybrid.
Tol MBZ-Cikampek, Rute Pertama
Perjalanan selepas Cawang langsung mengarah ke tol Cikampek tepatnya melewati tol layang MBZ. Rute ini pastinya akan dipilih mayoritas pemudik kendaraan penumpang dibandingkan melewati jalur tol bagian bawah.
Pastikan kondisi kendaraan, terutama tekanan ban sudah sesuai dengan saran pabrikan. Mengingat kontur tol layang yang bergelombang ditambah beban berat barang bawaan, membuat mobil bekerja keras.
Waspada juga dengan kondisi cuaca. Saat tim Oto.com melintas disambut dengan kondisi hujan deras. Waktu bepergian di pagi hari juga membuat kemungkinan jalanan berkabut sedangkan di malam hari kondisinya lebih menuntut daya fokus pengemudi dengan kondisi jalan.
Baca juga: Panduan Lengkap Kenali Kecanggihan Wuling New Almaz RS Pro Hybrid
Performa Almaz Hybrid di rute pertama ini terbilang mumpuni. Utamanya terkait kenyamanan suspensi dari McPherson Strut di depan dan Torsion Beam di belakang. Terasa mampu meredam goncangan kontur jalan bergelombang dengan baik di berbagai kecepatan. Tawaran kekedapan kabin pun patut diapresiasi, memberikan kenyamanan sepanjang perjalanan. Bisa mendengarkan hiburan tanpa gangguan.
Selain itu, kehadiran sensor tire pressure monitoring system (TPMS) di meter cluster memudahkan pemantauan tekanan ban sepanjang perjalanan. Performa ban ukuran 215/55 R18 yang digunakan juga terhitung menopang kenyamanan juga pengendalian sepanjang jalan.
Di jalur menurun tol layang MBZ tepatnya KM 46, pengemudi wajib berhati-hati. Ini karena pertemuan jalur bawah dan atas yang membuat area ini padat. Pengemudi wajib waspada apabila ingin masuk ke jalur paling kanan. Beruntung, beberapa waktu lalu pengelola jalan tol telah melebarkan jalan ini yang membuat akses menjadi lebih mudah.
Rest Area KM 57 akan menjadi tempat peristirahatan besar yang akan ditemui pemudik dari arah Jakarta. Maksimalkan kebutuhan secara cepat dan efisien dan tidak berlama-lama di kawasan ini karena kemungkinan rest area ini akan dipadati pemudik.
Baca juga: Terinspirasi Awan, Wuling Cloud EV Mengedepankan Rasa Nyaman
Keluar Cikampek, Menuju Pantura
Oto.com mengarahkan Almaz Hybrid keluar di gerbang tol Cikampek. Pertigaan Cikopo yang legendaris akan menjadi titik pertama menuju jalur Pantura. Kawasan ini kemungkinan akan mengalami kepadatan dan penumpukan kendaraan di musim mudik nanti. Jalur ini juga akan dilewati pengendara motor menuju kampung halaman.
Arahkan ke kiri menuju Pantura, pengemudi nantinya akan kembali menemui persimpangan legendaris yakni simpang Jomin. Area pertemuan ini pada saat perjalanan lalu dipadati truk berbadan besar, termasuk truk gandeng. Pastikan mewaspadai pergerakan truk, mengingat banyak titik buta di sekelilingnya. Hindari terlalu dekat dengan truk saat perjalanan, utamanya tikungan.
Jalanan Pantura hingga ke daerah Subang tepatnya Camiang, Ciasem, hingga Pamanukan patut diwaspadai. Terdapat lubang di beberapa titik jalan berukuran besar dan dalam, sangat berbahaya untuk kendaraan utamanya sepeda motor yang melintas. Kondisi ini ditambah dengan cuaca hujan deras, maka akan meningkatkan resiko bahaya karena lubang tertutup air.
Jaga jarak antar kendaraan di depan dan belakang jadi langkah antisipasi paling tepat. Ini untuk memberikan waktu pengemudi bermanuver, termasuk pengereman, menghindari lubang. Tidak lupa, turunkan kecepatan kendaraan untuk menjaga kondisi ban dan suspensi apabila tidak terhindar menghajar lubang.
Baca juga: Di Cina, Wuling Bingo Hadir Versi SUV Kompak
Kondisi jalan yang lebih baik didapat setelah melewati Pamanukan, Patrol, menuju Indramayu. Meski demikian kontur jalannya bergelombang dan lebar jalan menyempit. Waspada pula dengan kehadiran keramaian sepanjang jalan, utamanya area niaga dan pasar yang pastinya akan menimbulkan kepadatan.
Sepanjang jalur Pantura, Almaz Hybrid membuktikan performa mesin berteknologi hybrid miliknya. Khususnya saat melibas jalan lurus, bermanuver, juga melewati kendaraan lain dengan cepat. Mesin 2.000 cc dengan tenaga 123 hp dan torsi 168 Nm yang dipadupadankan dengan motor listrik dan baterai berkapasitas 1,8 kWh yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 174 hp dan torsi 320 Nm, menawarkan kemudahan melibas berbagai kondisi jalan. Selain itu, teknologi transmisi Dedicated Hybrid Transmission (DHT) yang digunakan memberikan pengalaman perpindahan seamless dari mesin konvensional ke motor listrik.
Almaz Hybrid menggunakan teknologi hibrida bertipe series-parallel hybrid yang memungkinkan tawaran tiga mode berkendara EV, Series, dan Parallel. Ketiganya diatur secara cerdas oleh komputer kendaraan, melihat kebutuhan pengemudi. Misal untuk kecepatan rendah, kendaraan bergerak sepenuhnya dengan motor listrik. Ketika kecepatan meningkat, mesin menjadi generator mensuplai daya ke baterai yang menggerakkan roda. Lebih kencang lagi, sistem berubah dimana mesin dan motor listrik bekerja bersama-sama.
Mampir Berwisata
Perjalanan menuju Cirebon via jalur Pantura memberi kesan tersendiri. Selain menghindari kepadatan jalur utama, ada baiknya menyisihkan waktu untuk sedikit menikmati beberapa spot wisata yang legendaris.
Pertama, kuliner khas Pantura. Di beberapa titik, sempatkan waktu untuk beristirahat atau berbuka puasa di beberapa lokasi sepanjang Pantura. Tim Oto.com menyempatkan bernostalgia di Warung Makan Niki Prasmanan yang terkenal. Warung ini sudah berdiri sejak 1995 dan menjadi spot mampir wajib jika bepergian lewat jalur ini.
Tawaran makanannya adalah hidangan olahan laut. Kawasan ini sangat bangga dengan hasil lautnya yang diolah beragam cara seperti pepes, bakar, dan digoreng. Selain itu, jenis lauk lainnya tersedia mulai dari lalapan, olahan ayam, daging, serta gorengan.
Baca juga: Lihat Langsung R&D Center dan Pabrik GWM di Baoding, Punya Wind Tunnel Ekstrem
Jenis olahan hasil laut lainnya juga bisa ditemui di sepanjang jalur pantura hingga ke Cirebon. Tidak lupa mampir beristirahat sembari melihat laut utara Jawa di kawasan selepas Patrol, tepatnya jalan raya Kertawinangun, Losarang, Indramayu. Beberapa cafe bisa dijadikan tempat untuk menghabiskan waktu beristirahat termasuk menikmati kuliner khas kawasan tersebut.
Soal kuliner tentu tidak lengkap bila tidak membicarakan Cirebon. Statusnya bahkan sudah legendaris dan diidam-idamkan dalam perjalanan menuju dan dari Jawa Tengah. Daftarnya panjang, ada Empal Gentong, Nasi Jamblang, Nasi Lengko, hingga Tahu Gejrot. Tidak cukup sehari untuk mencoba semua makanan ini.
Tidak lupa, ragam oleh-oleh khas Cirebon untuk dibawa pulang bersama keluarga. Ada tape ketan, kerupuk, intip, terasi cirebon, abon, petis udang, dan rebon yang khas. Bagi yang gemar berbusana batik, mengunjungi kampung wisata batik Trusmi jadi tujuan wajib. Di sini pemudik bisa mendapatkan ragam bentuk batik, mulai kain hingga pakaian jadi.
Spot wisata wajib mampir di sepanjang Pantura juga berupa tempat sejarah. Ada Masjid Agung Indramayu yang bisa disambangi untuk menunaikan Salat. Masjid ini memiliki desain khas perpaduan Jawa Barat yang unik dan layak dinikmati penggemar arsitektur. Selain itu lokasinya yang dekat dengan Alun-alun Indramayu membuat masjid ini bisa jadi tempat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.
Tempat wajib mampir lainnya ada di Cirebon, tepatnya di Masjid Agung Cirebon yang dikenal dengan Masjid Sang Cipta Rasa. Gaya arsitektur masjid ini mengambil perpaduan gaya Jawa dan Hindu Majapahit. Masjid ini juga memiliki ubin yang dipasang oleh Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, dan Sunan Bonang. Situs bersejarah ini terletak di kecamatan Lemawungkuk dan bersebelahan dengan Alun-alun Sangkala Buana. Area ini bisa digunakan untuk menunggu waktu berbuka atau istirahat sembari menikmati keramaian kota Cirebon.
Beruntung, Almaz Hybrid menyediakan sistem navigasi canggih di head unit berukuran 10,4-inci. Fitur ini dapat diakses dengan fitur Wuling Indonesian Command (WIND), perintah suara berbahasa Indonesia pertama dan satu-satunya yang semakin memudahkan untuk menyediakan navigasi ke tempat-tempat menarik sepanjang Pantura tanpa perlu melepas tangan dari setir. Arah navigasi diproyeksikan ke layar TFT 7 inci pada MID. Selain itu fitur navigasi yang tersemat bisa menghadirkan kondisi lalu lintas terkini sekaligus menghubungkan dengan telepon genggam pengemudi untuk akses hiburan lebih banyak.
Beragam tawaran teknologi ini pastinya mempermudah pengalaman perjalanan mudik nantinya. Melewati Pantura juga kembali mengingat nadi perekonomian pesisir Jawa yang kini sudah tergantikan oleh tol lintas daerah dan membantu perkenalan dengan budaya kawasan yang kaya akan sejarah dan pantas dibanggakan.
Peace of Mind Wuling Almaz Hybrid
Bagian terakhir kita akan membahas pengalaman berkendara dengan Almaz Hybrid. SUV ini menawarkan kemampuan ADAS untuk mendukung keselamatan pengguna sepanjang perjalanan susur pantai utara. Teknologi ini mencakup 4 kategori fungsi, seperti automatic light, safe distance and braking assistance, lane recognition, serta adaptive cruise control yang memiliki total 12 fitur keselamatan selama berkendara.
Sepanjang perjalanan di jalur alternatif, fitur lane departure warning, lane keeping assistance, automatic emergency braking, forward collision warning, jadi teman sejati yang memberikan peringatan pada pengemudi agar awas dengan sekeliling kendaraan. Utamanya saat jalur pantura padat kendaraan dan melewati kota yang ramai dengan pengendara motor.
Tak hanya itu, ada juga teknologi Wuling Remote Control App yang diakses via MyWuling+. Pengemudi bisa terhubung dengan Almaz Hybrid dan mengoperasikan beragam fitur kendaraan seperti membuka jendela, menyalakan pendingin kabin, menyalakan mesin, lewat telepon genggam miliknya.
Kenyamanan di perjalanan juga terasa berkat kehadiran panoramic sunroof, pengaturan AC digital, wireless charger, head unit dengan sambungan telepon untuk memutar musik yang terhubung 9 speaker dan audio system Infinity by Harman. Ada juga jok berbalut kulit dan ruang penyimpanan untuk memaksimalkan pengalaman bepergian dengan Almaz Hybrid.
Konsumsi BBM Wuling Almaz Hybrid
Terakhir soal konsumsi bahan bakar. Menuju Cirebon, tim Oto.com menempuh total jarak 214 kilometer. Gaya mengemudi dibuat senormal mungkin, tanpa upaya berlebih guna mendapatkan angka efisiensi BBM tertinggi. Gambaran lalu lintas juga cenderung normal, terdapat kepadatan di beberapa titik, dan penggunaan suhu pendingin kabin dengan semburan level 1. Lewat petunjuk MID, perjalanan melalui jalur pantura ini menghasilkan rata-rata konsumsi bahan bakar di angka 16 km/liter.
Hasil ini jelas jadi jawaban menarik terkait penggunaan teknologi hibrida yang sejatinya saat ini sangat diperlukan masyarakat Tanah Air. Kendaraan hybrid menawarkan sensasi berkendara mobil listrik, namun tanpa kekhawatiran pengisian daya di daerah-daerah terpencil. Jarak tempuh juga lebih jauh dan emisi gas buang lebih minim dibandingkan mobil konvensional.
Pengalaman berkendara susur Pantura bersama Wuling Almaz Hybrid jelas memberikan kesan tersendiri. Harapannya saat mudik nanti, pengemudi mampu memanfaatkan berbagai fitur unggulan kendaraannya dan merencanakan perjalanan lebih aman, nyaman, dan mengasyikkan.
(SETYO ADI/EK)
Baca juga: 6 MPV Premium Layak Beli Jelang Lebaran 2024
Pelajari lebih lanjut tentang Wuling Almaz Hybrid
Mobil Wuling Lainnya
Wuling Almaz Hybrid Promos, DP & Monthly Installment
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Wuling Pilihan
- Upcoming
- Popular
Pilihan mobil untuk Anda
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature