BMW Produksi X5 Berbahan Bakar Hidrogen 2 Tahun Lagi

BMW Produksi X5 Berbahan Bakar Hidrogen 2 Tahun Lagi
JAKARTA, Carvaganza.com – Kendaraan dengan bahan bakar alternatif terus bermunculan. Yang tengah naik daun tentu saja EV alias Electric Vehicle. Selain itu ada juga dengan Hidrogen (fuel cell). Beberapa pabrikan telah mengaplikasikan seperti Toyota Mirai, Hyundai Nexo dan Honda Clarity. BMW dulu sudah sempat mengembangkan. Pertengahan 2000, pabrikan asal Jerman ini pernah menguji fuel cell pada Seri-7, tapi produknya tak kunjung muncul ke pasaran. Terbaru, BMW kembali melakukan hal sama pada BMW X5.

Niatan BMW itu sudah dimunculkan ketika mereka memamerkan mobil konsep i Hydrogen Next berbasis X5 di Frankfurt Motor Show tahun lalu. Kini mereka memastikan akan memproduksi sejumlah unit pada 2022. Tujuannya tak lain untuk kepentingan riset. Namun, saat itu, belum ada informasi lebih lengkap terkait spesifikasinya. Pengembangan mobil ini dilakukan bersama Toyota. Kerjasama keduanya sudah berlangsung lama, sejak 2013.

Data yang beredar menunjukkan jika mobil ini punya kemampuan baik. Tenaga puncak yang disemburkan disebutkan mencapai 374 PS. Daya ini dihasilkan dari kombinasi motor listrik dengan sistem fuel cell. Powertrain elektrik berasal dari unit yang bakal tersemat pada iX3 anyar. Dilengkapi baterai 74 kWh, komponen itu dapat memproduksi 286 PS dan torsi 400 Nm ke roda belakang. Sementara, sistem fuel cell yang dibuat bersama Toyota mampu menghasilkan 170 PS.

Untuk menyuplai bahan bakar ke sistem fuel cell, BMW membenamkan dua tangki bertekanan 700 bar, yang masing-masing menampung 6 kg hidrogen. Ketika habis, pengguna bisa mengisinya dalam waktu singkat, sekitar 3-4 menit. Lumayan cepat. Sama seperti kendaraan mesin bakar konvensional.


Massal di 2025


Kabar gembiranya, BMW menargetkan mobil hidrogen bisa segera berwujud model produksi pada 2025. Namun, itu bergantung pada kondisi dan permintaan pasar. Apalagi BMW punya tugas untuk meramahkan harga jualnya. Saat ini kendaraan berbahan bakar hidrogen terbilang tak murah. Bahkan lebih mahal dari mobil listrik hybrid atau full listrik. Bila rintangan itu sudah berhasil diatasi, produk canggih itu bisa dengan mudah diterima masyarakat dunia. Bahkan, tak menutup kemungkinan penggunaan jenis bahan bakar itu ke sektor lain.

"Dalam pandangan kami, hidrogen, pertama-tama harus diproduksi dalam jumlah yang cukup dengan harga kompetitif. Kemudian baru digunakan ke sektor yang secara tidak langsung dapat dielektrifikasi, seperti transportasi heavy duty jarak jauh," kata Klaus Fröhlich, Anggota Dewan Manajemen BMW AG, Research and Development dalam keterangan resmi.

BMW pun tak ingin terburu-buru. Lagi pula, tak cuma tugas di atas, infrastruktur pendukung dinilai juga kurang. Di Eropa sendiri, jumlah fasilitasnya sangat tak memadai, seperti stasiun pengisian bahan bakar dan pemasok belum banyak.

"Walau begitu, BMW Group akan terus melanjutkan pengembangannya di teknologi fuel cell. Perusahaan memanfaatkan waktu yang ada sampai infrastruktur dan pasokan hidrogen yang diproduksi secara berkelanjutan tersedia untuk mengurangi biaya pembuatan sistem powertrain secara substansial," tutupnya.

Sumber: Motor1

Baca Juga: BMW X5 Hidrogen Diproduksi Mulai 2022

MUHAMMAD HAFID | RAJU FEBRIAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature