Bertemu Daihatsu Fellow Max di Solo, Kei Car Klasik Bermesin 2 Tak

Sang pemiliki merestorasi setelah menemukannya dalam kondisi rusak.

Daihatsu Fellow Max

SOLO, Carvaganza - Ada sebuah kendaraan yang mencuri perhatian di acara Daihatsu Kumpul Sahabat Solo pada 25 Agustus lalu, yaitu sebuah mobil mini bernama Fellow Max dengan warna kuning keemasan. Bentuknya yang mungil, dilengkapi dekorasi menyerupai taksi dengan pelat nomor Jepang, membuatnya tampil bergaya ala model JDM.

Banyak pengunjung yang penasaran, mengamati, dan bahkan menyentuh langsung mobil ini. Fellow Max ini diproduksi pada tahun 1976, dengan mesin 2-tak berkapasitas hanya 360 cc.

"Dulu saya dapat bahan seharga Rp25 juta dengan kondisi rusak parah. Terus direstorasi sedikit demi sedikit. Waktu itu beli pada 2019. Dulu warna hijau, sedangkan di STNK coklat, jadi dikembalikan ke kelir aslinya. Adapun biaya restorasi total Rp65 jutaan (belum termasuk harga beli). Perbaikan paling besar di sektor bodi sama mesin. Soalnya dapatnya benar-benar bahan. Proses pengerjaan sendiri sekitar satu tahun di bengkel sendiri," ungkap Agoenk Retro, sang pemilik mobil.

Daihatsu Fellow Max

Daihatsu Fellow Max ini menggunakan mesin ZM dengan dua silinder 2-tak berpendingin air dan kapasitas 356 cc, menghasilkan tenaga 23 PS. Mesin ini juga digunakan pada model Hijet lama, dipadukan dengan transmisi manual empat percepatan. Mesin kecil dengan sistem oli samping ini memiliki berat hanya 58 kg.

Baca Juga: Serunya Daihatsu Kumpul Sahabat di Solo: Dukungan untuk UMKM dan Pengguna Setia

Pada Mei 1976, karena perubahan regulasi kei car di Jepang, Daihatsu menyempurnakan mesin berkode AB10 menjadi 547 cc empat tak, menggantikan ZM dua tak. Mereka juga menggunakan sasis baru berkode L40V. DNA Fellow tetap dipertahankan dengan nama Max 550. Kecepatan maksimalnya diklaim bisa mencapai 110 km/jam. Itulah sekilas sejarah tentang evolusi Fellow Max.

Mobil yang dipamerkan kemarin memiliki ukuran yang sangat mungil, menjadi salah satu "leluhur" kei car di Jepang. Dengan panjang 2.995 mm, lebar 1.295 mm, tinggi 1.290 mm, jarak sumbu roda 2.090 mm, dan bobot keseluruhan 510 kg, mobil ini diproduksi di pabrik Daihatsu Ikeda, Osaka. Versi yang dipajang adalah model empat pintu, meskipun Daihatsu juga memproduksi versi dua pintu dan van tiga pintu.

Daihatsu Fellow Max

Meskipun usianya sudah tua, interior Daihatsu Fellow Max ini masih terlihat rapi. Jok dilapisi kulit sintetis berwarna gelap, termasuk setirnya. Logo Max di tengah setir tetap dipertahankan, dan meter cluster masih berfungsi. Namun, ada beberapa bagian cat pada panel bodi luar yang mulai terkelupas.

"Dulu yang kurang saya carikan (kelengkapannya). Emblem yang terpasang itu original semua. Ini mobilnya bisa jalan. Kalau AC, dari angin jendela, tidak kuat dipasang karena ini mobil 360 cc dua silinder, dua stroke. Kemarin itu mau ditukar motor Cagiva Mito, tapi saya harus tambah dana sekitar Rp15 jutaan. Tapi ini masih nego-nego. Mereka maunya terima beres semua, repaint lagi. Kalau ada yang berminat ya silahkan," tambah Agoenk, menjelaskan spesifikasi Daihatsu Fellow Max.
(ANJAR LEKSANA / WH)

Baca Juga: AUTOVAGANZA 2024: Pajang Rocky dan Terios, Daihatsu Tawarkan Program Menarik

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Daihatsu Pilihan

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Review
  • Artikel Feature