Banyak yang Kangen, Ferrari Pertimbangkan Hadirkan Transmisi Manual Lagi
Berpotensi ditawarkan pada model khusus dan eksklusif.

MARANELLO, Carvaganza - Ferrari, sebagai pabrikan spesialis supercar, dikenal selalu mendorong batas teknologi, performa, dan desain. Namun secara bersamaan, pabrikan asal Maranello ini menunjukkan ketertarikan untuk menghidupkan kembali elemen-elemen klasik yang membangkitkan nostalgia, seperti pada desain Ferrari 12Cilindri dan Daytona SP3. Kini, mereka dikabarkan tengah mempertimbangkan sesuatu yang jauh lebih menggugah bagi para car enthusiasts: mengembalikan transmisi manual.
KEY TAKEAWAYS
Mengapa Ferrari berhenti menggunakan transmisi manual?
Karena transmisi paddle-shift lebih cepat, efisien, dan sesuai dengan arah teknologi F1. Selain itu, permintaan terhadap transmisi manual juga menurun saat itu.Apa kekurangan menggunakan transmisi manual di mobil sport modern?
Performa harus dikompromikan karena torsi mesin harus dibatasi agar kopling tetap bisa dikendalikan secara manual.Terakhir kali Ferrari memproduksi model baru dengan transmisi manual adalah pada Ferrari California tahun 2012. Sejak itu, mereka sepenuhnya beralih ke transmisi otomatis dengan paddle-shift yang dianggap lebih cepat, efisien, dan cocok dengan pendekatan teknologi tinggi Ferrari yang juga diadopsi di Formula 1. Selain itu, kala itu sebagian besar konsumen juga tidak lagi tertarik menyibukkan kaki kirinya untuk operasikan kopling.
Namun kini, angin perubahan mulai bertiup. Gianmaria Fulgenzi, Kepala Pengembangan Produk Ferrari, menyatakan bahwa permintaan dari pelanggan setia untuk menghadirkan kembali opsi transmisi manual mulai terdengar serius, dan untuk kali ini, Ferrari mendengarkan.

“Soal transmisi mekanis, itu bisa saja hadir di masa depan, tergantung pada model produk,” kata Fulgenzi dilansir oleh CarSales.
Ia menjelaskan bahwa jika transmisi manual benar-benar kembali, kemungkinan besar akan hadir di lini Icona, yakni seri model eksklusif Ferrari yang dirancang sebagai penghormatan terhadap warisan mereka. Mobil-mobil ini diproduksi dalam jumlah sangat terbatas dan memiliki banderol harga selangit, seperti Monza SP1, SP2, dan Daytona SP3.
Baca Juga: Porsche Update Sistem Infotainment di Model Terbaru, Bisa Kasih Perintah Alexa
Tak hanya pelanggan, bahkan Lewis Hamilton, pembalap baru Ferrari di F1, juga tertarik dengan gagasan mobil manual. Ia bahkan mengusulkan model bernama F44, kombinasi penghormatan kepada Ferrari F40 dan nomor balapnya. Seperti diketahui, F40 adalah supercar ikonik Ferrari dengan transmisi manual, dan F50 menjadi model edisi spesial terakhir yang masih mempertahankan teknologi tradisional tersebut.
Namun, Fulgenzi mengingatkan bahwa jika transmisi manual benar-benar dihadirkan, maka akan ada kompromi besar pada performa. Torsi mesin harus dibatasi agar sistem kopling masih dapat digunakan secara manual oleh pengemudi biasa. Sebagai contoh, Ferrari 12Cilindri menghasilkan torsi 678 Nm dari mesin V12 6.5L, angka yang sangat besar untuk diolah tanpa bantuan kopling otomatis.
Jika Ferrari benar-benar melangkah ke arah ini, mereka akan mengikuti jejak beberapa pabrikan lain seperti BMW, yang menghadirkan BMW 3.0 CSL 2023 dengan transmisi manual, meskipun M4 Competition sebagai basisnya hanya tersedia dalam versi otomatis.
Langkah ini bisa menjadi angin segar di tengah era elektrifikasi dan otomatisasi, di mana banyak pecinta mobil klasik merasa kehilangan sensasi berkendara analog yang otentik. Ferrari, walau dikenal futuristis, tetap tahu cara membuat hati para penggemarnya terpikat — kali ini dengan kemungkinan menghadirkan kembali simbol kejantanan otomotif: tuas transmisi manual.
(WAHYU HARIANTONO)
Baca Juga: Mazda 6e Mulai Produksi di Cina, Siap Beredar ke Eropa dan Asia Tenggara
Sumber: Carscoops
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Ferrari Pilihan
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature