7 Hal Ini Bisa Mempengaruhi Harga Jual Kembali Mobil Anda
JAKARTA, CARVAGANZA - Ingin meminang mobil baru? Biasanya menjual mobil lama Anda menjadi salah satu cara cepat mendapatkan 'dana segar' guna membayar mobil baru penggantinya. Tapi Anda perlu melakukan estimasi harga jual yang pantas untuk kendaraan Anda. Apabila nominalnya terlalu rendah, artinya Anda butuh tambahan dana yang lebih banyak guna menutupi kekurangannya. Tapi menjual di bawah harga pasaran biasanya lebih cepat laku.
Tapi kalau mobil Anda banderol dengan harga yang terlalu tinggi, maka calon konsumen tidak akan meliriknya. Di samping penentuan banderol, rupanya terdapat beberapa hal yang bisa mempengaruhi angka tersebut, baik berupa fisik atau legalitasnya.
Apa saja yang mempengaruhi harga jual kembali sebuah kendaraan? Berikut ini kami rangkum informasinya untuk Anda.
Jarak Tempuh
Hal pertama yang menjadi perhatian bagi calon pembeli adalah angka yang tertera pada odometer di instrumen cluster. Ya, deretan angka tersebut memperlihatkan jarak yang sudah ditempuh oleh kendaraan. Hubungannya adalah semakin besar angkanya maka semakin berkurang juga harga jualnya, karena menyangkut kondisi mesin yang terus-terusan beroperasi. Bahkan beberapa orang mempunyai istilah sendiri untuk mobil dengan jarak tempuh jauh yakni 'mobil capek' dan 'mobil koleksi' bila odometernya masih sedikit.
Bila merujuk dari buku panduan service, jarak normal pemakaian adalah 10.000 kilometer untuk 6 bulan atau 20.000 kilometer dalam kurun waktu 1 tahun kepemilikan. Nah, jika mobil Anda menunjukkan angka dibawah atau mungkin sama dengan itu, maka masih tergolong wajar. Selain itu, terdapat indikator lain yang bisa menjadi referensi tambahan selain melihat odometer untuk perihal jarak tempuh adalah kenyamanan dan kondisi dari jok pengemudi.
Perawatan Berkala
Faktor lain yang masih berkaitan dengan jarak tempuh adalah perawatan berkala di bengkel resmi. Pasalnya, meskipun odometer masih sedikit akan menjadi tidak berarti jika mobil tersebut tidak mendapatkan perawatan dengan baik dan bisa menjadi nilai tambah bagi Anda yang melaksanakan perawatan kendaraan dengan rutin. Untuk menunjukkan hal tersebut, Anda dapat memperlihatkan record yang tertera di buku service atau memeriksa bersama calon konsumen mengenai data pekerjaan service yang sudah dilakukan di bengkel resmi.
'Mobil rawatan' merupakan istilah khusus untuk menggambarkan mobil yang disiplin menjalankan service di pusat pelayanan purna jual resmi. Perlu ditambahkan juga, bagi Anda yang memiliki usia mobil dibawah 3 tahun atau 100.000 km dan selalu disiplin melakukan service, maka garansi umum yang diberikan pihak produsen mobil tetap berlaku. Dengan begitu calon konsumen menjadi lebih nyaman untuk membeli dan Anda tidak perlu khawatir bila ke depannya akan sering dihubungi dalam rangka menyelesaikan PR dari mobil itu.
Dokumen Legal
Dokumen legal yang dimaksud adalah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Selain nomor mesin dan nomor rangka yang sesuai dengan yang tertulis di dalam surat legal tersebut, faktor lainnya yang turut berpengaruh ke harga jual adalah masa pajak tahun di STNK dan status kepemilikan pada BPKB. Meskipun tidak terasa langsung ke kondisi kendaraan, namun hal ini bisa mengurangi nominal yang cukup signifikan.
Pajak tahunan di STNK misalnya, bila sudah habis atau terlambat, Anda bisa dipastikan mengeluarkan kocek tambahan, karena calon pembeli biasanya ingin menerima bersih alias tidak mau direpotkan dengan pengeluaran tambahan. Maka pastikan pajak ini masih berlaku dua ataupun tiga bulan. Kemudian, istilah tangan pertama dan tangan kedua merupakan sebutan kepemilikan kendaraan di BPKB. Jika Anda pemilik pertama maka harga jualnya bisa seperti di pasaran namun ketika pemilik kedua atau tangan kedua dan berikutnya, nilai nominal tersebut akan semakin menurun lagi.
Karat
Melapis kendaraan dengan anti karat merupakan salah satu langkah preventif ketika memiliki mobil gress dari dealer. Alasannya adalah untuk mencegah korosi karat yang bisa terjadi pada bodi eksterior ataupun bagain bawah kendaraan. Salah satu keuntungan dari instalasi pelapisan ini terasa saat kita menjual kendaraan, karena tidak perlu mengalami rasa dag-dig-dug ketika calon konsumen menginspeksi karat di kolong mobil atau area mobil lainnya.
Saat ditemukan karat, otomatis harga jual mobil terpangkas dengan alasan pembeli membutuhkan dana tambahan untuk mengatasi hal tersebut. Akan tetapi, dalam kondisi karat yang tergolong akut, mungkin saja Anda kesulitan dalam menjualnya. Nah, ceritanya akan berbeda ketika sudah melengkapinya lapisan anti karat khusus bergaransi. Karena Anda tinggal meneruskan perawatan anti karat berikutnya ke calon pembeli dan mereka akan mengapresiasinya dengan menerima harga jual yang ditawarkan.
Warna Eksterior
Ada dua item yang menjadi pembahasan disini yakni kualitas warna dan juga warna dari mobil. Kami mulai dari kualitas warna. Kusam, berjamur dan belang adalah beberapa indikator yang mempresentasikan terjadinya penurunan kualitas warna. Biasanya, hal ini terjadi karena mobil kurang mendapatkan sentuhan perawatan kebersihan yang memadai seperti jarang mencuci mobil, parkir mobil dibawah pohon, membiarkan kendaraan terjemur di terik matahari dan juga mengaplikasikan sticker full bodi yang terlalu lama dengan alih-alih menjaga cat. Guna mengatasinya, Anda dapat berkunjung ke pusat pelayanan detailing body.
Nah yang berikutnya ialah warna bodi mobil. Beberapa kelir yang masih terus digemari oleh masyarakat adalah putih, hitam dan abu-abu, sedangkan untuk warna 'candy' seperti hijau, kuning, merah, oranye jarang ada yang berminat dan menjadikan harga jual lebih menurun.
Kondisi Fisik Mobil
Tidak kalah penting dan paling mudah terlihat adalah kondisi bodi. Lecet, baret atau bahkan dempulan bekas bodi repair menjadi item yang bisa mengurangi harga. Bagi Anda yang mobilnya masih dilindungi dengan asuransi, mungkin mudah untuk melakukan claim sebelum melakukan penyerahan kendaraan, akan tetapi jika tidak, maka silahkan merelakan pengurangan nominal yang berarti. Namun ada juga beberapa hal yang sangat dihindari oleh calon pembeli yakni mobil bekas tabrakan dan terkena bencana banjir.
Ketika mobil mengalami kecelakaan cukup berat dan berpengaruh kepada struktur rangka, meskipun sudah direparasi dengan baik, tetapi sensasi berkendaranya tidaklah sempurna seperti kondisi normalnya. Pun, hal ini tidak luput ditanyakan oleh calon pembeli, apakah pernah terlibat kecelakaan. Kemudian, untuk mobil bekas banjir, terutama bagi Anda yang tempat tinggalnya rentan banjir maka pembeli akan berusaha mengurangi harga atau bahkan tidak jadi membeli karena tidak percaya jika mobil tersebut luput dari rendaman air banjir.
Modifikasi dan Aksesoris
Ingin tampil beda dan mempunyai personalisasi sendiri memang menjadi latar belakang dari pemilik mobil untuk melakukan modifikasi. Namun, rupanya kegiatan mendandani ini malahan mengurangi harga jual mobil. Alasannya, karena semua orang mempunyai selera yang berbeda sehingga belum tentu 'style' Anda sesuai dengan keinginan pembeli. Yang dimaksud modifikasi ialah pemasangan komponen 'custom' di luar dari aksesoris resmi pabrikan seperti wide body kit, pintu model gunting, velg besar, ban tipis, perangkat sistem audio dan lainnya.
Sedangkan, aksesoris di sini ialah peranti tambahan resmi yang dikembangkan dan diproduksi untuk mobil serta metode pemasangan secara 'plug and play', sehingga tidak merusak fungsional dari kendaraan. Apakah ini juga mengurangi harga? Tidak juga, karena Anda bisa menjadikannya sebagai bonus yang berbeda dan calon konsumen akan menganggap 'worth it' jumlah nominal yang ditawarkan dengan tambahan aksesoris resmi. RS
Baca juga: Jangan Anggap Remeh Buku Manual. Semua Informasi Penting Ini Ada Di Dalamnya!
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Advisory Stories
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature