10 Hal Menarik & Unik Ferrari Purosangue, Punya Banyak Inovasi Baru
JAKARTA, Carvaganza - Ferrari Indonesia resmi menghadirkan Purosangue. Ia merupakan model unik, lantaran pabrikan asal Italia ini keluar dari kebiasaan dengan menghadirkan unit berkonfigurasi empat pintu dan empat kursi pertamanya. Walau tak mau disebut sebagai SUV, tapi wujudnya memang benar-benar berbeda signifikan dari portofolio Ferrari dengan fungsionalitas lebih mumpuni. Ia pun juga memiliki berbagai inovasi dan keunikan lain.
KEY TAKEAWAYS
Ferrari Purosangue bukan hanya menjadi model spesies baru yang andalkan performa dan kemampuan offroad
Juga dilengkapi segudang fitur dan teknologi canggih untuk tegaskan keunggulan di kelasnya1. Eksterior
Nuansa futuristis terpancar kuat pada bodi. Konsep aerodinamika optimal diaplikasikan melalui siuet bodi yang streamline. Ia pun diperkuat berbagai ventilasi yang berfungsi mengalirkan udara sebagai peningkat kemampuan dalam membelah dinding angin. Paling menarik fender pada tiap roda yang diberikan saluran udara, baik mengarah ke depan maupun ke belakang. Hal ini turut membantu sistem pendinginan kaki-kaki sehingga memberikan performa tetap andal. Kemudian pada tampang terdapat lorong yang dibuat di antara bumper depan di bagian samping dan sirip vertikal. Ia dikalibrasi untuk mempercepat aliran udara kemudian dihembuskan ke sudut luar ban. Lebih lanjut terdapat aerobridge yang yang merupakan komponen serupa pada F12berlinetta. Tapi fungsinya berbeda, bila pada F12berlinetta untuk menguatkan downforce, Purosangue justru sebaliknya mengurangi hambatan.
Mobil pengangkut empat penumpang ini punya konfigurasi pintu menarik. Baris pertama diberikan akses yang membuka standar, sementara di belakang justru bergaya suicide. Artinya engsel tak berada di pilar B, melainkan di pilar C. Tatanan ini membuat fender serat karbon roda bokong ikut terbuka setengah mengikuti pintu. Cara membuka dan menutupnya pun sudah menggunakan elektronik. Dengan menahan handle yang tersembunyi di ujung kiri baik ke luar atau ke dalam, pintu akan bergerak secara otomatis dengan sudut sangat lebar hingga 79 derajat. Sementara akses ke mesin melalui kap yang membuka ke depan, ini mengacu pada bukaan penutup enjin Ferrari Monza SP1/SP2 dan mobil Ferrari legendaris lainnya. Ia punya sudut bukaan 63 derajat. Fun fact!
Baca Juga: Ferrari Purosangue Hadir di Indonesia, Andalkan V12 Lawan Urus, Cayenne, dan DBX
Bagian belakang Purosangue tak memiliki wiper. Ferrari menemukan rekayasa unik dan invotaif yang memanfaatkan aliran udara untuk membersihkan kaca belakang. Ia memiliki spoiler menggantung yang berbentuk melengkung untuk menjamin aliran udara berada pada kecepatan tepat dan mengarah ke kaca buritan. Kemudian terdapat dua pasang generator pusat di tiap ujung pembukaan bagian bawah spoiler. Fungsinya mengoptimalkan keseragaman penggosokan, menangkal pusaran yang secara alami disebabkan oleh pilar C.
Cat yang meliputi badan tentunya punya berbagai macam pilihan. Tapi kelir yang dibuat khusus untuknya dinamakan Nero Purosangue. Terbilang cukup unik, soalnya ia terlihat seperti hitam, tapi ketika diperhatikan lebih jelas dengan pancaran cahaya secukupnya, bodi akan merefleksikan nuansa merah gelap.
2. Struktur Baru
Sasis Purosangue dikatakan benar-benar baru atau dirancang dari awal. Terbuat dari alumunium, strukturnya lebih ringan daripada sasis mobil-mobil Ferrari sebelumnya yang memiliki empat kursi. Adapun angka kekauan torsinya 30% dan kekakuan baloknya 25% lebih baik. Selain memastikan pengendalian dinamis dan presisi, setelan tersebut membuat peredaman kebisingan (NVH) mumpuni sekaligus penyerapan getaran halus akibat permukaan jalan. Cangkang bodi kemudian dibentuk dari perpaduan berbagai material, seperti alumunium, baja hingga serat karbon. Ferrari pun menaruh perhatian tinggi terhadap area sambungan mekanis agar punya kekuatan tinggi.
3. Jantung Pacu Anti-Mainstream
Di tengah pabrikan otomotif banyak menggarap segmen elektrifikasi, Ferrari justru menyajikan Purosangue dengan dapur pacu berkonfigurasi V12 tanpa imbuhan turbo alias naturally aspirated. Makin menarik karena ia baru dengan sudut antar silinder sebesar 65 derajat dengan sistem pelumasan dry sump. Jantung mekanis didesain untuk menghasilkan torsi tinggi pada putaran rendah, di mana 80 persen darinya sudah keluar saat putaran mesin 2.100 rpm. Adapun momen puntir tertingginya adalah 716 Nm di 6.250 rpm. Sementara output tenaga puncak sebesar 714,7 hp yang keluar di 7.750 rpm. Berkatnya ia dapat melesat dari posisi nol ke 100 km/jam dalam 3,3 detik.
Untuk mencapainya, Ferrari mengaplikasikan teknologi dari perjalanan panjangnya di dunia otomotif. Kepala silinder misalnya berasal dari Ferrari 812 Competizione. Kemudian konsep kalibrasi terinspirasi dari Formula 1 untuk meningkatkan efisiensi dan pembakaran. Perangkat baru juga dibenamkan, seperti sistem katup, injeksi canggih, pompa pendingin, pompa oli dan mahkota piston. Klaimnya, Purosangue menjadi model penggendong mesin paling bertenaga yang pernah dikembangkan Ferrari, sekaligus di segmennya dan satu-satunya penghasil suara mesin Ferrari V12 bisa langsung dikenali.
4. Mesin Pengenal Oktan
Sistem pengapian Purosangue dipantau oleh perangkat ECU yang dilengkapi sistem penginderaan ion. Di mana ia berfungsi mengontrol waktu pengapian dengan kemampuan tunggal maupun multi agar efisien. Bahkan ia mampu mengenali nilai oktan bahan bakar di tangki, kemudian menyesuaikan langkah pembakaran yang harus dilakukan berikutnya. Teknologi ini telah dipatenkan dan berasal dari keahlian Formula 1 Ferrari.
5. Transmisi Lebih Responsif
Purosangue menggunakan sistem transmisi kopling ganda basah atau oil-bath dual clutch transmission dengan 8 percepatan. Ferrari pun mengoptimalkannya melalui penggunaan bak penampung kering dan desain kopling lebih kompak. Ini membuatnya memiliki tinggi yang terpangkas 15 mm, sehingga pusat gravitasi menjadi turun ketika dipasang di mobil. Sementara performanya diungkapkan lebih tinggi 35 persen. Di mana adanya hidrolik aktuasi generasi terbaru membuat waktu pengisian kopling kini lebih praktis, sehingga masa perpindahan gigi berkurang dibanding transmisi kopling ganda (DCT) 7 percepatan terdahulu.
Secara mekanis ia juga menawarkan perjalanan halus dan hemat bahan bakar. Rasio roda gigi baru dengan rasio tas lebih panjang menghasilkan perjalanan di jalan tol lebih efisien. Sementara perpindahan gigi ke bawah telah dikalibrasi untuk mengoptimalkan perpindahan gigi yang halus. Rasionya sendiri sama dengan SF90 Stradale dan 296 GTB. Ini masih disokong piranti lunak. Secara data waktu perpindahan gigi ke atas dan ke bawah sekitar 18 persen lebih cepat. Kemudian memiliki fungsi Sailing yang memungkinkan mesin dan gearbox terpisah secara otomatis, sehingga perjalanan terasa mulus di situasi berkendara tak memerlukan traksi.
6. Suspensi Canggih
Unit peredaman Purosangue merupakan yang pertama diterapkan oleh Ferrari, di mana suspensi aktifnya dijalankan sistem True Active Spool Valve (TASV) dari Multimatic. Arsitektur ini menawarkan banyak keuntungan dengan menggabungkan aktuasi motor listrik dengan peredam hidrolik spool valve dalam satu sistem. Tujuannya pergerakan bodi dan roda dapat dikontrol secara aktif dengan lebih banyak otoritas gaya, dan pada frekuensi lebih tinggi dibanding sistem adaptif atau semi yang bersifat tradisional.
Baca Juga: Rayakan Produksi 100 Unit, Edisi Toyota GR Supra GT4 Ini Super Terbatas
7. Pengendalian Terjaga
Terkait pengendalian, sistem suspensi aktif terhubung dengan sistem kontrol dinamika kendaraan Bernama Side Slip Control (SSC) 8.0 dan 6-Way Chassis Dynamic Sensor (6w-CDS). Teknologi ini mengoptimalkan performa saat menikung, mencegah oversteer dan understeer. Di lain sisi, Purosangue memanfaatkan Anti-lock Braking System EVO baru yang dirancang bersama Bosch. Ia terintegrasi ke rem tangan elektronik yang mendebut lewat 296 GTB. Namun, SUV Ferrari dikembangkan lebih lanjut untuk mengatasi jalanan dengan cengkraman rendah. Pengontrol tersebut memanfaatkan informasi dari Electronic Stability Control (ESC) untuk memperkirakan kecepatan mobil guna menentukan target selip keempat roda.
Kemampuan tersebut disokong sistem penggerak roda yang merupakan pengembangan dari berbagai teknologi. Sistem 4RM-S yang dikembangkan untuk GTC4 Lusso diperkuat lebih lanjut dan mewarisi logika kontrol dari sistem 4WD SF90 Stradale, plus sistem 4WS independen batu yang ada di 812 Competizione. Dengan kata lain tiap ban memiliki otak sendiri dalam menghadapi berbagai macam kontur jalan sehingga pengendalian tetap presisi dan menyenangkan.
8. Sistem Keselamatan Lengkap
Faktor keselamatan berkendara dipastikan melalui penggunaan Advanced Driving Assistance System (ADAS) yang menjadi fitur standar. Adapun kelengkapannya, yakni Adaptive Cruise Control (ACC), Automatic Emergency Brake System (AEB), Auto High Beam (HBA/HBAM), Lane Departure Warning (LDW), Lane Keeping Assist (LKA), Blind Spot Detection (BSD), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Traffic Sign Recognition (TSR), Driver Drowsiness and Attention (DDA) dan kamera belakang (NSW). Untuk pertama kalinya juga, Ferrari membenamkan Hill Descent Control (HDC) untuk membantu pengemudi mempertahankan dan mengontrol kecepatan saat menuruni jalan curam.
9. Interior
Gaya elegan dan sporty terasa kental. Konfigurasi joknya benar-benar untuk empat penumpang, di mana baris belakang layaknya captain seat yang individual. Kokpit pengemudi terinpirasi dari SF90 Stradale. Gadget terpasang merupakan layar berukuran 10,2 inci yang menyediakan informasi lengkap. Sementara kontrol fungsi diletakkan pada piranti di bagian tengah dashboard. Sistem entertainment turut terkoneksi dengan perangkat audio Surround Hig-End 3D Burmester yang mendebut di mobil Ferrari sebagai standar.
Perhatian tak hanya terfokus pada pengemudi, tapi juga kenyamanan seluruh penumpang. Kelapangannya tetap andal, lantaran Ferrari mendesain atap dengan dua scoop atau punuk. Membuat ruang kepala terasa luas. Di lain sisi, desain tersebut memisahkan aliran udara dari bagian atas atap dan dari area rumah kaca.
Banyak bagian interior yang memanfaatkan material ramah lingkungan bahkan hampir 85 persen. Mulai dari kain pelapis atap dari polyester daur ulang dan karpet dari jaring ikan. Selain itu, Purosangue menjadi mobil pertama di dunia yang menggunakan sarung jok Alcantara terbuat dari 68 persen polyester daur ulang yang mendapat sertifikasi internasional. Menariknya, konsumen dapat memilih karpet dengan kain berkuatan tinggi yang biasa dipakai untuk kebutuhan militer. Tak ketinggalan material serat karbon yang mengedepankan bobot dan kekuatan.
10. Perangkat Opsional
Beragam perlengkapan tambahan untuk kebutuhan personalisasi disodorkan. Paling menarik adanya atap kaca elektrokromik dengan ukuran penuh (panoramic). Perangkat tersebut memiliki film yang pekat terhadap arus listrik. Ia bisa disetel untuk menjadi transparan atau pekat menghalangi cahaya dari luar. Ini menjadi produk yang sangat inovatif. Dari sisi kenyamanan, kursi depan dapat diimbuhkan pemijat dengan 10 kantung udara. Ia bisa disetel dengan lima jenis pijatan dan tiga tingkat intensitas. Lebih lanjut, terpasang sensor kualitas udara yang memeriksa kondisi di luar kendaraan. Kemudian secara otomatis mengatur kualitas udara dalam kabin melalui kontrol sirkulasi dan filter PM2.5.
(MUHAMMAD HAFID / WH)
Baca Juga: Meriah, Rangkaian Daihatsu Goes to Campus 2023 Ditutup di Universitas Katolik Parahyangan
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Ferrari Pilihan
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature