Volvo Pelajari Karakter Kangguru untuk Mobil Otonom Mereka
SYDNEY, 12 Juli 2017 - Pabrikan mobil asal Swedia yang terkenal dengan keamanannya, Volvo terus mengembangkan mobil tanpa awak. Pengembangannya kini sudah masuk ke tahap pengujian. Namun sayang, pengujian sistem otonom yang tengah mereka kembangkan baru saja dikalahkan oleh seekor kanguru.
Volvo memang sudah membekali sistem otonom mereka dengan fitur large animal detected system untuk mengidentifikasi binatang besar seperti rusa atau binatang lainnya. Namun ternyata sistem tersebut belum bisa mendeteksi pergerakan kanguru.
Cara kanguru bergerak yaitu dengan melompat ternyata tidak bisa dibaca oleh sensor. Sensor tersebut masih membaca tanah sebagai titik acuannya. Karena kanguru bergerak dengan cara melompat, sehingga mobil terus melaju dan menabrak hewan asli Australia tersebut.
Manager Teknik Volvo Australia, David Pickett, menjelaskan sensor masih membaca tanah sebagai titik acuan. Sedangkan kanguru bergerak dengan cara melompat, sehingga sensor tidak dapat mendeteksi.
"Kanguru berada di udara, ia akan terdeteksi jauh. Namun ketika kembali ke tanah, dia sudah semakin dekat," ujarnya.
Namun Managing Director Volvo Australia, Kevin McCann, menilai hal itu bukan masalah besar. Mengingat mobil tanpa supir milik Volvo ini baru akan mengaspal pada 2020.
"Kami mendatangkan insinyur milik kami ke Australia untuk melakukan penyelidikan serta pengumpulan data tentang perilaku dan cara kanguru bergerak. Sehingga komputer bisa membacanya lebih baik," pungkas Kevin.
Dengan demikian, Volvo harus dapat mendapatkan penyelesaian permasalahan tersebut. Pasalnya dengan kondisi mobil dengan awak saja, kanguru sudah menjadi penyebab kecelakaan di Australia.
TITO LISTYADI
Volvo memang sudah membekali sistem otonom mereka dengan fitur large animal detected system untuk mengidentifikasi binatang besar seperti rusa atau binatang lainnya. Namun ternyata sistem tersebut belum bisa mendeteksi pergerakan kanguru.
Cara kanguru bergerak yaitu dengan melompat ternyata tidak bisa dibaca oleh sensor. Sensor tersebut masih membaca tanah sebagai titik acuannya. Karena kanguru bergerak dengan cara melompat, sehingga mobil terus melaju dan menabrak hewan asli Australia tersebut.
Manager Teknik Volvo Australia, David Pickett, menjelaskan sensor masih membaca tanah sebagai titik acuan. Sedangkan kanguru bergerak dengan cara melompat, sehingga sensor tidak dapat mendeteksi.
"Kanguru berada di udara, ia akan terdeteksi jauh. Namun ketika kembali ke tanah, dia sudah semakin dekat," ujarnya.
Namun Managing Director Volvo Australia, Kevin McCann, menilai hal itu bukan masalah besar. Mengingat mobil tanpa supir milik Volvo ini baru akan mengaspal pada 2020.
"Kami mendatangkan insinyur milik kami ke Australia untuk melakukan penyelidikan serta pengumpulan data tentang perilaku dan cara kanguru bergerak. Sehingga komputer bisa membacanya lebih baik," pungkas Kevin.
Dengan demikian, Volvo harus dapat mendapatkan penyelesaian permasalahan tersebut. Pasalnya dengan kondisi mobil dengan awak saja, kanguru sudah menjadi penyebab kecelakaan di Australia.
TITO LISTYADI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Volvo Pilihan
- Latest
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature