TEST DRIVE: Menikmati Keindahan Kabin dan Fitur Mazda CX-60 Sampai Fort Willem

  • 2023/10/800_0996.jpg
  • 2023/10/800_0982.jpg
  • 2023/10/800_0977-1-1.jpg
  • 2023/10/800_0909.jpg
  • 2023/10/800_0917.jpg
  • 2023/10/800_0927.jpg
  • 2023/10/800_0930.jpg
  • 2023/10/800_0945.jpg
  • 2023/10/800_0954.jpg
  • 2023/10/800_0939.jpg
  • 2023/10/800_1622.jpg
  • 2023/10/800_1014-1.jpg
  • 2023/10/800_0990.jpg
  • 2023/10/800_1658.jpg

SEMARANG, Carvaganza - Filosofi Jinba-Ittai memang telah sukses mengantarkan All New Mazda CX-60 sebagai SUV yang enak dikendarai. Dalam hal pengemudian dan pengendaraan, mobil 5 penumpang ini menyajikan paket utuh yang solid sebagai kendaraan yang kencang, nyaman, dinamis, presisi, obyektif dan modern. Tidak membosankan sehingga layak mendapat sebutan driver car.

KEY TAKEAWAYS

  • Apa saja menu yang terdapat pada fitur keselamatan i-Activsense Mazda CX-60?

    Adaptive LED Headlamp (ALH), Smart Brake Support (SBS) & Forward Obstruction Warning (FOW), Mazda Radar Cruise Control (MRCC), Cruising & Traffic Support (CTS), Lane Departure Warning System (LDWS), Lane keep Assist System (LAS), Driver monitoring, Blind Spot Monitoring (BSM) dan Rear Cross-Trac Alert (RCTA).
  • Apa nama fitur di Mazda CX-60 yang membantu kerja Adaptive Cruise Control?

    Mazda Radar Cruise Control (MRCC). Yakni fitur yang berfungsi menghitung kecepatan dan jarak Mazda CX-60 dengan mobil di depannya. Peranti tersebut akan secara otomatis mengatur kecepatan mobil.
  • Tapi tentu saja balutan kenikmatan yang disebutkan di atas tidak lengkap kalau hanya mengisahkan tentang feeling saja. Sebagai kendaraan yang dijuluki The Perfect Jinba-Ittai, Mazda CX-60 pun dikawinkan dengan tebaran kemewahan di dalam kabin.

    Varian Kuro yang saya kemudikan di hari pertama media test drive dari Jakarta menuju Semarang, menurut saya adalah versi yang paling elegan dalam hal sentuhan warna dan material. Ia mengharmonikan antara keindahan dan nilai sporty. Layout interior versi Kuro sebenarnya tak berbeda dengan varian Elite, bedanya hanya terletak pada sentuhan warna, material yang dipakai, velg dan grille.

    Interior All New Mazda CX-60

    Mazda CX-60 versi Kuro mengadopsi sentuhan two-tone di dalam kabin yaitu coklat (pabrikan menyebutnya Tan) dengan warna hitam. Sentuhan kelir Tan itu terdapat pada jok depan dan belakang yang terbuat dari Nappa Leather, dashboard, trim pintu dan setir. Jahitan Kakenuinya terlihat apik berpadu dengan aksen kayu maple pada konsol tengah. Kesan premium dan sportynya makin kuat berkat pemakaian material suede halus berwarna Tan pada dashboard. Mengingatkan kita pada aksen serupa yang dipakai oleh sportscar Italia. Aroma berkelasnya jadi berasa banget.

    Kabin kontemporer dan modern Mazda CX-60 diintegrasikan dengan tombol-tombol pengaturan yang ergonomis pada lingkar kemudi dan konsol tengah. Semuanya mudah dioperasikan dan dan user friendly

    Interiornya  lapang dengan ruang untuk kepala, kaki dan bahu yang lega sehingga menunjang kenyamanan perjalanan jarak jauh. Bagasinya pun besar. Untuk membukanya cukup dengan quick kick kaki di bawah bumper belakang,   bagasi power liftgate akan membuka secara otomatis. Tentunya, kunci mobil harus ada di saku atau dipegang.  

    Baca juga: TEST DRIVE: All New Mazda CX-60, Sports Car Yang Berjubah SUV

    All New Mazda CX-60

     

     

    Keren Tapi Ganas

    Pada tulisan test drive saya yang pertama tentang performa mobil, saya gambarkan SUV Mazda CX-60 ini seperti John Wick dalam sekuel film yang judulnya sama dengan pemeran utama film tersebut. Bukan seperti Dom Toretto dalam sekuel Fast and Furious dengan mobil powerfull Dodge Charger R/T 1970. Keanu Reeves sebagai pemeran John Wick bukanlah jagoan dengan tampilan garang, postur bodi berotot dan style urakan.

    Postur tubuh John Wick sedang saja, enggak berotot. Penampilannya elegan, gayanya keren. Selalu memakai setelan jas hitam dan celana hitam karya desainer Paco Delgado. Dipadu dengan kemeja putih, dasi hitam dan sepatu formal. Rambut agak panjang dengan sedikit beardy. Tapi dalam hal performance di film itu, John Wick adalah ‘mesin penggempur’ yang sangat efektif. Itulah gambaran Mazda CX-60 menurut saya. Makanya tak heran harganya Rp 1,188 milyar. Sekaligus menjadikan CX-60 sebagai mobil Mazda yang paling mahal yang pernah dijajakan di Indonesia.

    Ketika duduk merebahkan lumbar pada sandaran jok, materialnya terasa empuk dan halus. Kursi pengemudi dan penumpang dapat diatur secara elektrik dengan 10 pengaturan. Bedanya, bagian pengemudi memiliki seat adjustment memory, penumpang depan tidak.

    Baca juga: Ini Kunci Sukses All New Mazda CX-60 Jadi SUV Fun-To-Drive

    All New Mazda CX-60 menghadirkan teknologi teranyar yang dikembangkan pabrikan. Yaitu Driver Personalization System yang dapat secara otomatis mengatur posisi duduk berkendara dengan memasukkan data tinggi badan pengemudi. Dari hasil data tinggi badan yang diinput ke dalam menu di TFT color display 12,3 inci, Automatic Driving Position Guide akan memerintahkan kamera yang letaknya dekat setir mendeteksi posisi mata pengemudi. Lalu sistem secara otomatis akan menyesuaikan posisi duduk, setir, spion dan head-up display (Active Driving Display) yang pas untuk ‘sang pilot’. Teknologi ini juga dapat menyimpan preferensi untuk suhu di dalam kabin, pengaturan sound system dan keselamatan aktif i-Activsense.

    Data-data yang tersimpan di dalam sistem, akan secara otomatis aktif jika pengendara memakai kendaraannya. Nah, data yang tersimpan bisa sampai untuk enam orang. Perlu diingat, teknologi ini bukan hanya memberikan kemudahan pada saat hendak mengemudi, juga berlaku pada saat mobil berhenti dan pengemudi ingin keluar dari mobil. Kursi pengemudi dan setir akan bergeser secara otomatis sehingga bisa keluar dengan lebih gampang.

    Interior All New Mazda CX-60

    Kokpit Human-Centric

    Pabrikan mengklaim bahwa pengembangan kabin Mazda ini menganut filosofi kokpit human-centric yang telah lama dikembangkan pihaknya. Apalagi SUV digadang-gadang sebagai driver car, bukan passenger car. Alias kendaraan yang fokus pengembangannya untuk mengemudi, bukan untuk duduk sebagai penumpang. Tapi bukan berarti duduk di jok belakang tidak nyaman. Legroom dan headroom lega bagi penumpang dengan postur 168 cm seperti penulis.

    Ada jurnalis yang bilang bahwa duduk di belakang kurang nyaman, saya malah tidur dengan tenang di belakang ketika Sang Camar mengarungi Cirebon sampai Rest Area 379A Tol Batang dengan kecepatan tinggi. Memang, suspensi belakang agak keras, tapi bantingannya tidak sampai mengganggu dan tetap nyaman untuk perjalanan jauh. Kalau dibandingkan enak mana antara duduk di belakang dengan mengemudi, ya enakan nyetir.

    Agar visibilitas tetap baik dan segala informasi lebih gampang dibaca, Mazda CX-60 menerapkan teknologi Human Machine Interface (HMI) teranyar. Baik display di bagian tengah dashboard maupun display cluster meter memiliki besaran sama yakni 12,3 TFT Color. Plus Active Driving Display yang berisikan informasi kecepatan mobil. Selain itu juga menampilkan batas kecepatan maksimal di hampir setiap jalan yang kita lewati. Bentuk simbol batas kecepatan itu berupa bulatan merah yang di bagian tengahnya terdapat angka yang terlihat sangat jelas serta gampang dibaca. Bulatan ini muncul berkat teknologi informasi yang terkirim via GPS.

    Video: Mazda CX-60 2023, Semua Aspek Berasa Mewahnya | First Drive

    Ketika kendaraan dipacu di Tol Trans Jawa, saya lebih suka memakai Adaptive Cruise Control (ACC). Sistem akan otomatis membaca secara presisi jarak pengereman. Untuk mengatur jarak pengereman alat pengendali jelajah kecepatan mobil itu, tinggal pilih menu saja di Cruise Control yang terdapat di bagian kanan setir, lalu akan muncul di indikator pendeteksian jarak ACC di cluster meter.

    Nah canggihnya, untuk jarak pengereman adaptive bukan ditentukan oleh seberapa jauh jarak mobil Mazda CX-60 yang kita kemudikan dengan mobil depannya. Melainkan dihitung berdasarkan masa waktu pengereman yang dibutuhkan. Jadi belum tentu jarak kita dengan mobil di depan adalah 50 meter menjadi jarak yang aman. Tergantung seberapa tinggi kecepatan Mazda CX-60 dan itulah yang dihitung komputer. Fitur yang berfungsi menghitung jarak tersebut adalah oleh Mazda Radar Cruise Control (MRCC). Yakni sistem teknologi yang berfungsi menghitung kecepatan dan jarak Mazda CX-60 dengan mobil di depannya. Peranti tersebut akan secara otomatis mengatur kecepatan mobil agar jarak dengan mobil di depannya tetap aman. 

    All New Mazda CX-60

    Mazda i-Activsense

    Selama menjelajah Tol Cikampek lewat MBZ yang cukup padat tapi lancar, kendaraan ini memberikan peace of mind kepada pengendara dan penumpang. Mazda menyadari bahwa kesenangan berkendara itu bukan perkara respon jantung pacu dan performa semata, tapi butuh ketenangan hati, pikiran dan kenyamanan. Untuk itu disediakan fitur yang dikemas dengan sebutan Mazda Proactive Safety. Hal ini katanya sejalan dengan filosopi pengembangan mobil di mana manusia adalah titik sentralnya.

    Teknologi yang diusung diberi nama i-Activsense dengan beragam menu penginderaan jarak jauh yang berfungsi mendeteksi segala potensi yang membahayakan secara 360 derajat. Yaitu Adaptive LED Headlamp (ALH), Smart Brake Support (SBS) & Forward Obstruction Warning (FOW), Mazda Radar Cruise Control (MRCC), Cruising & Traffic Support (CTS), Lane Departure Warning System (LDWS), Lane keep Assist System (LAS), Driver monitoring, Blind Spot Monitoring (BSM) dan Rear Cross-Trac Alert (RCTA).

    Selain teknologi i-Activsense, All New Mazda CX-60 juga dilengkapi dengan fitur keselamatan aktif berupa 6 airbag untuk pengemudi dan penumpang, bagian pinggir, tirai serta lutut. Dilengkapi juga Side Impact Door Beam untuk menahan benturan dari samping, Collapsible Steering Shaft & Injury-Minimizing Brake Pedal, Neck injury mitigation front seats dan konstruksi body monokok Skyactiv.

    Untuk keselamatan pasif, terpasang pengereman Anti-lock Brake System (ABS) with Electronic Brakeforce Distribution (EBD) & Brake Assist (BA), Dynamic Stability Control (DSC) & Traction Control System (TCS), Hill Launch Assist (HLA), Emergency Stop Signal (ESS), Front & rear parking sensors dan kamera 360.

    Adaptive Cruise Control All New Mazda CX-60

    Kerja BSM dan Lane Departure Warning

    Ketika Anda hendak menyalip, kendaraan akan memberikan tanda peringatan berupa bunyi dan sinyal di cluster meter jika terdapat kendaraan lain di titik blind spot. Pada awalnya, saya pikir bunyi apa, ternyata bunyi fitur BSM. Awalnya agak janggal, karena biasanya peringatan BSM berupa simbol indikator di kaca spion kanan dan kiri sehingga lebih gampang dibaca mata.

    Meskipun enjin bertenaga besar, Mazda CX-60 tergolong sopan dalam memperlihatkan dirinya sebagai kendaraan ‘ganas’. Tercermin dari peringatan Lane Departure Warning System (LDWS) dan Lane Keep Assist System (LAS) yang memberi peringatan secara halus. Jika lampu sein tidak dinyalakan ketika hendak berpindah jalur, kedua fitur akan membuat setir melawan ketika dibelokkan. Tapi sikap kontra setir tidak kasar dan mengagetkan. “Kesopanan’ Mazda CX-60 sebagai mobil yang powerfull juga tercermin dari bunyi lampu seinnya yang seperti bunyi secarik kertas dipukul-pukul pelan dengan jari telunjuk.

    LDWS, LAS dan BSM sangat membantu ketika meluncur kencang di Tol Trans Jawa. Kendaraan akan selalu mendapatkan peringatan secara presisi tanpa mengganggu konsentrasi mengemudi. Tapi pas masuk daerah perkotaan Semarang setelah melewati tol sejauh lebih 400km, saya memilih mematikan fitur Smart Brake Support (SBS) & Forward Obstruction Warning (FOW). Saya lebih nyaman dalam kondisi non-aktif, karena agak kesal juga kalau mobil tiba-tiba mengerem otomatis karena sistem membaca potensi bahaya, padahal feeling kita sebagai pengendara tidak membaca itu.

    Interior All New Mazda CX-60

    Driver Monitoring System

    Canggihnya lagi Mazda CX-60 adalah punya fitur bernama Driver Monitoring System. Yaitu teknologi yang bisa mendeteksi pengendara kelelahan dan mengantuk. Sistem pada mobil akan mendeteksi pengendara dari raut wajah lewat gambar yang dikirimkan dari kamera monitor. Kalau terdeteksi seperti itu, maka akan muncul peringatan berupa bunyi dan tanda di cluster instrument di depan.

    Namun sebaiknya jangan menggantungkan diri pada teknologi ini. Kalau Anda sudah merasa badan lelah dan mengantuk, sebaiknya langsung mencari tempat berhenti yang aman dan istirahat lebih dulu. Jangan tunggu peringatan dari DMS.

    Sarana Infotainment

    Sesampainya di kota Semarang, perjalanan berlanjut keesokan harinya ke Fort Willem di kota Ambarawa. Kalau di Tol Trans Jawa, saya lebih suka merasakan performa otot mobil, di jalanan ini saya lebih menikmati hiburan yang ada di dalam kokpit. Display 12,3 inci pada bagian tengah dashboard memberikan ragam informasi tentang kendaraan dan juga menjadi pusat data infotainment. Tapi display ini bukan touch-screen karena Mazda sengaja membuatnya seperti itu agar pengemudi tidak terdistraksi pada saat mengemudi.

    Untuk mendapatkan berbagai informasi kendaraan pada display dan juga mengatur sistem infotainment, cukup memainkan knob putar di konsol tengah. Mazda menyebutnya Commander Control. Posisinya di belakang tuas transmisi otomatis 8 percepatan. Di situ juga terdapat Electric Parking Brake dengan Auto Hold, tombol putar sound system, tempat wireless charging dan tombol pengaturan mode pengendaraan.

    Display All New Mazda CX-60

    Tak lupa membuka panoramic sunroof untuk mendapatkan hawa dan aroma pedesaan, sambil mendengarkan musik hasilan 12 speaker Bose. Ketika cuaca mulai panas – apalagi saat media test drive ini musim kemarau – saya tutup panoramic sunroof. Digantikan oleh hembusan AC dual zone di depan dan lubang jok belakang.

    Pada waktu mau masuk Fort Willem, saya melihat bangunan benteng tua peninggalan Belanda yang ditutupi rumput ilalang dan tumbuh-tumbuhan. Tapi pada saat didekati, kita semua dibuat kagum oleh arsitektur bangunan yang didirikan Abad 19 tersebut. Masih kokoh berdiri dan masih menyisakan guratan keindahan di masa lalu.

    Nama benteng ini diambil dari nama Raja Belanda Willem Frederik Prins Vans Oranje-Nassau (1815 – 1840). Butuh waktu 11 tahun (1834 – 1845) untuk membangun barak dan gudang logistik ini dengan melibatkan ribuan pekerja. Dulunya mampu menampung sampai 12.000 prajurit.

    Di sini, kami menghabiskan waktu sekitar satu jam, seraya berfoto dan membuat video. Setelah itu, melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya sambil mengagumi efisiensi mobil bermesin 3,3 liter ini yang hanya menelan bensin rata-rata 1:10 km – 1:11 km untuk semua jenis jalan. (EKA ZULKARNAIN)

    Baca juga:  CEC Awards 2023: Mazda CX-60 Menyandang Gelar The Best Innovation Car

    Pelajari lebih lanjut tentang Mazda CX-60

    • Tampak Depan Bawah Mazda CX-60
    • Tampak samping CX-60
    • Tampak Depan Mazda CX-60
    • Lampu depan CX-60
    • lampu belakang CX-60
    • Pelek CX-60
    • Tampak belakang CX-60
    • Mazda CX-60 Front Side View
    • Tampak belakang tengah CX-60
    • Mazda CX-60 Front Cross Side View
    Mazda CX-60
    Rp 848,8 Juta - 1,19 Milyar Cicilan mulai dari : Rp 19,37 Juta

    Mobil Mazda Lainnya

    • Mazda CX-60
      Mazda CX-60
    • Mazda CX 9
      Mazda CX 9
    • Mazda CX3
      Mazda CX3
    • Mazda CX 5
      Mazda CX 5
    • Mazda MX 5 RF
      Mazda MX 5 RF
    • Mazda 2
      Mazda 2
    • Mazda 2 Sedan
      Mazda 2 Sedan
    • Mazda 3
      Mazda 3
    • Mazda 3
      Mazda 3
    • Mazda 6
      Mazda 6
    • Mazda 6 Estate
      Mazda 6 Estate
    • Mazda CX-30
      Mazda CX-30
    • Mazda CX-8
      Mazda CX-8
    • Mazda MX-30
      Mazda MX-30

    Featured Articles

    Read All

    Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

    Mobil Mazda Pilihan

    • Upcoming

    Pilihan mobil untuk Anda

    • Mazda CX 9
      Mazda CX 9
      Rp 955,5 Juta - 1,04 Milyar
      • Petrol
      • SUV
      • 2488 cc
      • Otomatis
    • BMW X1
      BMW X1
      Rp 985 Juta
      • Petrol
      • SUV
      • 1499 cc
      • Dual Clutch
    • Mazda CX-8
      Mazda CX-8
      Rp 828,8 Juta
      • Petrol
      • SUV
      • 2488 cc
      • Otomatis
    • Peugeot 3008
      Peugeot 3008
      Rp 660 - 775 Juta
      • Petrol
      • SUV
      • 1598 cc
      • Otomatis
    • Peugeot 5008
      Peugeot 5008
      Rp 715 - 830 Juta
      • Petrol
      • SUV
      • 1598 cc
      • Otomatis

    Updates

    Artikel lainnya

    New cars

    Artikel lainnya

    Drives

    Artikel lainnya

    Review

    Artikel lainnya

    Video

    Artikel lainnya

    Hot Topics

    Artikel lainnya

    Interview

    Artikel lainnya

    Modification

    Artikel lainnya

    Features

    Artikel lainnya

    Community

    Artikel lainnya

    Gear Up

    Artikel lainnya

    Artikel Mobil dari Oto

    • Berita
    • Artikel Feature
    • Road Test

    Artikel Mobil dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Review
    • Artikel Feature