Mercedes-Benz G-Class G65 2016, The Mud-Wrestler
Nothing different, itulah yang pertama kali terbesit ketika sepintas kita melihat jip Mercedes-Benz. Sejak dibuat tahun 1973, jip ini sudah dibuat dengan bentuk yang boxy khas Mercedes-Benz. Di tengah grille terdapat logo three pointed star. Kalau saya analogikan seperti melihat gedung White House di Washington DC Amerika Serikat. Dari pertama dibangun hingga saat ini sepintas memang seperti tidak ada perubahan. Bahkan sejak direnovasi pada masa pemerintahan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy.
Mercedess-Benz G-Class 2016 hadir dengan 3 varian dengan beberapa perbedaan di dalamnya. Yaitu G550, G63 AMG dan G65 AMG. Dari sisi eksterior memang terlihat tidak ada perbedaan di antara ketiganya. Namun ketika kita memasuki sisi interior, perbedaan akan terlihat. Kemudian, ketika kita membuka kap mesin, perbedaan antara ketiganya semakin kentara.
Kesan gagah, elegan dan klasiknya tetap terpancarkan. Lampu depan menggunakan lampu extra-cost LED kemudian terdapat Distronic Plus yang tersembunyi dibalik logo pada grille. Mobil ini juga menggunakan bahan alumunium pada frame membuat mobil ini lebih ringan 375 kg dari versi sebelumnya.
Sering kali kita melihat Geländewagen, aka G-Wagen dengan warna hitam. Namun untuk model 2016 hadir dengan beberapa pilihan warna baru yang lebih eye-catching dan menyegarkan. G-Wagen menyediakan pilihan warna solar beam, tomato red, alien green, galactic beam dan sunset beam.
Ketika kita masuk ke dalam G-Wagen terasa seperti bukan menaiki mobil Mud-Wrestler. Pasalnya Mercedes-Benz menyematkan kulit pada bagian interior meliputi trim buatan Designo. Meski dari desain ia tidak mengalami perubahan besar, namun dalam hal teknologi G-Class sangat update. Sudah dilengkapi dengan Distronic Plus cruise control yang menggunakan radar untuk mengadaptasikan kecepatan mobil dengan kondisi traffic dan bahkan stop-and-go. Dipasangi juga rearview camera dan Parktronic.
Perubahan yang paling mencolok dari G-Wagen adalah sektor dapur pacu. Pada ruang mesin terdapat peningkatan tenaga yang signifikan. ketiga mobil tersebut menawarkan tenaga yang berbeda. G-Class G550 menggunakan mesin V8, 382 hp dengan torsi 530 Nm pada 2800 – 4800 rpm. G-Class G63 menggunakan V8 Biturbo AMG, 563 hp dan torsi 759 Nm. Sedangkan untuk varian G65 AMG lebih buas dengan 6.0 liter V12, 621 hp dengan torsi 1000 Nm. Kedua mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi otomatis 7 kecepatan kopling ganda.
Ketika saya melihat mobil ini yang pertama kali saya inginkan adalah membawa mobil ini ke atas gunung, melalui medan light off-road kemudian di atas duduk sambil menikmati sunrise dan segelas kopi hangat.
Baca ulasan lengkap Mercedes-Benz G-Class G65 di Majalah Carvaganza edisi November 2015 atau bisa diunduh lewat Scoop
Mercedes-Benz G-Class 2016
Layout Kendaraan: Mesin Depan, 4-pintu, 7-penumpang, 4WD; Mesin: G550: 5.5 liter V8/ 382 hp/ 530 Nm; G63: Handcrafted 5.5 liter Biturbo AMG V8/ 536 hp/ 759 Nm; G65 AMG: 6.0 liter V12/ 621 hp/ 1000 Nm; Transmisi: Otomatis 7-kecepatan; Wheelbase: 2844 mm; Dimensi (P x L x T): 4737 x 1950 x 2054 mm; Bobot Kosong: 2629 kg - 2633kg; Kapasitas Tangki BBM: 109 liter
TITO LISTYADI
Mercedess-Benz G-Class 2016 hadir dengan 3 varian dengan beberapa perbedaan di dalamnya. Yaitu G550, G63 AMG dan G65 AMG. Dari sisi eksterior memang terlihat tidak ada perbedaan di antara ketiganya. Namun ketika kita memasuki sisi interior, perbedaan akan terlihat. Kemudian, ketika kita membuka kap mesin, perbedaan antara ketiganya semakin kentara.
Kesan gagah, elegan dan klasiknya tetap terpancarkan. Lampu depan menggunakan lampu extra-cost LED kemudian terdapat Distronic Plus yang tersembunyi dibalik logo pada grille. Mobil ini juga menggunakan bahan alumunium pada frame membuat mobil ini lebih ringan 375 kg dari versi sebelumnya.
Sering kali kita melihat Geländewagen, aka G-Wagen dengan warna hitam. Namun untuk model 2016 hadir dengan beberapa pilihan warna baru yang lebih eye-catching dan menyegarkan. G-Wagen menyediakan pilihan warna solar beam, tomato red, alien green, galactic beam dan sunset beam.
Ketika kita masuk ke dalam G-Wagen terasa seperti bukan menaiki mobil Mud-Wrestler. Pasalnya Mercedes-Benz menyematkan kulit pada bagian interior meliputi trim buatan Designo. Meski dari desain ia tidak mengalami perubahan besar, namun dalam hal teknologi G-Class sangat update. Sudah dilengkapi dengan Distronic Plus cruise control yang menggunakan radar untuk mengadaptasikan kecepatan mobil dengan kondisi traffic dan bahkan stop-and-go. Dipasangi juga rearview camera dan Parktronic.
Perubahan yang paling mencolok dari G-Wagen adalah sektor dapur pacu. Pada ruang mesin terdapat peningkatan tenaga yang signifikan. ketiga mobil tersebut menawarkan tenaga yang berbeda. G-Class G550 menggunakan mesin V8, 382 hp dengan torsi 530 Nm pada 2800 – 4800 rpm. G-Class G63 menggunakan V8 Biturbo AMG, 563 hp dan torsi 759 Nm. Sedangkan untuk varian G65 AMG lebih buas dengan 6.0 liter V12, 621 hp dengan torsi 1000 Nm. Kedua mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi otomatis 7 kecepatan kopling ganda.
Ketika saya melihat mobil ini yang pertama kali saya inginkan adalah membawa mobil ini ke atas gunung, melalui medan light off-road kemudian di atas duduk sambil menikmati sunrise dan segelas kopi hangat.
Baca ulasan lengkap Mercedes-Benz G-Class G65 di Majalah Carvaganza edisi November 2015 atau bisa diunduh lewat Scoop
Mercedes-Benz G-Class 2016
Layout Kendaraan: Mesin Depan, 4-pintu, 7-penumpang, 4WD; Mesin: G550: 5.5 liter V8/ 382 hp/ 530 Nm; G63: Handcrafted 5.5 liter Biturbo AMG V8/ 536 hp/ 759 Nm; G65 AMG: 6.0 liter V12/ 621 hp/ 1000 Nm; Transmisi: Otomatis 7-kecepatan; Wheelbase: 2844 mm; Dimensi (P x L x T): 4737 x 1950 x 2054 mm; Bobot Kosong: 2629 kg - 2633kg; Kapasitas Tangki BBM: 109 liter
TITO LISTYADI
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Mercedes Benz Pilihan
- Latest
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature