Mercedes-AMG GT S, One Man One Engine

BSD CITY, 27 Agustus 2015 -- Anda masih ingat Mercedes-Benz SLS AMG? Mungkin ingatan Anda akan terlempar ke mobil berpintu gullwing tersebut jika melihat Mercedes AMG GT S di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015. Tapi keduanya adalah produk yang berbeda.

Dari bukaan pintunya keduanya jelas berbeda. Tapi warna, bentuk kap mesinnya yang memanjang, bagian belakang membulat dan garis bodi samping yang identik. Kemudian kaca depannya yang melandai tajam dan kaca sampingnya yang bentuknya kompak juga mirip.

Kalau pun Anda pikir sportscar ini dipengaruhi SLS AMG tidak salah. Tapi ini bukan penggantinya. Dari hal perilaku dan mesin, sportscar GT S tidak sebrutal Mercedes SLS AMG. Lebih sopan dan lebih halus. Ia juga memiliki ruang bagasi yang lebih besar. Soal kapasitas penumpang, keduanya sama-sama untuk dua penumpang.



Mercedes-AMG GT S adalah sport car kedua yang seluruhnya dikembangkan secara in-house oleh Mercedes-AMG. Selain itu juga merupakan sport car pertama yang memakai turbo yang terpasang langsung di dalam mesin (istilah tekniknya dikalangan engineer disebut hot inside V) dan juga mengaplikasi sistem pelumasan dry sump.

Kelebihan dari konfigurasi seperti ini adalah desain mesin menjadi kompak, respon dari turbo menjadi optimal dan emisi gas buangnya rendah karena aliran udara untuk catalytic converter close-coupled menjadi maksimal juga. Teknologi mesin V8 biturbo Mercy AMG GT ini merupakan mesin sport car pertama dengan ‘hot inside V’ dan sistem pelumasan dry sump.

Sumber tenaga GT S berasal dari mesin baru AMG, M178 V8 4.0 liter twin-turbo. Mesin tersebut menyemburkan tenaga 510 hp pada 6250 rpm dan torsi 650 Nm pada 1750-4750 rpm. Kerja mesin dikombinasikan dengan transmisi otomatis 7-kecepatan dengan paddle shifter.



Pabrikan mengklaim bahwa Mercedes-AMG GT S mampu berakselerasi 0 – 100 km/jam hanya dalam 3,8 detik saja dan top speed 310 km/jam. Mesin baru ini akan terpasang pada model-model AMG yang bakal rilis di tahun-tahun depan di antaranya C63 AMG generasi terbaru, crossover GLC63 AMG dan E63 AMG generasi terbaru.

Mesin ini diproduksi di Affalterbach, markas Mercedes-AMG sesuai dengan prinsip “one man, one engine.” Artinya mesin-mesin tersebut dirakit langsung oleh tangan tenaga yang sangat terlatih dengan standar kualitas yang sangat ketat. Filosopi ini sangat erat kaitannya dengan gen motorsport Mercedes-AMG yang diterapkan pada Formula 1 maupun balapan turing Jerman, DTM.

Harganya? Rp 4,679 miliar. Itupun masih dalam status off the road.



EKA ZULKARNAIN