Hyundai Berencana Ekspor Mobil dari China ke ASEAN

BEIJING, 3 September 2018 -- Hyundai berencana untuk mengalihkan kapasitas produksi dari Cina dengan mengekspor mobil yang dibuat di sana ke Asia Tenggara. Demikian dilaporkan Reuters, mengutip JV China.
Hyundai, bersama dengan Kia, merupakan salah satu produsen yang cukup besar di Cina. Mereka menduduki peringkat ketiga tertinggi di pasar otomotif terbesar dunia tersebut. Tapi saat mereka membuka pabrik kelima Cina tahun lalu, perselisihan diplomatik antara Korea Selatan dan China muncul sehingga konsumen berbalik melawan barang-barang asal Korea Selatan.
Alhasil, hal tersebut merusak penjualan dan citra Hyundai di Cina. Meski kedua pihak berusaha memperbaiki hubungan diplomatic namun pemulihan terkait Hyundai tidak menentu.
Penjualan Cina pada Juli adalah 30.018 mobil, turun 40% year-on-year dan total bulanan terendah sejak krisis keuangan global 2008. Sebelum pertikaian diplomatik, pangsa pasar Hyundai-Kia mencapai 8,1%, namun kini hanya 4,4%.
Melihat kondisi di Cina tersebut Hyundai mulai melirik ASEAN. Kawasan Asia Tenggara selama ini menjadi pasar utama produsen mobil-mobil Jepang seperti Toyota, Honda, Nissan, dan lainnya.
“Pemulihan di Cina akan memakan waktu. Hyundai membutuhkan rencana bertahan hidup. Hyundai sedang mempertimbangkan (mengekspor kendaraan buatan Cina) ke pasar negara berkembang seperti Asia Tenggara. Eropa juga bisa menjadi pertimbangan,” kata seorang sumber yang mengetahui operasi Hyundai di Cina.
Kerja sama Hyundai di Cina dengan BAIC, Beijing Automotive Industry Holding Co, mengakui hal tersebut. “Ya, kami berencana mengekspor mobil ke Asia Tenggara. Paling awal bisa menjadi akhir tahun ini,” kata seorang juru bicara.
Juru bicara tersebut mengatakan akan menghitung mengenai model-model yang akan dijual ke ASEAN.
RAJU FEBRIAN
Hyundai, bersama dengan Kia, merupakan salah satu produsen yang cukup besar di Cina. Mereka menduduki peringkat ketiga tertinggi di pasar otomotif terbesar dunia tersebut. Tapi saat mereka membuka pabrik kelima Cina tahun lalu, perselisihan diplomatik antara Korea Selatan dan China muncul sehingga konsumen berbalik melawan barang-barang asal Korea Selatan.
Alhasil, hal tersebut merusak penjualan dan citra Hyundai di Cina. Meski kedua pihak berusaha memperbaiki hubungan diplomatic namun pemulihan terkait Hyundai tidak menentu.
Penjualan Cina pada Juli adalah 30.018 mobil, turun 40% year-on-year dan total bulanan terendah sejak krisis keuangan global 2008. Sebelum pertikaian diplomatik, pangsa pasar Hyundai-Kia mencapai 8,1%, namun kini hanya 4,4%.
Melihat kondisi di Cina tersebut Hyundai mulai melirik ASEAN. Kawasan Asia Tenggara selama ini menjadi pasar utama produsen mobil-mobil Jepang seperti Toyota, Honda, Nissan, dan lainnya.
“Pemulihan di Cina akan memakan waktu. Hyundai membutuhkan rencana bertahan hidup. Hyundai sedang mempertimbangkan (mengekspor kendaraan buatan Cina) ke pasar negara berkembang seperti Asia Tenggara. Eropa juga bisa menjadi pertimbangan,” kata seorang sumber yang mengetahui operasi Hyundai di Cina.
Kerja sama Hyundai di Cina dengan BAIC, Beijing Automotive Industry Holding Co, mengakui hal tersebut. “Ya, kami berencana mengekspor mobil ke Asia Tenggara. Paling awal bisa menjadi akhir tahun ini,” kata seorang juru bicara.
Juru bicara tersebut mengatakan akan menghitung mengenai model-model yang akan dijual ke ASEAN.
RAJU FEBRIAN
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Hyundai Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature