Dahsyat, Mazda SKYACTIV-X 30 Persen Lebih Irit dari SKYACTIV-G

Dahsyat, Mazda SKYACTIV-X 30 Persen Lebih Irit dari SKYACTIV-G
FUKUOKA, 28 Mei 2018 -- Mesin pembakaran internal atau internal combustion engine sedang digempur beramai ramai oleh teknologi hybrid dan mobil listrik. Buruknya nilai efisiensi dan emisi gas buang berbahaya pada mesin pembakaran internal menjadi dua alasan klise banyak manufaktur otomotif menggiringnya mesin ke tiang gantungan guna mengakhiri riwayatnya. Apakah benar demikian?

Mazda Motor Corporation (MMC) bergeming. Manufaktur mobil asal Hiroshima, Jepang ini, melawan persepsi tersebut dengan cara merilis teknologi bernama SKYACTIV pada tahun 2011.

Teknologi SKYACTIV merupakan deretan perkembangan teknologi mesin, transmisi, bodi dan chassis mobil. Mazda menyebutnya sebagai mesin SKYACTIV-G, transmisi SKYACTIV-Drive, SKYACTIV-Body, serta SKYACTIV-Chassis.

Secara singkat, SKYACTIV menawarkan kompresi yang tinggi didukung dengan teknologi direct injection,  dual sequential valve timing, multi-hole injectors, cavity pistons, ditambah  sistem gas buang 4-2-1, meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar sekaligus menyajikan performa lebih baik.

Namun pencapaian tersebut tidak membuat MMC puas. Kini mereka akan merilis SKYACTIV-X 2.0 liter tahun 2019. Teknologi SKYACTIV-X di mesin itu diklaim memiliki konsumsi bahan bakar lebih efisien hingga 30% lebih baik dari SKYACTIV-G. Tenaga yang dihasilkannya pun meningkat menjadi 187 bhp dengan torsi 170 lbft.

Bagaimana cara mencapainya?

Ada dua cara. Pertama dengan memampatkan campuran udara dan bensin di ruang bakar dan compression ignition pada mesin bensin. Campuran yang lebih kurus (udara lebih banyak ketimbang bensin) dapat meningkatkan efisiensi, tetapi lebih sulit menyala. Permasalahan yang tidak berhasil dipecahkan oleh manufaktur lainnya di dunia ini, justru berhasil diselesaikan MMC.

Antisipasinya adalah dengan menggunakan teknologi spark-controlled compression ignition (SPCCI), yang dapat diandalkan menyalakan campuran udara atau bahan bakar antara 30:1 dan 40:1. SPCCI menggunakan busi kecil guna membantu urutan pengapian kompresi berdasarkan permintaan. Atau dengan kata lain berdasarkan bukaan/pijakan pedal akselerator.

Selanjutnya, perbandingan kompresi yang lebih tinggi, yakni 16:1 menghasilkan tekanan untuk membakar campuran bahan bakar-udara secara spontan.

REZA ERLANGGA (FUKUOKA)

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Mazda Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Review
  • Artikel Feature