CEO Audi Ditangkap Terkait Kasus Dieselgate

MUENCHEN, 19 Juni 2018 --Investigasi terhadap skandal emisi diesel Volkswagen mencapai puncaknya. Pihak kepolisian menangkap Chief Executive Officer Audi, Rupert Stadler, demikian diungkapkan jaksa penuntut umum Munich, Jerman. Berita ini berasal dari Automotive News Europe, yang melaporkan bahwa CEO Audi ditahan karena para penyelidik khawatir dia mungkin berusaha untuk menekan bukti terkait dengan penyelidikan.

"Tersangka telah dilihat oleh hakim, yang telah memerintahkan dia untuk ditahan di tahanan," tulis pernyataan dari kantor kejaksaan, yang memperluas penyelidikannya terhadap Audi pekan lalu. Stadler menjadi salah satu tersangka yang dituduh melakukan penipuan dan iklan palsu.

Penangkapan Stadler dikonfirmasi oleh juru bicara Volkswagen Group, induk perusahaan Audi. Ditambahkan bahwa praduga tak bersalah diterapkan pada kasusnya. Audi tidak berkomentar terkait penangkapan ini. Stadler serta jaksa Munich belum memberikan komentar.

Kantor penuntut umum mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki 20 tersangka. Mereka juga mengatakan telah memeriksa apartemen Stadler dan anggota dewan Audi lainnya, Senin lalu. Anggota dewan lain yang dimaksud adalah Audi head of purchasing Bernd Martens. Meski hal ini belum diumumkan secara resmi, demikian dilaporkan Reuters.

Skandal dieselgate ini merebak tiga tahun lalu tepatnya September 2015. Audi diketahui memasang perangkat yang dirancang untuk menyalahi tes emisi. Perangkat ini awalnya ditemukan di mobil VW, tetapi anak perusahaan Audi juga telah terlibat dalam skandal tersebut.

Volkswagen mengakui bahwa hampir 600.000 mobil yang dijual di AS dilengkapi dengan perangkat yang dirancang untuk menghindari tes emisi. Produsen mobil itu mengatakan telah menginstal perangkat lunak di 11 juta mobil diesel di seluruh dunia yang bisa tahu kapan akan diuji. Di jalan terbuka, tingkat emisi akan jauh lebih tinggi, hingga 40 kali lebih buruk dibandingkan dengan yang tercatat dalam kondisi laboratorium.

RAJU FEBRIAN