BYD Pamer Inovasi Teknologi Flash Charging, Bisa Tembus 1 Megawatt
Lompatan Besar Teknologi Pengisian EV oleh BYD

- KEY TAKEAWAYS
- Persaingan Ketat Antar Produsen: Huawei, Tesla, Zeekr Turut Berlomba
- Tantangan Nyata di Lapangan: Tak Semudah Klaim Pabrikan
- Kendala Biaya dan Infrastruktur: Belum Siap untuk Skala Massal
- Solusi BYD: Energi Tersimpan dan Manajemen Beban Cerdas
- Strategi Efisiensi dan Potensi Kolaborasi
- Pengisian Ultra-Cepat Bukan untuk Semua Lokasi
- Akses Terbuka dan Dukungan Pemerintah
SHENZEN, Carvaganza - Perkembangan teknologi pengisian daya kendaraan listrik (EV) kian pesat. Terbaru, BYD memperkenalkan Megawatt Flash Charging, teknologi pengisian ultra-cepat yang mampu menyalurkan daya hingga 1.000 kW dengan satu konektor, bahkan bisa ditingkatkan hingga 1.360 kW menggunakan dua konektor. Kecepatan ini jauh melampaui Tesla V4 Supercharger yang berada di angka 500 kW.
KEY TAKEAWAYS
Apa itu teknologi Megawatt Flash Charging dari BYD?
Teknologi ini memungkinkan pengisian kendaraan listrik dengan daya hingga 1.360 kW, memberikan waktu pengisian yang jauh lebih cepat dibandingkan teknologi sebelumnya.Apa tantangan terbesar dalam pengembangan pengisian daya cepat?
Beberapa tantangan utama meliputi kapasitas jaringan listrik, biaya infrastruktur (terutama charger berpendingin cairan), dan ketidaksesuaian performa di lapangan dengan klaim produsen.Persaingan Ketat Antar Produsen: Huawei, Tesla, Zeekr Turut Berlomba
Langkah BYD ini langsung mendapat respons dari para pesaing. Huawei misalnya, menghadirkan charger 1,5 MW yang difokuskan untuk kendaraan komersial seperti truk. Tesla juga sudah mengembangkan Supercharger 750 kW, sementara Zeekr memperkenalkan stasiun berpendingin cairan dengan kapasitas 1,2 MW.
Tak hanya pemain besar, startup seperti Gotion High-Tech turut ambil bagian dengan mengembangkan sistem baterai 5C, memungkinkan pengisian hanya dalam waktu 10 menit.

Tantangan Nyata di Lapangan: Tak Semudah Klaim Pabrikan
Meski spesifikasi terlihat menjanjikan, pengguna EV sering mengalami waktu pengisian yang lebih lama dari klaim. Mobil yang diklaim dapat mengisi hingga 80% dalam 15 menit, bisa memakan waktu dua kali lipat atau lebih dalam kondisi nyata.
Faktor penyebab utamanya adalah:
- Output daya pengisi tergantung pada tegangan dan arus,
- Kemampuan teknis stasiun pengisian, dan
- Platform baterai kendaraan serta proses trickle-charging di fase akhir pengisian.
Baca Juga: BYD Seagull Ancang-Ancang Datang ke Indonesia, Sudah Terbit NJKB
Kendala Biaya dan Infrastruktur: Belum Siap untuk Skala Massal
Mengembangkan stasiun pengisian ultra-cepat bukan perkara murah. Charger berpendingin cairan yang dibutuhkan untuk daya >500 kW bisa mencapai Rp180 juta – Rp270 juta per unit, atau 3–5 kali lebih mahal dari versi biasa.
Belum lagi perawatan seperti penggantian cairan pendingin yang menambah beban operasional. Akibatnya, pengisi daya ultra-cepat masih sangat terbatas dan sulit diakses oleh sebagian besar pengguna.
Solusi BYD: Energi Tersimpan dan Manajemen Beban Cerdas
Untuk mengatasi tantangan beban jaringan, BYD mengembangkan solusi penyimpanan energi internal di SPKLU. Dengan kapasitas penyimpanan 1,5 MWh, stasiun dapat menyimpan energi saat beban rendah dan melepaskannya saat dibutuhkan. Sistem ini didukung oleh platform cloud untuk memantau beban jaringan secara real-time dan menyesuaikan distribusi daya.

Strategi Efisiensi dan Potensi Kolaborasi
Teknologi penyimpanan ini juga memungkinkan penghindaran biaya puncak dari penyedia listrik, menjadikannya strategi penting untuk efisiensi operasional. Namun, investasi awal yang tinggi dan kebutuhan akan sistem cerdas tetap menjadi tantangan.
Pengisian Ultra-Cepat Bukan untuk Semua Lokasi
Menurut sejumlah pengamat, pengisian ultra-cepat tidak diperlukan di semua titik. Lokasi seperti rest area atau SPBU memang membutuhkannya, tetapi tempat seperti mal atau restoran cukup menggunakan pengisian lambat karena kendaraan ditinggalkan lebih lama.
Akses Terbuka dan Dukungan Pemerintah
Untuk mendorong adopsi, BYD menyatakan akan membuka akses teknologi ini kepada pihak luar dan mengajak investor swasta membangun ekosistem pengisian daya cepat. Pemerintah Cina juga aktif mendorong pembangunan infrastruktur melalui subsidi dan regulasi teknis standar.
(MUHAMMAD HAFID / WH)
Baca Juga: Toyota Trust Hadirkan Mobil Bekas Bergaransi dengan Proses Mudah dan Transparan
Sumber: Carnews China
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil BYD Pilihan
- Latest
- Upcoming
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
- Road Test
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review