Ini 5 Hal Menarik Rolls-Royce Spectre, EV Paling Mewah dan Mahal

Dibuat dengan prioritas sebagai Rolls-Royce yang dibenamkan powertrain listrik.

Rolls-Royce Spectre

JAKARTA, Carvaganza - Baru-baru ini kami mendapat kesempatan menguji langsung Rolls-Royce Spectre, sedan dua pintu ultra-mewah listrik pertama di dunia, termasuk di Indonesia. Harganya bersifat khusus (price by order), dan dari segi segmentasi, Spectre berada di antara model Cullinan dan Phantom.

Mobil ini mengalami banyak penyempurnaan dari segi arsitektur dan teknik, dengan beberapa fakta menarik yang menyertainya.

Bukan Langsung Dibuat Sebagai EV

Rolls-Royce Spectre memang sepenuhnya kendaraan listrik, namun lebih dari sekadar mobil bertenaga baterai. Spectre merupakan simbol kendaraan ultramewah berbasis teknologi tinggi. Yang menarik, Spectre awalnya dirancang sebagai Rolls-Royce, baru kemudian dijadikan kendaraan listrik, berbeda dengan pendekatan pabrikan lain, yang menjadikannya sangat istimewa.

Rolls-Royce Spectre

Spectre dibangun di atas platform mewah yang menjadi hak milik Rolls-Royce, menggunakan sasis spaceframe yang seluruhnya terbuat dari aluminium. Fokus utama pabrikan adalah fleksibilitas, memungkinkan penyesuaian struktur, lantai, dan panel sesuai kebutuhan setiap produk.

Baca Juga: Station Wagon Premium Pertama, BMW i5 Touring Padukan Kepraktisan Dalam Wujud Sporty

Para insinyur Rolls-Royce telah membuka potensi baru dalam mengembangkan Spectre, dengan penggunaan aluminium ekstrusi yang canggih serta integrasi baterai ke dalam struktur mobil. Hal ini membuat sasis 30 persen lebih kaku dibandingkan model Rolls-Royce lainnya.

Desain arsitektur ini juga memungkinkan penempatan lantai datar di tengah, di mana kabel dan sistem pendingin terletak di antara baterai dan lantai. Baterai dipasang di bawah lantai, menciptakan profil lantai yang rata. Hasilnya, penumpang mendapatkan posisi duduk yang lebih rendah dan nyaman, serta ruang kabin yang lebih lapang. Desain kaca depan yang dramatis juga meningkatkan aerodinamika kendaraan. Selain itu, posisi baterai juga berfungsi sebagai insulasi akustik tambahan dengan bobot sekitar 700 kg.

Rolls-Royce Spectre

Desain Spirit of Ecstasy Lebih Aerodinamis

Sebagai kendaraan listrik, Spectre membutuhkan aerodinamika yang lebih baik. Oleh karena itu, logo ikonik Rolls-Royce, The Spirit of Ecstasy, didesain lebih membungkuk untuk mengurangi hambatan udara. Butuh 820 jam untuk merancang patung ini agar memiliki koefisien aerodinamika yang rendah.

Menurut Daffa Raffiano Dally, Product Genius Rolls-Royce Motor Cars Jakarta, selama sesi uji coba di Jakarta Selatan, desain Eleanor (The Spirit of Ecstasy) yang lebih membungkuk bertujuan untuk meningkatkan efisiensi aerodinamis kendaraan.

Tanpa Mode Berkendara Konvensional

Berbeda dari kendaraan listrik pada umumnya, Rolls-Royce Spectre tidak memiliki mode berkendara seperti Eco, Normal, atau Sport. Hanya ada tuas transmisi dengan pilihan D, N, P, R, dan B. Mode B digunakan sebagai mode pedal tunggal, mirip dengan e-pedal, di mana ketika akselerator dilepas, mobil akan melambat dengan sendirinya (deselerasi).

Motor listrik yang digunakan pada Spectre adalah Excited Synchronous Motors (SSM), dengan motor depan menghasilkan tenaga 258,32 PS dan torsi 365 Nm, sementara motor belakang menghasilkan 489 PS dan torsi 710 Nm. Secara keseluruhan, tenaga ini setara dengan mesin bensin berkekuatan 430 kW (585 PS) dan torsi puncak 900 Nm. Spectre mampu melesat dari 0 hingga 60 km/jam dalam waktu 4,4 detik.

Rolls-Royce Spectre

Dengan daya jelajah mencapai 530 km berdasarkan metode WLTP, Rolls-Royce Spectre sangat cocok dengan gaya hidup para pemiliknya, yang biasanya memiliki lebih dari tujuh mobil di garasi mereka. Rata-rata pemilik Rolls-Royce mengendarainya sekitar 5.100 km per tahun. Pengisian daya dari 10 hingga 80 persen membutuhkan waktu 34 menit menggunakan pengisian daya cepat (DC) berkekuatan 195 kW, yang memungkinkan pengisian daya untuk menempuh 100 km dalam waktu sekitar sembilan menit.

Sistem Rear Wheel Steering

Rolls-Royce Spectre dilengkapi dengan teknologi rear wheel steering yang memudahkan manuver dan parkir, meskipun mobil ini berukuran panjang 5,4 meter. Teknologi ini memungkinkan roda belakang ikut berbelok hingga 3 derajat saat kendaraan bergerak di bawah kecepatan 80 km/jam, membuat manuver lebih mudah, terutama saat berputar balik.

Material Baterai Berkualitas

Rolls-Royce Spectre menggunakan baterai lithium-ion berkapasitas 102 kWh, yang diproduksi dari kobalt dan lithium yang bersumber secara ketat dari Australia, Maroko, dan Argentina. Sel baterai ini diproduksi dengan menggunakan 100 persen listrik ramah lingkungan. Baterai telah diuji dalam berbagai kondisi suhu, mulai dari -40°C hingga +50°C, dan dilengkapi dengan sistem manajemen termal yang menjaga suhu operasional optimal setiap saat. Di Eropa, ada wacana penggunaan paspor baterai untuk melacak asal-usul bahan baku baterai, memastikan sumbernya legal dan ramah lingkungan.
(ANJAR LEKSANA / WH)

Baca Juga: Ada Kode NJKB Toyota Veloz Hybrid Muncul di Dokumen Permendagri, Harganya Menarik

Pelajari lebih lanjut tentang Rolls Royce Spectre

Mobil Rolls Royce Lainnya

  • Rolls Royce Ghost
    Rolls Royce Ghost
  • Rolls Royce Phantom
    Rolls Royce Phantom
  • Rolls Royce Spectre
    Rolls Royce Spectre
  • Rolls Royce Wraith
    Rolls Royce Wraith

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Rolls Royce Pilihan

Pilihan mobil untuk Anda

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Review