Banyak Anak Muda, Pembeli Rolls-Royce Tidak Manja Lagi
GOODWOOD, 14 Maret 2019 – Rolls-Royce telah mengalami perubahan dalam beberapa waktu belakangan, bukan hanya dari brand itu sendiri tapi juga dari komposisi konsumennya. Seiring waktu, konsumen Rolls-Royce tidak lagi manja seperti umumnya selama ini.
Maksudnya adalah konsumen Rolls-Royce belakangan ini adalah mereka yang lebih suka mengemudikan mobilnya sendiri daripada memakai jasa supir. Jal tersebut diungkap karena kini konsumen Rolls-Royce mulai datang dari kalangan dengan usia lebih muda.
Bahkan jumlah konsumen yang mengemudikan mobilnya dengan supir kini telah menjadi minoritas dari keseluruhan pembeli Rolls-Royce saat ini. Jumlah penjualan secara tahunan pun diklaim mengalami peningkatan dalam beberapa tahun ini.
“Kami adalah merek pengemudi mandiri saat ini. Sebelumnya mungkin kami dikemudikan oleh supir, tapi itu sudah benar-benar berubah. Minoritas mobil yang kami jual adalah untuk supir, dengan pengecualian mungkin Phantom versi long wheelbase. Yang lainnya benar-benar dikemudikan sendiri,” jelas Torsten Müller-Ötvös, CEO Rolls-Royce dilansir Motoring.
Para konsumen baru datang dari kalangan pengusaha muda yang sukses, atau populer dengan sebutan ‘new money’ dengan usia di awal 40-an. Konsumen kalangan tersebut menurut Müller-Ötvös lebih aktif dalam membelanjakan uangnya untuk kemewahan, termasuk mobil.
Model Rolls-Royce yang diminati mereka seperti Wraith, Dawn dan varian “Black Badge” yang lebih sporty. Cullinan yang menjadi SUV perdana bahkan salah satunya ditujukan untuk para konsumen baru, yang lebih suka duduk di kursi pengemudi.
Opsi bespoke atau personalisasi sesuai keinginan konsumen turut mendukung tingginya minat terhadap Rolls-Royce pada kalangan muda, yang ingin tampilan mobilnya lebih individualis dan menunjukkan ekspresi dirinya.
WAHYU HARIANTONO
Maksudnya adalah konsumen Rolls-Royce belakangan ini adalah mereka yang lebih suka mengemudikan mobilnya sendiri daripada memakai jasa supir. Jal tersebut diungkap karena kini konsumen Rolls-Royce mulai datang dari kalangan dengan usia lebih muda.
Bahkan jumlah konsumen yang mengemudikan mobilnya dengan supir kini telah menjadi minoritas dari keseluruhan pembeli Rolls-Royce saat ini. Jumlah penjualan secara tahunan pun diklaim mengalami peningkatan dalam beberapa tahun ini.
“Kami adalah merek pengemudi mandiri saat ini. Sebelumnya mungkin kami dikemudikan oleh supir, tapi itu sudah benar-benar berubah. Minoritas mobil yang kami jual adalah untuk supir, dengan pengecualian mungkin Phantom versi long wheelbase. Yang lainnya benar-benar dikemudikan sendiri,” jelas Torsten Müller-Ötvös, CEO Rolls-Royce dilansir Motoring.
Para konsumen baru datang dari kalangan pengusaha muda yang sukses, atau populer dengan sebutan ‘new money’ dengan usia di awal 40-an. Konsumen kalangan tersebut menurut Müller-Ötvös lebih aktif dalam membelanjakan uangnya untuk kemewahan, termasuk mobil.
Model Rolls-Royce yang diminati mereka seperti Wraith, Dawn dan varian “Black Badge” yang lebih sporty. Cullinan yang menjadi SUV perdana bahkan salah satunya ditujukan untuk para konsumen baru, yang lebih suka duduk di kursi pengemudi.
Opsi bespoke atau personalisasi sesuai keinginan konsumen turut mendukung tingginya minat terhadap Rolls-Royce pada kalangan muda, yang ingin tampilan mobilnya lebih individualis dan menunjukkan ekspresi dirinya.
WAHYU HARIANTONO
Featured Articles
- Latest
- Popular
Artikel yang mungkin menarik untuk Anda
Mobil Rolls Royce Pilihan
- Latest
- Popular
Updates
New cars
Drives
Review
Video
Hot Topics
Interview
Modification
Features
Community
Gear Up
Artikel Mobil dari Oto
- Berita
- Artikel Feature
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza